⌯ · #6

116 10 7
                                    

" Bagaimana jika aku bilang, aku memiliki perasaan untuk dirimu, [ name ]? "






" Hah? Maksudnya- "





















" Aku suka padamu, [ full name ]. "

Pemuda itu, berhasil memecahkan suasana keheningan yang mengelilingi ruang tamu rumah [ name ]. Alhaitham menyatakan perasaannya kepada dirinya? Apa ini mimpi? Apa dirinya, [ name ] sedang berhalusinasi?

[ name ] yang tadinya sedang membaca buku yang ia pinjam dari akademiya, kini melepaskan pandangannya lalu menatap alhaitham dengan perasaan terkejut, dan tidak percaya. [ name ] menutup mulutnya dengan kedua tangan, menggambarkan perasaan shock, tidak percaya apa yang baru saja ia dengar. Jadi... Dia tidak memiliki perasaan berdebar ini sendiri? Ah, [ name ] bingung kepalang.

Ia tak tahu harus mulai menjawab dari mana..

" TU-TUNGGU APA?!?! "
[ name ] merah padam. Kini mukanya semerah tomat, dan ia menjadi gugup dalam berbicara.

- 🌟🍃 -

Perasaan, bisa datang darimana saja dan kapan saja. Itu hal normal dan wajar, kita tidak akan tahu kapan moment tersebut akan datang. Itulah yang sekarang terjadi pada [ name ] dan alhaitham. Sekarang mereka berdua tengah duduk di sofa milik [ name ] yang berada di ruang tamu. [ name ] yang duduk disamping lelaki surai abu tersebut, menatap kearah sang pemuda dengan tatapan tidak percaya.

Setelah alhaitham mengutarakan perasaan yang ia rasa kepada [ name ] selama kurang lebih 2 minggu terakhir, ia berhasil membuat [ name ] bungkam dengan wajahnya yang merah padam.

" Ah.. Ehm. Jadi apa jawabanmu? "
Tanya alhaitham.

[ name ] masih menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Telinga nya yang memerah dapat dilihat oleh sang pemuda tersebut. Alhaitham terkekeh kecil melihat tingkah lakunya.

"I will not force you to be my girlfriend, [ name ]. Kalo memang kamu masih belum siap, aku sendiri ga keberatan buat nunggu kamu sampe siap.. "

Kini, kuping alhaitham ikut memerah setelah ia mengucapkan bahwa dirinya tak masalah menunggu [ name ] untuk menerimanya. Alhaitham mengalihkan pandangannya lalu menutup mukanya dengan salah satu tangannya.

[ name ] melepaskan kedua telapak tangannya yang tadi menutupi wajahnya. Ia menatap meja kaca yang berada didepan dirinya, memantulkan bayangan dirinya sendiri. Ia memasang ekspresi sedih, alhaitham menyadari perubahan raut wajah dari sang gadis.

' Dia.. Murung? Apa aku salah mengucapkannya? Apa perkataanku ada yang salah? '
Batinnya mencoba menebak isi hati [ name ] saat ini.

[ name ] menghembuskan nafas berat yang panjang secara kasar. Ia menatap alhaitham sekilas lalu kembali menatap meja kaca yang menampilkan pantulan dirinya.

" Aku.. Butuh waktu, tham. Aku masih gapaham banget, aku juga sempet punya trauma soal percintaan. Posisiku selalu dianggap gak penting dan berisik. Mereka gabisa anggap aku ada. "

[ name ] gelisah. Ia takut jika ia kembali menjalani hubungan dengan seseorang, hal yang sama akan terulang kembali. Itu hanya menambahkan luka juga beban pikiran terhadap dirinya. Ia tak tahu harus bagaimana, perasaannya bercampur aduk dengan senang, sedih, gelisah.

⿻  𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 · 𝙐𝙨 ミ ꒷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang