07.00

194 5 2
                                    

"Terbuka nggak akan bikin kehidupan hancur."

Samudra sudah rapi dengan seragam sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samudra sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Rutinitasnya setiap pagi cukup banyak. Dari mulai dia yang harus bangun jam 5. Melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim, yaitu salat subuh. Setelah itu dia harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Setiap pagi, dia juga yang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga Ayahnya. Seperti yang tengah dia lakukan saat ini.

Laki-laki remaja itu tengah membuat nasi goreng untuk sarapan. Tidak cukup banyak, tapi pastinya cukup untuk dua orang. Dengan dirinya yang tak mungkin bisa sarapan banyak dan juga Ayahnya yang hanya makan paling lima sendok.

Tak lupa juga, Samudra membuatkan segelas susu untuk Ayahnya. Lalu, dia? Kopi. Samudra selalu meminum kopi setiap pagi.

Atlantik-Ayahnya, selalu memarahi Samudra setiap pagi. Menegur Samudra agar tidak meminum kopi pagi-pagi buta. Namun, Samudra malah menjawab, 'Kalau nggak ngopi ngantuk, Pah.'

Seperti saat ini. Atlantik mendengkus melihat Samudra menyeruput kopi dengan sangat nikmat.

"Kamu kenapa si kalau dibilangin ngeyel banget?" kesal Atlantik.

"Gak tau. Buah jatuh nggak jauh dari pohonnya," balas Samudra.

Atlantik mendelik. "Maksud kamu?"

"Papah aja suka ngeyel kalau dibilangin sama Opa."

"Papah nggak pernah ngeyel. Jangan sembarangan kamu."

Samudra mendesis kesil. "Siapa, ya, yang di suruh baikan sama Mamah tapi gengsi? Terus siapa, ya, yang ngeyel banget udah di kasih tau kalau Mamah nggak salah?"

"Siapa, ya?" celetuk Atlantik pura-pura tidak tau dengan ekspresi wajahnya yang dibuat sepolos mungkin.

"Udah tua, banyak gaya," gumam Samudra.

"Papah denger!"

"Bodo. Sam, gak peduli."

"Mau uang jajan kamu Papah potong?"

"Dih! Potong tinggal potong. Kan, masih ada Opa. Nanti bisa minta ke Opa."

••••

"LO PUNYA MATA GAK SI?!"

"Gak usah teriak. Gue nggak sengaja."

"Berani banget lo. Udah salah bukannya minta maaf!"

"Oke! Gue minta maaf, ya, Kak Cika!" ucapnya dengan nada malas dan wajah datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang