lalu dengan malas Haikal mengangkat telfon tersebut
"apaan?"-ucap Haikal ketus
"gua udah didepan sekolah, gua sendirian"
"ya"-haikal langsung mematikan telfonnya lalu melajukan motornya sedikit lagi untuk sampai didepan sekolah
sesampainya didepan sekolah, Juan langsung naik ke motor Haikal
"cepetan keburu gua ketawan satpam, tadi satpam nya lagi boker soalnya"-juan
"iye"-haikal melajukan motornya sedikit lagi agar tidak terlihat oleh satpam
"nah, kita mau mulai nyari darimana?"-juan
"apa kita tanyain satu persatu orang yang tinggal disini pake fotonya Marvin kira kira mereka pernah liat atau engga gitu, ga banyak juga kan rumah rumah disini"-haikal
"boleh, pencar aja gimana?"-juan
"yauda, turun Lo kalo gitu"-haikal
Juan pun langsung turun dari motor milik Haikal
"dah, jalan aja lu, gua naik motor, Lo ke deretan rumah sebelah kanan, gua kiri"-haikal
"oke"-juan pun mulai berjalan ke rumah rumah warga begitupun dengan Haikal, bedanya Haikal naik motor
setelah bermenit menit bahkan hampir satu jam mereka berdua keliling akhirnya mereka kembali lagi ditempat awal mereka berhenti tadi
"gimana?"-tanya Juan dengan nafas yang ter engah engah
"zonk"-haikal
"sama"-juan langsung mendudukan dirinya di pinggiran aspal
"beliin gua minum cok"-juan"lah nyuruh"-haikal
"ya Lo yang bawa motor"-juan
"tuh warung"-haikal menunjuk warung yang tak jauh dari tempat mereka sekarang
"udah ga kuat gua jalan, lu aja lah plis"-juan
"tai"-haikal pun langsung turun dari motor dan berjalan ke warung untuk membeli minum
"lah malah jalan kaki"-gumam Juan
tak lama kemudian Haikal kembali dengan membawa dua air minum
"nih"-haikal memberi satu minumnya kepada Juan
"makasih"-juan
"cape gua njir"-haikal ikut duduk di dekat Juan
"ya elu ngapain jalan kaki, kan punya motor"-juan
"hemat bensin, lagian cuma disitu doang"-jawab Haikal lalu menenggak minumannya, begitupun dengan Juan
saat mereka berdua beristirahat, tiba tiba muncul seorang bapak bapak dari kebun yang membawa beberapa tumbuhan yang ia letakan di karung besar
"pak"-sapa Juan yang di balas senyuman oleh bapak bapak tersebut
"sokab banget lu anjing"-haikal
"salah ya gua nyapa?"-juan
"ngga juga sih"-haikal
"Lo kepikiran sesuatu ga?"-juan
"gak"-haikal
"duh, ga enak lagi mau ngomongin nya"-juan
"ngomong aja sih kek sama siapa aja"-haikal
"gua ga ngebenerin ini ya, tapi bisa aja gasih kalo Marvin emang udah ga ada alias mati"-juan
"ya gua juga bilang gitu kemarin tolol yang ending nya malah dapet tamparan dari reyhan tai itu"-haikal
"iya sih, terus Lo sempet kepikiran ga kalo Marvin bisa aja di kebun?"-juan
Haikal berfikir sejenak
"maksud Lo, mayat dia disana?"-haikal
"mungkin?"-juan
"emmm, yaudah gas aja sih kita ke kebun kebun belakang rumah warga, apalagi kebun belakang sekolah tuh gede, hutan ya berarti namanya kalo gede?"-haikal
"gatau, ayok lah keburu makin siang makin panas"-juan
"kali ini jangan pencar"-haikal
"takut Lo?"-juan
"gak"-haikal
"mang iya?"-ledek Juan
"yaudah pencar aja kalo ga takut mah biar cepet"-juan"eh iya iya gua takut"-haikal
"huuuuu"-juan
mereka pun akhirnya mulai menelusuri kebun kebun milik warga, dimulai dari kebun tempat munculnya bapak bapak tadi
setelah bermenit menit mereka menelusuri tapi tak kunjung menemukan yang ia cari
"ini ada rumah makan gasih anjing, laper gua"-keluh Haikal sembari terus berjalan
"mana ada rumah makan di tempat ginian stres"-juan
"ya kan---
BRAK
_
___
_____
_______
_____
___
_
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSASSIN KIMIA
Teen FictionPembunuh berantai yang ternyata berada di sekitar mereka, pembunuh tersebut sudah melakukan aksi kejahatannya sebanyak 8 kali, Marvin adalah salah satu korban yang ke 8 dari aksi bejat pembunuh tersebut, diantara ke 4 teman Marvin yaitu Juan, Haikal...