⌯ · #2

66 8 0
                                    

[ name ] kembali ke kelasnya lalu menuju bangku nya yang ada disamping tighnari. Ia sedikit menyesal untuk berjalan jalan keluar kelasnya, namun disisi lain ia dapat menghirup udara segar pada pagi hari ini.

Tighnari menyadari raut muka sang gadis bersurai coklat itu sedikit berubah, baru saja 30 menit yang lalu mukanya penuh keceriaan serta banyak omong, sekarang terlihat kusut, dan mau murka.

[ name ] yang telah duduk dibangkunya lalu menghembuskan nafas dengan sangat berat. Tighnari spontan bertanya kepadanya.

" [ name ]? Kamu kenapa? Tadi kita baru aja selesai ngobrol, kok balik lagi kesini mukamu udah tertekuk, kusut gitu? "

Ah, suaranya tighnari lembut sekali. Untuk sekali lagi pada hari ini, [ name ] berkeluh kesah kepada sahabatnya itu.

Tighnari mendengarkan secara seksama, ia menganggap [ name ] sangat lucu ketika sedang menceritakan kejadian apa saja yang menimpa dirinya hari ini. Tighnari mengelus pelan kepala [ name ] berupaya membuat sang gadis sedikit lebih tenang.

" Alhaitham memang gitu, kamu baru ngeli- "

" KAMU KENAL ACTING GRAND SAGE?!?!? "

Ia berkata demikian dengan sedikit kencang yang membuat beberapa orang menoleh ke arah mereka berdua.
[ name ] terkejut karena selama ini sahabatnya mengenal sang sage yang ketus serta antisosial itu.

" Shh hei! Pelankan suara mu! Aku memang kenal dengannya. Aku, cyno dan kaveh sering berkumpul bersama di tavern buat sekedar berbincang. "

Tighnari mencoba menjelaskannya kepada [ name ] tentang alhaitham. Tak banyak yang ia tahu, karena ia sendiri sibuk mengurusi hutan bersama collei.

" Yah, itu aja sih yang aku tau. Kalo kamu mau tau lebih banyak kamu tanya ke kaveh saja, si kuning blonde itu tinggal bersama alhaitham satu atap. "

Sejenak, [ name ] mencerna apa yang diucap tighnari tadi.

" Tunggu, nayi.. "
Ucap sang gadis.

' kaveh.. Satu atap. Sama. Alhaitham. KAVEH TINGGAL SATU ATAP SAMA ALHAITHAM??!!!?? '

Pikiran [ name ] sudah menjelajah entah kemana mengenai perkataan tighnari. Tak mungkin seorang arsitek terbaik dari akademiya itu.. Penyuka.. Sejenis? [ name ] sedikit melongo, ia berusaha mencari konteks dari perkataan teman sebangkunya itu.

" Ah.. Ehem maksudku, Kaveh memang tinggal satu atap bersama alhaitham tetapi untuk sementara. Dikarenakan kaveh sibuk mencari rumah baru yang ingin ia tinggali, jadi ia memohon kepada alhaitham untuk tinggal bersamanya selama beberapa waktu. "

[ name ] bernafas lega. Syukurlah dugaan yang ada dibenaknya itu tak benar sama sekali. Walau tighnari agak telat untuk memberikan konteks nya, tapi [ name ] sudah dapat mengambil kesimpulannya. Guru sudah datang lalu memasuki ruangan kelas mereka, kelas pagi ini sudah dimulai.

- 🌟🍃 -

Bel istirahat pertama telah berbunyi menandakan kelas pertama mereka telah selesai. [ name ] berlari kekantin dengan sekuat tenaga. Ia mengerahkan seluruh tenaga yang ada ditubuhnya untuk berlari karena ia tau bahwa kantin disetiap istirahat pertama selalu penuh dan jajanan disana cepat habis.

⿻  𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 · 𝙐𝙨 ミ ꒷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang