⌯ · #3

58 8 0
                                    

Perpustakaan tempat seluruh pelajar akademiya untuk belajar atau lebih dikenal dengan nama House of Daena itu, siang ini tempat itu telah diisi berbagai pelajar dari berbagai jurusan yang ada di akademiya.

[ name ] sedang duduk berdua bersama temannya, layla. Layla tertidur pulas disamping [ name ] sementara dirinya sedang melanjutkan membaca novel kesayangannya itu. Berulang kali [ name ] telah membacanya, namun tetap saja berapa kalipun ia baca, dapat membuat dirinya merasa kupu kupu berada didalam perutnya.

Senyum sang gadis selalu merekah kembali dikala adegan romansa pada novel terjadi, meski ia berulang kali telah melihat adegan seperti itu. Dia menatap langit langit sesaat.

' kapan ya, giliranku? Dan, siapa orang pertama yang mungkin dapat mencintai serta senang akan keberadaaku disekitar dirinya? '

Setelah beberapa saat, ia kembali melanjutkan aktivitasnya itu. Tak butuh waktu lama, dalam 20 menit kemudian, lagi lagi [ name ] telah selesai membaca novelnya, dan sekarang ia mau membaca buku lain selain novel miliknya. Ia bosan.

Setelah sedikit berkeliling, sepertinya [ name ] menemukan buku lain yang ingin ia baca, namun untuk mengambil buku tersebut ia memerlukan tangga. [ name ] menggeser tangga yang ada diseblah kiri dirinya, lalu perlahan ia menaiki tangganya.

[ name ] telah mendapatkan buku yang ia inginkan, namun sepertinya ia ingin menambah satu buku lagi untuk ia baca, ia akan meminjam kedua buku tersebut lalu membacanya setelah tiba dirumah sore hari nanti.

Sesaat ketika [ name ] ingin menuruni anak tangga, ia dikejutkan oleh sebuah kadal kecil yang melompat ke atas tumpukan buku yang sedang [ name ] pegang. Sontak [ name ] terkejut sang gadis sedikit berteriak sehingga menarik perhatian para pelajar lain yang sedang membaca , ia tergelincir karena tak memerhatikan langkahnya. Guna meredam rasa sakit yang akan diberikan, [ name ] segera memberikan alas kepada kepalanya menggunakan kedua tangannya agar kepalanya tak terbentur terlalu keras.

Tiba-tiba seseorang melesat cepat menangkap sang gadis. Surai nya berwarna abu disertai penampilan yang gagah, refleks yang cepat, segera mencegah [ name ] untuk mengalami cedera yang serius. Orang itu adalah seorang grand sage yang bernama alhaitham. Acting grand sage? Menolong orang? Semua orang yang berada disana tercengang melihat kejadian yang sepersekian detik tadi baru saja terjadi.

Orang orang yang melihat kejadian yang bisa terbilang cepat itu, segera berbisik sembari menatap mereka berdua. [ name ] perlahan membuka matanya, ia merasa badannya seperti diangkut oleh seseorang dan memang benar, lagi lagi alhaitham kembali menolongnya. [ name ] terbelalak, ia tak meyangka lagi lagi orang ini membantu dirinya untuk kedua kalinya pada hari ini.

" Hei, apa ada yang lecet atau luka dibadanmu? "
Tanyanya.

" Ah, um- makasih. Gaada satu pun, sekarang boleh tolong turunkan aku? Orang orang sedang melihat kita, tham. "

Apa yang diucapkan [ name ] memang benar, semua pelajar yang ada disekitarnya menatap mereka berdua dengan berbagai macam tatapan. Ada yang menatap seolah olah gemas, ada yang menatap benci dan sinis. Alhaitham berjalan ke bangku tempat yang sebelumnya [ name ] duduki lalu ia menurunkan [ name ] dengan posisi duduk dibangkunya. Alhaitham sedikit berlutut, mengecek apakah benar tak ada bagian tubuh sang gadis yang lecet sekalipun atau tidak.

" He-hey tham! Aku tak apa, sudah kembali saja ke tempat duduk mu. Aku berhutang budi kepadamu, terimakasih sekali lagi. Aku akan usahakan untuk membalas kebaikanmu. "

⿻  𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 · 𝙐𝙨 ミ ꒷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang