Alhaitham tengah mencari keberadaan [ name ] di kediaman House of Daena. Ia ingin mengucapkan terimakasih atas masakan yang [ name ] beri kepadanya. Biasanya pada saat ini [ name ] sedang belajar bersama Layla, yah walaupun terkadang ia ditinggal tertidur pulas oleh gadis surai biru tersebut.
Mengapa ia bisa tahu bahwa [ name ] sering berada di House of Daena pada siang hari seperti ini? Akhir akhir ini, alhaitham sedikit tidak fokus dengan pekerjaannya sebagai sang sage. Terkadang wajah [ name ] terpampang jelas didalam benaknya yang membuatnya kehilangan fokus. Alhaitham merasa, ia ingin mengetahui lebih lanjut tentang sang gadis, dan baru pertama kali ia merasakan penasaran kepada lawan jenisnya.
Pasalnya memang banyak yang mendekati alhaitham, namun sang surai abu itu tak peduli sama sekali. Sepertinya, sang sage telah jatuh suka kepada [ name ]. [ name ] sepertinya berhasil mengambil alih hati dingin seorang sage yang didambakan hampir seluruh siswi yang ada di akademiya itu.
" [ name ]. Ah, Itu dia. "
Alhaitham telah menemukan sang gadis yang duduk dipojok kanan bersama temannya, Layla. Alhaitham terdiam sejenak sebelum menghampiri sang gadis. Entah ini hanya pikirannya saja atau memang begitu, [ name ] terlihat jauh lebih cantik dibanding biasanya.Wajah yang menatap kearah buku yang sedang ia baca, posisi duduk yang anggun, angin yang berhembus membuat rambut [ name ] terhempas pelan, serta senyum yang ia perlihatkan ketika membaca paragraf yang menurutnya menarik.
' cantik. '
Itulah yang pertama kali terlintas dipikiran sang pemuda saat melihat sang gadis. Ia segera menghampiri [ name ] sembari membawa kotak bekal yang berbungkus kantung plastik berwarna putih yang kaveh berikan pagi tadi. Kotaknya sudah kosong, alhaitham menghabiskan masakan dari [ name ] tanpa tersisa sedikitpun.
" [ name ]. "
" Alhaitham? Kenapa kau kemari? Dan.. mukamu sedikit memerah, apa kau sakit? "Gadis itu berdiri, ia berjinjit untuk menyentuh dahi sang pemuda supaya dapat mengecek suhu tubuhnya. Berusaha menyamakan tingginya dengan sang surai abu.
" Gak panas.. Kamu kenapa, tham? "
" Ah, aku.. gapapa [ name ]. Bisa tolong menjauh sedikit? Kita terlalu dekat. "Setelah alhaitham mengatakan itu, [ name ] segera memberi sedikit jarak diantara mereka berdua.
" Ah.. Iya maaf. "
' ngapain aku khawatir sama dia juga ya? 'Alhaitham memalingkan wajahnya dari hadapan sang gadis. Mukanya merah padam. Apa tadi? [ name ] khawatir padanya? Alhaitham tersenyum tipis.
' dia khawatir kepadaku? Oh archon, manisnya dia jika dirinya mengkhawatirkan diriku. '
Alhaitham merasakan kupu kupu hinggap didalam perutnya. Perasaan senang, berdebar, bahagia, gemas kepada sang gadis tercampur aduk di hari itu juga.
Hening untuk beberapa saat diantara mereka berdua. [ name ] membuka suara guna memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka untuk beberapa saat.
" Jadi.. Uhm, ada apa kau mencariku, tham? "
" Aku hanya ingin mengembalikan kotak bekal yang kaveh beri. Kaveh bilang, ia dititipkan makanan dari [ name ] dan memintanya untuk memberikannya kepadaku. "
[ name ] tersenyum sekaligus terkekeh kecil. Ia mengira, kaveh akan memakan masakan yang ia buat untuk alhaitham, ternyata kaveh benar benar memberikannya kepada sang pemilik manik hijau berwarna hijau emerald itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
⿻ 𝐁𝐞𝐭𝐰𝐞𝐞𝐧 · 𝙐𝙨 ミ ꒷
Lãng mạn🕰 𓏸 𓈒 · · · ' Maka temuilah orang orang yang dapat menerima dirimu serta menghargai keberadaan dirimu, [ name ]. ' Tak disangka, pertemuan yang tidak disengajai itu adalah awal permulaan takdir mereka dimulai. Bahkan Tuhan mempertemukan mereka le...