"sungguh! Kemana dia lagi?!"
Tingkah Athy semakin hari semakin membuat kepalaku pening, dia selalu menghilang pada malam hari dengan kantung kantungnya yang entah kemana.
Handal sekali bisa lolos dari pengawasanku, tak bisa meminta bantuan penjaga pula karena tidak ada.
Awalnya hanya malam tapi siang ini, Lilian berkata bahwa Athy menghilang jadilah diriku mencoba untuk mengikuti langkahnya menuju halaman luar istana Ruby. Melangkah melewati semak belukar, pantas saja dia sangat berantakan jika pulang.
Dan disinilah aku menemukannya tengah mengigit patung malaikat emas
"Itu bukan makanan" runtukku yang disusul oleh rasa kaget akan keberadaan ku, dia sampai jatuh ke tanah"Hey.. apa aku membuatmu kaget..
"Sejak kapan ada serangga diistanaku?" Suara berat, dingin membuat bulu kudukku merinding, terdengar dari arah belakangku, sangat mirip, TIDAK!!! pria yang membunuh Athy dan berperang denganku. Aku berputar patah patah sambil mundur sedikit demi sedikit kearah adikku berada. Dan benar saya Claude de Alger Obelia dengan pakaian aduh Hay ... Ehem!! Maksudku, terbuka berkibar terbawa angin. Berdiri dengan sangat tingginya menatap nanar kearah kami berdua. Mata kristal biru yang sama dengan milik kami seakan bersinar dan membuatku membeku. Tekanannya sangatlah luar binasa.
Dia berlutut dan memegang dagunya berkata "wajah ini aku pernah melihatnya" langsung, mungkin karena aku panik. Aku berlari dan memukul tangannya mendorong Athy agar ada dibelakangku "kau?"
"Tuan putri terlahir kembar, Yang Mulia" runtuk Felix
"Menarik, sedang apa kau ada disini?" Kami berdua hanya diam, aku yang seakan berjaga dan Athy yang bersembunyi dibelakangku
"Mungkin kedua tuan putri mengganggap patung itu mainan, Yang Mulia" Claude meraih tubuhku, ya dia menggendongku membuat Athy panik
"Bawa yang satunya lagi! Setidaknya aku harus menjamu mereka layaknya tamu"
Dan begitulah ceritanya, kini aku duduk dihadapannya dengan macam makanan manis yang tersedia di meja pembatas antara kami dan dia.
"Aku tak tau kalian ini bisu!"-Claude
"Athy bica bicala" aku melihatnya kaget, berani juga ni anak!
"Kau?" Dia melihat kearahku
"Saya bisa bicara" Claude menaikan alisnya ketika aku menjawab
"Pendiam sekali!"-Claude
"Seumur kedua tuan putri memang pemalu, Yang Mulia"- Felix
"Begitu yah!" Dia memandang kearah kami berdua ".. kau berisik pergilah Felix" dan diusirlah kesatria tangan raja meninggalkan kami bertiga disini "aku menyuruh koki untuk memasak makanan kesukaan anak anak, jika kalian tidak makan aku bisa saja menghukum koki tersebut karena sudah lalai dalam bekerja" seenaknya seperti biasa, aku mulai mengambil piring kecil dan mengambil macaroni mencobanya, aman! Sungguh aku kira dia berusaha meracuniku, jadi aku berikan potongan lainnya pada Athy, dia makan dengan lahap karena mungkin makanan manis adalah kesukaannya.
"Kau tau namamu? Arti namamu .. Anastasia dan Athanasia?" Dia lagi bahkan Athy tidak berani berkata "dua duanya bermakna keabadian, walaupun kau Anastasia lebih cenderung ke kuasaan!" Dia mendecih "berani sekali wanita itu memberikan nama seorang raja pada anak perempuan, bahkan jika hidupku menarik tubuhnya tidaklah cukup untuk menghukumnya" aku berani jamin kau takkan bisa melakukan itu.
Hening sebentar,
"..kalian disini tau siapa aku?" Waduh!
"Yang Mulia Raja?" Dia berkedut
"Ayahanda?" Athy membantu tapi sama sekali tidak ada respon "Papa?"
"Itu lebih baik" papa? Apa?! Dunia ini kau ingin di panggil papa?! Huh! Sepertinya perubahan ini membuat dia ingat kesalahannya, atau jangan jangan dia memang ingat seperti diriku "hmm, mengapa kau melihatku seperti itu?"
"Tid.. tidak maafkan saya" ungkapku
"Rambutmu..." Aku melirik kearahnya dan dia terdiam lagi "...lupakan!" "FELIX" dia memanggil Felix lagi "antar mereka pulang!"
Akhirnya Felix mengendong kami berdua, yah tidak salah dia menggendong kami berdua, aku di tangan kanannya sementara Athy di tangan kirinya. Sungguh kuat sekali tangan ini, sampai aku bisa merasakan otot tangannya yang berusaha menahan beban kami. "Saya tenang ternyata sangat mudah membedakan anda berdua tuan putri" ungkapnya yang membuka pembicaraan
"Maksudnya tuan kesatria?" Tanya Athy
"Hahaha nama Saya Felix Rovein, panggil saja Felix atau Rovein, yah maksud saya sangat mudah. Tuan Putri Athanasia rambutnya bergelombang dan Tuan Putri Anastasia tidak, terkesan lurus mirip sekali dengan Yang Mulia" Felix tersenyum hangat.
'mirip dengan orang itu?' tidak terima kasih.
"Bahkan ekpresi anda sama seperti beliau" Felix menyambung lagi menyamakan ku dengan tirani yang menyebalkan itu.
Sampai di Istana Ruby
Lilian, langsung mengambil Athy dan aku diambil oleh Seth. Mereka berfikir bahwa kami diculik orang pria berambut merah tapi setelah di jelaskan bahwa dia adalah tangan kanan Yang Mulia Raja, entah kenapa bukan rasa lega tapi khawatir yang muncul di wajah para maid. Setelah Felix pergi, Athy malah muntah di baju Lilian, mungkin karena memaksa untuk makan di depan Claude, membuat perutnya sangat sesak
'aku penasaran apa yang pria itu lakukan kali ini?!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Need A Time [SIBAP Fanfiction]
FantasyAnastasia de Alger Obelia, sang pewaris tahtah dari kerajaan Obelia. Sifatnya yang tegas, dingin dan berani, sang Tirani masa depan. Wanita kuat yang mengulangi waktunya hanya untuk melindungi adiknya Athanasia, sebagai rasa bersalahnya ia memikul b...