Sudah tengah malam, ketiga temannya sudah tidur nyenyak, sedangkan Farrent tidak bisa tidur masih memikirkan sikap kakek tua itu saat dia memperlihatkan permata itu kepada nya. Elvira terbangun dan melihat Farrent sedang duduk sendirian, "ren? Belum tidur?" tanya Teresha, "belum, kenapa kamu ga tidur?" jawab Farrent, "aku kebangun karna dapat mimpi buruk tentang kakek itu, di mimpi ku kakek itu sudah berumur ratusan tahun mangkanya waktu kita bertanya pada kakek, kakek ngga menjawab, terus dulu kakek itu pernah ada kasus dalam hidupnya, kasusnya dikenali dengan semua orang di dunia tempat kita yang sebenarnya, tapi aku ngga tahu kasus kakek itu apa, sekarang aku ga bisa tidur lagi" ucap Teresha, "oh begitu, sekarang juga aku nggak ngantuk sama sekali, gara gara mikirin yang tadi" jawab Farrent, "yang tadi? maksud kamu yang kamu bilang si kakek tua itu curiga sama kita karna bisa dapetin permata itu?" tanya Teresha, "iya, tapi kalian mikir ngga sih kan cuma aku doang itu yang bisa lihat permata nya, nah si kakek tua itu tahu permata nya ngga bisa di liat orang orang biasa, jadi waktu aku bisa liat permata itu dan kita nunjukin ke kakek tua dia kaget dan heran kenapa bisa aku mendapatkannya" jawab Farrent, "aku juga sedikit curiga dengan kakek tua itu, sebenernya dia siapa sih?" tanya Teresha, "aku juga ngga tau, mending kita tidur, besok kan kita harus mencari permata yang ke tiga" jawab Farrent, mereka memutuskan untuk tidur karna besok mereka akan mencari lagi permata yang ke tiga. Permata Biru yang cantik seperti air laut.
Esok nya mereka berempat bangun dan langsung siap siap untuk mencari permata selanjut nya, mereka jalan sekitar 3 jam untuk ke kota selanjutnya, setelah jalan selama 3 jam ke kota ketiga, mereka akhirnya sampai, "nah sekarang kita sudah sampai di kota ke 3, kalian di sini harus mecari permata berwarna biru" ucap kakek tua itu, mereka semua mengangguk dan langsung berdiri untuk masuk ke kota tersebut, saat memasuki kota tersebut mereka terlihat tampak kebingungan, karna di situ hanya ada pantai dengan 5 bangunan rumah, mereka mencoba untuk mencari permata itu di semua bangunan tetapi tidak ada. Mereka sudah mencari selama 4 jam tetapi belum bisa menemukan permata itu, mereka keluar dari bangunan terakhir dan duduk di pasir pantai sejenak, lalu Teresha merasakan sesuatu yang ada di bawah pasir, "guys, kaya ada sesuatu deh di bawah pasir ini" ucap Teresha, "mana? Perasaan ga ada apa apa" jawab Elvira, "engga, coba deh gali pasir sebelah sini" ujar Teresha, Farrent pun berdiri untuk menggali bagian pasir yang Teresha tunjuk, tidak lama kemudian Farrent menemukan permata di dalem pasir itu, "tuh kan bener! Ada permata di situ" ujar Teresha, "tunggu tunggu, kaya ada yang aneh deh sama bentuk permata nya" ucap Farrent, yang lain langsung menatap Farrent dan melihat ke arah permata itu, "sepertinya permata ini ada bagian nya, kita harus mencari semua bagian dari permata ini lalu gabungkan" ucap Farrent, "sha, kamu kan bisa rasain di mana permata itu, coba arahin kita di mana bagian permata yang selanjut nya, mereka jalan jalan di sekitar pantai selama beberapa menit untuk mencari keberadaan permata biru, tidak lama kemudian Teresha merasakan sesuatu di bawah pasir pinggir salah satu bangunan, Farrent menggali di tempat Teresha mengarahkan tangan nya, tidak lama kemudian mereka mendapatkan potongan permata biru yang ke dua, bersisa 2 potongan permata lagi, Teresha berkeliling di daerah pantai untuk mencari potongan permata yang selanjutnya, tidak lama kemudian Teresha menemukan potongan permata yang ke 3, mereka mencoba menggabungkan ketiga permata itu tetapi kurang 1 bagian.
Mereka mencari keseluruh pantai tetapi tidak ditemukan, lalu Teresha merasakan suatu benda yang sedikit bersinar karena pantulan cahaya matahari di dalam air, "guys, aku ngerasa ada sesuatu deh di air" ucap Teresha, mereka semua mendekat ke air dan melihat sinar warna biru di dalam air itu, rupanya benar, itu adalah potongan terakhir permata Biru Laut yang sangat cantik, "lihat! Itu potongan terakhir permata biru!" ujar Elvira, tanpa berpikir panjang Farrent langsung menyelam ke dalam air untuk mengambil potongan permata itu tetapi potongan permata itu di tali oleh rantai yang membuatnya susah untuk di diambil, Farrent sudah mencoba untuk mengambil nya tetapi tidak bisa, dia sudah kehabisan nafas dan kembali ke permukaan, "tidak bisa, potongan permatanya di rantai, akan susah untuk mengambilnya" ujar Farrent dengan nafas nya yang terengah engah, Teresha memutuskan untuk menyelam ke dalam air untuk mengambil potongan permata itu dan berharap akan berhasil karna hanya dia yang bisa merasakan keberadaan permata itu, Teresha berada di dalam air dengan cukup lama, dia di dalam air sekitar hampir 1 menit, tak lama kemudian Teresha kembali ke permukaan membawa potongan permata biru yang ada di bawah air, Teresha segera mengambil potongan permata yang lain lalu menggabungkannya.
Permata biru itu bersinar di tangan Teresha. Keempatnya kembali ke tempat peristirahatan yang biasa mereka tempati. Teresha menunjukkan permata itu kepada kakek tua itu dan kakek tua itu menatap Teresha dengan penuh curiga, dan tentunya Teresha pun sadar kalau pria tua itu menatap dia dengan curiga, “eh guys besok kan hari terakhir, kita harus keluar dari tempat ini besok kalau tidak ada konsekuensinya” ucap Ziel, mereka pun menatap Ziel, mereka lupa kalau ada batas waktu atau tidak akan ada konsekuensinya, “kalau mau kita hari ini gausah istirahat, kan masih sore kita bisa mencari permata nya sekarang supaya besok kita bisa keluar dari sini” ucap Elvira, yang lain pun setuju dan memutuskan untuk ke kota selanjutnya.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
EMP4T [END]
FantasyPerjalanan empat sahabat di dalam dimensi lain. Yang bermula dari rasa penasaran membuat mereka terjebak di dalam dimensi lain yang mengharuskan mereka mencari cara untuk keluar.