Edward Junghwan Prayoga, ketua bidang ketertiban dan keamanan OSIS, yang juga merupakan murid kelas 11 IPA 1.
Orang-orang sering mendeskripsikannya sebagai orang yang memiliki sikap dingin namun kooperatif dalam organisasi. Dia juga seorang ketua ekstrakurikuler taekwondo. Tampangnya yang dingin dan tubuh besarnya yang memang cocok disebut atlet, terkadang membuat beberapa orang sedikit takut melihatnya.
Sekarang dirinya bersama kedua teman sebidangnya itu baru saja keluar dari ruang BK untuk meletakkan barang-barang yang disita serta daftar nama di sana.
"Gue balik kelas duluan ya," pamit salah satu temannya.
"Gue mau ke kantin. Mau ikut ga, Ed?" tanya yang satunya.
Yang ditanya menggelengkan kepalanya. "Gue mau nyari Maes dulu."
"Ooh, paling lagi main basket tuh anak."
Dugaan yang tepat dan benar. Laki-laki bernama Maes itu sedang menggiring bola di lapangan basket.
Shoot!
Satu tembakan berhasil masuk dengan tepat.
"Jeongwoo!"
Merasa dipanggil, ia yang tadinya ingin melakukan selebrasi pun menghampiri
Maes Jeongwoo Pratama. Bisa dipanggil Maes, Jeongwoo, atau yang lebih sering lagi, tengil.
"Napa Hwan?" tanya laki-laki berkulit eksotis itu pada Junghwan.
"Kok tumben lo main sendiri? Yang lain kemana?"
"Lagi pada ngerjain catatan."
"Lo gak ngerjain? Emang Lo udah siap?"
"Gue udah dong. Gue bela belain ngebut nyatat tadi malam biar bisa main basket." Penggila basket itu tertawa. "Kan lumayan skill basket gue bisa jadi tontonan Jia kalau lewat."
Benefit punya tetangga anggota OSIS, lancar dapat info sekolah. Termasuk info jam kosong hari ini, tentu saja dia dapat dari Junghwan kemarin.
"Yeu ... Jia Mulu otak Lo."
Junghwan mengambil bola basket lalu memutarnya di atas jari.
"Abis ngapain lo, nentengin korsa OSIS begitu?" tanya Jeongwoo melihat baju biru itu tersampir di bahu Junghwan.
"Abis ngerazia," jawab Junghwan lalu melemparkan bola tepat ke ring.
Tangannya merogoh saku dan mengambil sebuah benda kecil berwarna merah untuk ditunjukkan ke Jeongwoo.
"Wih punya siapa tuh?"
~•~•~•💄•~•~•~
Bel pulang sudah berbunyi. Empat orang gadis yang baru saja keluar dari kelas IPS 1 itu terburu-buru menuju ruang BK untuk meminta kembali barang yang disita. Ya walaupun namanya sudah ditandai, setidaknya barangnya bisa dinego.
"Mau ngambil barangnya ya? Oo iya iya." Itu Bu Risma, guru BK. "Kelas 11 IPS 1 ya?"
"Iya Bu."
Wanita berkacamata itu mengambil catatannya. "Hazel Hanaira Rumi, Fania Ferlya, sama Yujia Leyla Putri, ya? Ayo masuk. Temennya tunggu di luar aja."
Oca mengerti kalimat terakhir Bu Risma menuju kepadanya. Tetapi hal itu malah membuatnya heran.
Hana dan Oca saling lirik. Bukannya tadi lip balm Oca juga diambil?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Lip balm | Junghwan✓
Teen FictionBerawal dari lip balm yang disita sama Kabid OSIS. . . . •~••~•~••~•~••~•~••~•~••~•~••~• Happy reading! ^^ FOLLOW & VOTE JUSEYO~ Rank: #1 at #lip (29/11/23)