07

20 2 0
                                    

HAPPY READING🐣

*

*

*

*

*

*

*


saat vanya dan raskha mengobrol jendral sedang membuat kopi untuk dirinya. setelah membuat kopi jendral menghampiri vanya dan raskha.


" lagi pada ngomongin apa " tanya jendral sambil duduk disamping raskha.

" gak ngomongin apa apa" ketus raskha.

" diminum van tehnya keburu dingin nanti" jendral.

" iya jen " vanya.

saat vanya dan jendral menikmati minuman masing masing tiba tiba ponsel raskha berbunyi.

" gue keluar dulu ya ada urusan " raskha yang pergi dengan raut wajah yang terpaksa.

" mau kemana ka " tanya vanya.

" ada urusan mendadak van, gue duluan ya, tiati lo jen jangan macem macem lo disini " raskha.

" iya iya bawel lo" jendral.

" hati hati ya ka" vanya.

" iyaa" raskha.

raskha mendapat pesan dari jendral untuk pulang terlebih dahulu, karena jendral ingin berbicara berdua dengan vanya. bukan raskha namanya kalo gak minta, raskha meminta satu syarat yaitu minta dibelikan alat alat untuk modifikasi motornya dan iya kan oleh jendral.

" lo sering banget ya jen kesini " tanya vanya.

" sering, dirumah juga sering ga ada orang jadi kesini" jawab jendral.

saat asik mengobrol jendral bertanya pada vanya perihal foto yang tadi ia lihat.

" van gue mau tanya" jendral.

" tanya apaan" vanya.

" waktu liat foto foto lo tadi gue nemuin foto waktu lo kecil dan lo foto sama anak cowo juga, kalo boleh tau dia siapa van? " tanya jendral serius.

" oh foto tadi, itu foto gue sama kakak gue " jawab vanya dengan sedikit cuek.

" bukannya lo anak tunggal ya van " tanya jendral lagi.

" iya sekarang, sejak dia gak ada gue jadi anak tunggal" vanya dengan nada cueknya.

" dia udah meninggal maksud lo? " jendral yang masih penasaran.

" iya, udah deh gak usah bahas tu anak, males gue harus jelasin terus terusan" jawab vanya yang mulai kesal.

" sorry van gue gak bermaksud ngungkit masalalu lo" jendral.

" iya gapapa pulang yuk udah malem" ajak vanya.

" yuk gue anterin, lo pulang ke apartemen lagi? " jendral.

" iya motor gue ada disana " vanya.

mereka berjalan keluar meninggalkan tempat tersebut dan pulang bersama.













***

foto ini adalah foto masa kecil vanya dan kakaknya, yang bernama PANDU PANCAKARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

foto ini adalah foto masa kecil vanya dan kakaknya, yang bernama PANDU PANCAKARA. vanya sebenarnya bukan anak tunggal melainkan anak ke 2 dari 2 bersaudara, vanya dulu adalah anak yang periang dan sangat aktif dia selalu ingin bertemu dengan kakaknya untuk bermain dan bercerita tentang bagaimana dia disekolah.

tapi pada saat vanya memasuki sekolah menengah pertama atau SMP dan kakaknya duduk dibangku sekolah menengah atas atau SMA, kakaknya tiba tiba sakit parah dan harus dibawa ke rumah sakit.

vanya tak tau jika selama ini kakaknya menahan rasa sakit yang dia derita itu, vanya juga tak tau penyakit apa yang diderita kakaknya itu, pada saat kakaknya tiada vanya sangat terpukul, tapi vanya melihat orang tuanya tak begitu sedih dengan kepergian kakaknya.

pada saat pemakaman vanya melihat jasad kakaknya yang penuh memar dibagian tangan, kaki, dan lehernya merasa aneh dengan luka luka yang ada ditubuh kakaknya. setelah pemakaman beberapa bulan kemudian vanya menjadi dekat dengan pembantunya yaitu bi irah.

saat mulai dekat dengan bi irah vanya mencari tau apa yang terjadi pada kakaknya, saat bi irah menjelaskan semuanya vanya tak sanggup menahan tangisnya karena apa yang terjadi dengan kakaknya itu terjadi padanya saat ini.

dipaksa untuk menurut, harus selalu mendapatkan nilai tertinggi, tidak boleh keluar jika tak ada perlu, selalu dianggap salah dimata orang tua, tak mendapat kasih sayang orang tua, harus dituntut serba bisa, harus mandiri, tak diperbolehkan bergaul layaknya anak muda jaman sekarang, hingga makanan pun harus diatur agar tubuh vanya tetap bagus, dan selalu mendapat kekerasan.

semuanya adalah perlakuan orang tuanya pada vanya dan kakaknya, hanya saja vanya ingin hidup lebih lama dan menikmati kehidupan dia yang penuh aturan ini.























*jangan lupa vote dan komen.

THANK YOU JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang