HAPPY READING🐣
*
*
*
*
*
*
*
saat ini vanya sedang berada di apartemennya ia sengaja saat ini tidak pulang ke rumah karna ia tak ingin melihat ibu dan ayahnya tapi ia selalu mendapat telpon dan pesan yang isinya hanya memarahi vanya saja, dan akhirnya vanya memutuskan untuk pulang karena dia sudah mulai risih dengan pesan pesan yang dikirim ibunya.
vanya pulang melewati pintu garasi agar ia bertemu dengan bi irah terlebih dahulu." bi, aku pulang " dengan tersenyum vanya memanggi bi irah.
" loh mbak vanya kapan datengnya" sambil menghampiri vanya dan memeluknya.
" baru aja bi, bi irah lagi masak apa" ia melepaskan pelukannya ia melihat masakan bi irah.
" lagi masak sayur sup, mbal mau?"
" mau bi sisain buat vanya ya"
" iya mbak siap " bi irah sambil tersenyum dan melanjutkan memasak.
" bi, mama sama ayah ada gak?" tanya vanya yang sedang mengunyah lauk yang akan dibuat makan malam nanti.
" mbak, sebaiknya jangan temuin mereka ya... saya takut mba dimarahi "
" loh bi kenapa takut, aku pulang juga karena mereka"
" mbak kalo sakit jangan dipaksa kasian mba vanya" bi irah yang khawatir dengan vanya.
" gapapa bi kan udah biasa begini" ia sedang meyakinkan bi irah agar tak mengkhawatirkannya.
" kalo gitu aku ke kamar dulu ya bi nanti kalo sup nya ada sisa panggil aku ya" beranjak memeluk bi irah dan mulai pergi.
" iya mbak"
saat vanya berjalan menuju tangga ia kaget karena ibunya sudah duduk disana dan memandangi vanya dengan tatapan marah, ia tak ingin ribut dengan ibunya saat ini dia memilih untuk terus berjalan menuju tangga tetapi ia dipanggil oleh ibunya dengan nada tinggi.
" VANYAA "
" kamu dari mana aja?, seminggu kamu gak pulang ke rumah tidur dimana kamu?, saya gak ada dirumah itu kesempatan kamu untuk kelayapan iya?, udah besar gak tau aturan, mau jadi apa kamu HAH"
vanya yang sudah menduga jika ibunya akan marah padanya ia hanya menjawab seadanya saja.
" kamu diem aja? gak mau jawab pertanyaan saya? kamu gak bisukan? kamu bisa dengar gak sih?"
" aku dengar ma, kemarin ada kerja kelompok di rumah lala jadi aku tidur disana, aku juga kesepian dirumah jadi aku tidur dirumah lala seminggu ini "
" kamu tuh udah nyusahin vanya, kenapa kamu malah tidur dirumah orang, ngerepotin orang banget sih kamu kayak gak dikasih makan aja, numpang hidup dirumah orang, gak tau malu banget jadi orang"
ibu vanya berbicara dengan nada yang tinggi dan kata kata yang menusuk hati. vanya sudah lelah dia ingin segera ke kamarnya tapi ibunya tak memberi jeda untuk dia berbicara.
" udah kan ma, aku capek mau istirahat"
saat vanya beranjak berjalan ia diahadang oleh ibunya." hah apa kamu bilang capek, capek ngapain kamu? cuma sekolah terus kelayapan aja kamu bilang capek?"
" ma aku gak kelayapan, aku bener bener capek ma"
" gak kelayapan kata kamu? kamu balapan tengah malem bukan kelayapan? perempuaan apa kamu main balapan segala-"
pembicaraan ibunya terpotong karena ayah vanya yang berteriak dari arah pintu depan dan segera menghampiri mereka.
" APA YANG KAMU BILANG? BALAPAN? SIAPA IKUT BALAPAN?"
" tuh anakmu yang gak guna ini"
" SIAP YANG NGAJARIN KAMU BALAPAN VANYAA"
PLAKK...
satu tamparan mendarat di pipi kanan vanya, ia terkejut dan ia tersungkur ke lantai. ia segera bangun dan berlari menuju kamarnya, saat mau masuk kamar tangan vanya ditarik oleh ayahnya, mereka mengejar vanya dan memukul vanya berkali kali.
" VANYAA SAYA BELUM SELESAI BICARA " dengan kasar ayahnya menarik pergelangan tangan vanya dengan kasar.
" lepasin tangan vanya yah, sakit tangan vanya" tangan vanya yang mulai memerah.
" kamu harus diberi pelajaran vanya " ayahnya membawa vanya ke kamar mandi didalam kamarnya dan diguyurnya vanya dengan air yang sangat panas, ia merasa tubuhnya terasa perih karna melepuh.
" anak gak tau aturan. renungi kesalahan kamu dan jangan keluar dari sini sebelum kamu tau kesalahan kamu" dengan kesal ayah vanya membanting pintu kamar vanya dengan kencang dan dikunci pintunya.
kini vanya sedang merendam tubuhnya di air dingin ia mengistirahatkan pikirannya sejenak, hari semakin larut vanya memutuskan untuk menyelesaikan kegiatan berendamnya ia segera berganti pakaian dan tidur tapi saat akan tidur tiba tiba pintu kamarnya di ketuk dan di buka pintunya oleh bi irah.
" mbak sudah tidur? " dengan perlahan bi irah membuka pintu dan melihat vanya apakah sudah tidur atau belum.
" belum bi, ada apa? " vanya yang menjawab dengan tersenyum.
" ini bibi bawakan sup yang mbak minta tadi di makan ya, ini baru saya hangatkan tadi. mbak pasti capek saya juga buatin teh anget" bi irah mendekati vanya dan menyerahkan nampan yang ia bawa itu.
" wahh makasih ya bi, tau aja bi irah kalo aku lagi laper hehe" vanya langsung memakan sup yang diberikan bi irah dan ia juga meminum teh dari bi irah tadi.
setelah selesai vanya dan bi irah bercerita tentang semuanya, tentang capeknya vanya, senengnya vanya, sedihnya vanya, dan bahagianya vanya, hingga vanya tertidur.
bi irah memandangi wajah vanya dan mengelus rambut vanya sambi bi irah bergumam.
" mbak vanya saya tau jadi mba vanya gak mudah, bibi sangat sedih karena apa yang mas pandu rasakan kini harus ditanggung oleh mba vanya. saya selalu berdoa agar mbak vanya kuat dan selalu bahagia, mbak harus bisa hadapi masa sulit ini. mba gak boleh telat makan, mbak harus jaga kesehatan, mbak harus bahagia diluar sana, kalau mbak gak bisa menemukan kebahagian di dalam sini mbak harus cari kebahagian diluar sana supaya mbak ada yang menghibur dan bisa melupakan sedikit masalah mba vanya. kalau mba vanya butuh tempat cerita mbak bisa datang ke bibi, bibi siap dengerin cerita mba vanya. tidur yang nyenyak ya mbak dan mimpi indah selamat malam anak cantik "
bi irah mengecup dahi vanya dan beranjak pergi, bi irah keluar dari kamar vanya menahan sesak di dada menahan tangis, karna bi irah melihat kulit mulus vanya sedikit melepuh karna siraman air panas tadi.
* jangan lupa vote dan komen.

KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU J
Novela Juvenil"maaf jen aku bener bener ga bisa ngelanjutin hubungan ini, aku takut kamu nantinya jauh lebih terluka jika bersamaku " " terima kasih banyak adipaty jendral dimas galuh karna bersamamu aku selalu merasa bahagia " # WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA. sta...