04 - Danau

38 7 0
                                    

Setelah Claude memanggil kami bertiga, lebih tepatnya aku, Athy dan Lilian menghadap ke tempat kerjanya. Kami malah langsung di ajak berjalan jalan dengannya, yang langkah kakinya mengarah langsung ke arah danau

Sebuah danau biru kehijauan yang sangat mengkilap di terpa cahaya matahari yang sudah mulai naik keatas langit. Cukup luas jika di bilang ini adalah danau buatan, dan aku berani menjamin bahwa danau ini sangatlah dalam. Dipermukaan airnya terdapat beberapa anggrek yang berwarna biru?, sebentar memangnya ada anggrek berwarna biru? Setahuku hanya merah dan ungu, atau aku tidak mengetahuinya?

Kami hanya mengikuti langkah Claude yang mengarah ke sebuah perahu yang sudah bertengger di tepian danau, perasaanku langsung tidak enak.

"naik perahu denganku..." Ungkap Claude

"Mohon maaf Yang Mulia, untuk usia kedua Tuan Putri, ini... Agak berbahaya" Yah instingku langsung tersambung oleh Lilian, aku mencintaimu Lilian.

"... Aku bersama mereka jangan khawatir, kau ikut?" Claude langsung melihat kearah Athy, tirani ini tau siapa yang sangat takut akannya diantara kami bertiga, kelemahan kami ada pada Athy, pasti dia akan menerimanya begitu saja. Terlihat dari senyuman paksaan dan tangan kecilnya yang menggapai kearah Claude minta di gendo kearah perahu itu. "...Giliran kau" lalu kearahku, yah daripada Athy tidak ada yang menemani, mau tidak mau aku duduk di perahu itu juga.

Tak lama, perahu berjalan dengan sendirinya. Sihir kah? Benar saja, ada butiran kecil berwarna biru dan emas, khas sihir kepemilikan Claude yang keturunan bangsawan ini. Athy menggenggam tanganku, sedikit gemetar mencoba menutupi rasa takutnya. Aku hanya diam membisu sambil melihat keadaan mencoba membuat semuanya aman dan lancar.

Claude diam juga hanya menaruh dagunya diatas tangan kirinya menatap kearahku dan Athy secara bergantian. Akhirnya Athy berbicara "papa berkilauan seperti biasa" ungkapnya polos. Pernyataan apaan itu? Dia mencoba polos tapi tidak terdengar suara polosnya.

"Kau suka yang berkilau?" Claude dengan nada dinginnya

"Iya.."

"Ah iya, aku ingat kala itu kau membawa kantung kantung berisi emas dan permata, benarkan?" Nah wajah Athy mulai panik dan terkejut, aku hanya mendengus saja melihatnya, melontarkan sedikit senyuman di ujung mulutku. "...kantung itu disimpan dengan aman di kantorku, datang dan ambillah sendiri" lalu Claude berhenti kala melihat kearah wajahku, aku langsung melihat kearah lain berhenti tersenyum.

Keheningan menerpa kami lagi, aku hanya terfokus pada anggrek berwarna biru itu, apa benar itu anggrek? Warnanya sangat bagus dan bersinar seakan menarik ku untuk mengambil bunga itu. Hmm, jika dilihat lihat bunga itu mempunyai sihir disekitarnya apa mungkin..

BYURRRRRRRRRR

aku terkejut dengan suara cipratan air yang Sangat besar, ada apa?! Aku melihat kearah Claude dan terkejut

"Athy?" Yah bocah itu malah terjebur ke danau, sedang meminta tolong agar diselamatkan. "Athy!! Athy bertahan aku...." Tambah lagi terkejut kala melihat Claude hanya terdiam dengan posisi yang sama dengan sorot mata yang pernah aku lihat sebelumnya kala dia mengeksekusi Athanasia bahkan hendak membunuhku. Apa ini rencana dia untuk membunuh kami ?!. "Sigh! Tunggu Athy aku tolong!" Tak banyak berfikir, aku membuka sepatu dan jepit rambutku langsung meloncat kearah danau dan berenang menyelamatkannya. Untuk bocah berusia 4 tahun, akupun tidak mengerti mengapa bisa aku tau cara berenang. Tapi jujur hanya satu hal yang membuatku bisa mengambang dan mendekat kearahnya, hanya untuk menyelematkan hidupnya. Aku mohon Athy setidaknya jangan tenggelam!.

Aku memegang tubuhnya berusaha membuat kepalanya diatas permukaan air, memeluknya dia panik langsung menyerobot memeluk leherku "benar peluk leherku! Tidak apa apa... Pelan pelan kearah pinggir danau yah" Athy hanya terdiam dia mungkin mencoba untuk tidak menangis, aku membawanya dengan berenang kearah tepian danau dan langsung membawa Athy ke arah Lilian. Tentu mereka berdua langsung berpelukan, bahkan aku bisa melihat Lilian gemetaran sambil mencoba menghangatkan tubuh Athy

"Felix, ajarkan Athanasia untuk berenang, tidaklah lucu jika muncul berita putri raja mati tenggelam di danau" Felix menunduk

'si tua Bangka itu, bisa bisanya berkata demikian tanpa ada rasa malu karena tidak menolongnya?!'

"Dan kau ikutlah denganku!" Claude menunjukku yang tiba tiba bajuku kering dan rapih seperti semula, sihir lagi!.

"Yang Mulia, Tuan Putri Anastasia juga masuk kedalam air, hamba tau dia sudah kering tapi saya mohon hanya untuk memastikan tuan putri baik baik saja saya mohon untuk membiarkan tuan putri setidaknya untuk beristirahat sejenak" ungkap Lilian yang masih memeluk Athy

"Baiklah, tapi kau harus sudah datang ke tempat kerjaku di jam 2 siang" dia pergi, lagi lagi bajunya berkibar terbawa angin, baju putih yang pernah berubah berwarna merah darah.

...

Need A Time [SIBAP Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang