08

16 2 0
                                    

HAPPY READING🐣

*

*

*

*

*

*

*

hari ini vanya pergi ke sekolah seperti biasanya, vanya sedang memarkirkan motornya di area parkiran saat vanya sudah selesai dan berjalan ke arah gedung sekolah ia mendengar ada yang memanggilnya.


" VANYAA.... "

" eh jendral, kenapa jen " vanya

" nanti malam kosong gak van?" tanya jendral dengan sedikit gugup.

" emm... kenapa emangnya" vanya.

" malam ini gue ikut balapan van, lo mau gak lihat balapan nanti" jendral.

" gak bisa gue ada urusan " vanya.

" yaudah kalo gitu next time aja deh kalo bisa " jendral.

" iya " vanya.

mereka berdua berajalan menuju kelas masing masing dan tak lama bel masuk berbunyi semua siswa masuk kelas dan memulai pembelajaran hari ini.

saat ini vanya dan teman temanya berada dikantin mereka sedang makan dan membicarakan tentang balapan yang diadakan nanti malam.

" eh kalian nanti nonton balapan gak? " lia.

" nonton yuk udah lama juga ga nonton balapan " allita.

" iya udah lama juga kan, nonton yuk " sarah.

" gass... lo gimana van ikut kaga?" lala.

" gue skip dulu ada urusan gue " vanya.

" iihh van kenapa? " lia.

" skip mulu perasaan" sarah.

" kali ini beneran gue ada urusan sama keluarga"

" yahh vanya gak ikut lagi kali ini" lia.

" sorry ya, lain kali aja gue ikut " vanya.

" keburu lulus kali kita" lala.

" kaga ya babi mana ada orang masih kelas sebelas juga" dengan kesal vanya memukul lengan lala.

" becanda kali van serius amat hidup lu" dengan raut wajah yang kesakitan lala mengelus lengannya.

" masuk kelas yuk bentar lagi udah bel masuk " allita.














***

saat ini vanya berada di apartemennya vanya sedang menunggu sesorang datang, karena kali ini vanya mengikuti balapan tersebut tapi vanya tak ingin identitasnya terbongkar vanya memutuskan memanggil temannya.

*pov dalam telpon.

" lo bisa bantu gue gak" vanya.

" bantu apaan".....

" gue mau ikut balapan nanti malam, balapan ini sekolah gue yang ngadain. bantu gue biar gak ada yang tau identitas gue saat balapan nanti" vanya.

" gitu doang? okelah kalo gitu lo tunggu di apart nanti gue samperin" .....

" okee gue tunggu " vanya.

tok...tok...tok....

vanya segera membuka pintu yang diketuk itu.

" masuk aja "
menyuruh temannya masuk, mereka berjalan menuju sofa ruang tamu.

" nih gue bawain jajan buat lu "
teman vanya yang membawa satu kantong kresek jajan kesukaan vanya

" enak juga ya apartemen lo, luas juga" dengan memandangi isi ruangan disekitarnya.

" lo mau dibuatin minum apa " tanya vanya yang sembari membuka kantong kresek yang berisi jajan itu.

" biasa air putih aja" dengan mengelus kepala vanya yang sedang duduk disampingnya itu.

" ambil sendiri " jawab vanya dengan cuek.

" tadi nawarin sekarang ambil sendiri maksud lo apa coba " dia mulai gregetan dengan vanya.

" ya lo ngapain ngusap kepala gue coba " vanya juga tak kalah gregetan dengan temannya satu ini.

" ya becanda doang kali, ambilin minum gue sono " dengan nada yang memaksa agar vanya mengambilkan minumnya.

" maksa lu, gue ambilin bentar" vanya berdiri dan menuju dapur untuk mengambil minum.

" jadi gimana lo udah urus pendaftarn dan lain lain kan" tanya vanya yang sudah kembali dari dapur.

" udah aman lo tinggal berangkat doang " ucap teman vanya.

" yaudah kalo gitu thanks ya" jawab vanya sambil mengunyah jajan yang sudah dibukanya tadi.

" iya sayang sama sama" ucap lelaki itu dengan mengelus kepala vanya lagi.

" sekali lagi lo gitu gue tonjok lo ya" vanya yang sudah gregetan dengan bercandaan temannya itu.

" kasar banget sih "

" terserah gue " vanya yang mulai beranjak memakai jaket hitamnya dan mengambil helm untuk berangkat ke arena sekarang.

" lo mau kemana, gue ikut" temannya yang berlarian mengikuti vanya dari belakang.


***


suasana di arena balapan saat ini sangat ramai vanya sedang mempersiapkan diri, vanya keluar menuju motornya untuk mengambil sarung tangan yang tertinggal.


jendral yang berada diluar tak sengaja melihat sekilas wajah vanya tapi jendral ragu dengan apa yang dilihatnya, jendral sempat melihat motor vanya tapi jendral berpikir itu bukan motor vanya karna berbeda dari motor yang vanya gunakan biasanya,tapi pada akhirnya jendral mengabaikan pikirannya itu.


saat ini balapan itu sudah dimulai semua peserta berlomba lomba untuk sampai ke garis finish. akhir dari balapan kali ini vanya yang memenangkannya ia tak turun dari motor melainkan langsung meninggalkan arena balapan dan kembali ke apartemennya.

*vanya friend

*vanya friend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

satria bagas








































* jangan lupa vote dan komen.

THANK YOU JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang