Dijalan menuju kota terakhir Ziel menyadari sesuatu, kakek tua itu selalu menatap Farrent, Teresha, dan Elvira, tetapi Ziel tidak teralalu memikirkannya karena besok hari terakhir, jika mereka tidak berhasil mecari semua permata itu maka mereka tidak akan bisa keluar dari sini. Akhirnya mereka tiba di tempat terakhir, sekarang sudah malam. Tetapi mereka tetap ingin mencari permata nya sekarang juga supaya cepat selesai, ditempat terakhir mereka harus mencari permata berwarna Magenta seperti Anggur merah. Kali ini mereka mencari permata itu di hutan, karna sekarang sudah malam, hutan itu menjadi gelap dan sulit untuk di lihat, keempatnya mengambil senter untuk di bawa ke dalam hutan itu, mereka mencari permata itu di dalam hutan, mereka sudah mencari terus menerus tetapi permata itu tidak ada, mereka istirahat sejenak dan memutuskan untuk menjelajahi hutan itu sekali lagi mencari permata magenta, disitu sudah jam 3 pagi, mereka lelah mencari permata semaleman tetapi tidak ketemu. Mereka memutuskan untuk duduk di bawah pohon besar untuk istirahat sejenak lalu lanjut mencari permata nya lagi, hari ini hari terakhir untuk mereka mencari semua permata dan gabungkan untuk membuka gerbang itu. Saat mereka duduk di bawah pohon besar itu, Elvira merasakan sesuatu yang ada di bawah pohon, Elvira langsung menunduk untuk merasakannya lebih dekat, dia berfirasat ada sesuatu di bawah pohon itu, “eh guys, kayanya ada sesuatu di bawah pohon ini” ucap Elvira, teman teman nya menatap Elvira dengan kebingungan, “coba deh gali pohon ini, ada sesuatu di bawah nya” ujar Elvira memaksa teman teman nya untuk menggali ke bawah pohon itu, “bentar ra, kita masih cape, lagian bakal susah buat ngegali ke bawah pohon besar itu” jawab Teresha, “cepetann, kita ga punya banyak waktu, kita harus cepat cepat cari permata itu supaya kita cepat keluar dari sini, kalian gamau keluar dari sini?” tanya Elvira sambil menaikkan nada nya, “yaudah, tapi gali nya bareng bareng soal nya susah ngegali pohon besar ini sendiri” jawab Farrent. Keempatnya menggali pohon itu bersama sama dengan sisa tenaga dan kekuatan, akhirnya setelah 1 jam menggali akhir nya mereka berhasil mengambil permata yang ada di bawah pohon itu, “tuh kan bener, permata nya ada di bawah pohon itu” ujar Elvira, Elvira pun mengambil permata terakhir nya dan sudah pasti, permata magenta itu bersinar di tangan nya.
Mereka semua merasa senang dan tenang karna sudah menemukan semua 4 permata, Merah, Hijau, Biru, dan Magenta. Keempatnya memutuskan untuk kembali ke tempat di mana mereka berustirahat, saat mereka tiba Elvira menunjukkan permata terakhir kepada pria tua itu, pria tua itu menatap keempat sahabat itu dengan penuh curiga dan amarah, yang tentu nya semua sadar kecuali Elvira, karna Elvira sibuk dengan permata magenta itu dia sampai tidak sadar bahwa pria tua itu menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa. Curiga. Marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMP4T [END]
FantasyPerjalanan empat sahabat di dalam dimensi lain. Yang bermula dari rasa penasaran membuat mereka terjebak di dalam dimensi lain yang mengharuskan mereka mencari cara untuk keluar.