10

13 2 0
                                    

HAPPY READING🐣

*

*

*

*

*

*

*

hari ini mood vanya sedang tidak baik baik saja dia malas untuk kemana mana dia memutuskan untuk tidur saat jam istirahat dan saat jam kosong.


saat ini vanya berada diperpustakaan dia memilih untuk tidur disana serta suasana hening dan sepi sangat mendukung untuk tidur diperpustakaan.


ditengah tidurnya vanya merasa ada yang duduk disebelahnya vanya hanya menghiraukannya, tak lama orang yang ada disampingnya berbicara.


" enak juga ya tidur disini" seseorang yang duduk disamping vanya.

" loh lo ngapain disini jen mau tidur juga lo?" vanya yang kaget melihat jendral yang berada disampingnya.

" kagak gue mau nemenin lo aja" dengan bersedekap dan memejamkan matanya.

" gue gak butuh ditemenin" vanya menjawabnya deng nada yang cuek.

" tapi gue mau nemenin lo" jendral berbicara dengan nada yang memaksa.

" terserah lo aja deh gue mau tidur" vanya langsung membungkukkan badannya untuk melanjutkan tidurnya.


jendral menatap punggung vanya ia langsung berpindah tempat berada didepan vanya, ia menatap wajah vanya ia salah fokus dengan luka kecil kecil dipipi vanya ia mengira itu adalah bekas jerawat tapi setelah di lihat lebih dekat itu adalah luka melepuh seperti akibat percikan air panas.

jendral mengelus pipi vanya ia bergumam,

" wajah lo kenapa van, kenapa lo tiba tiba suka menyendiri gini, kenapa lo jadi lebih kurusan, lo kalo ada masalah cerita ke gue van gue bisa dengerin cerita lo"

tak lama jendral juga terlelap disamping vanya dengan menggenggam tangan vanya.

***

vanya terbangun dari tidurnya karna bel pulang sekolah berbunyi, vanya terkejut karna jendral tidur dihadapannya dan menggenggam tangannya, ia ingin membangunkan jendral tapi ia tak tega, ia manatap wajah jendral sebentar.


ia berpikir kenapa jendral tidur dengan menggenggam tangannya ia bertanya tanya kenapa jendral terasa begitu dekat dengannya ia merasa bahwa jendral bukan sekedar ingin berteman dengannya, vanya tertalu larut dengan pemikirannya ia langsung membangunkan jendral.


" jen bangun, bel pulang udah berbunyi" dengan menggoyangkan bahu jendral secara perlahan.

dengan perlahan jendral bangun dari tidurnya.

" uh, maaf van gak sengaja tadi " jendral melepaskan genggamannya dari tangan vanya.

THANK YOU JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang