Samudra Atlantik, laki-laki yang memiliki kehidupan hampir sempurna. Kekayaan, keluarga cemara, dan juga kekasih yang baik. Laki-laki yang terkenal se-antero SMANSA ini dipenuhi dengan banyak misteri.
Dia terkenal sangat mencintai Cilla- kekasihnya...
"Mengapa aku memilih membuatmu abadi dalam tulisan? Sebab luka bisa menjadi sempurna karena sebuah karya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pah, jangan pelit-pelit!"
Sedari tadi Samudra merengek di depan Atlantik. Meminta Papahnya untuk mengubaj seluruh aset perusahaan atas nama dirinya. Tentu saja hal itu membuat Atlantik terkejut bukan main.
Datang ke mansion tiba-tiba langsung marah-marah tidak jelas dan meminta semua kekayaan Papahnya. Atlantik terus menolak.
"Ayolah, Pah. Sam cuma minta itu doang," bujuk Samudra.
"Nggak! Papah masih hidup. Kamu ini kenapa si?" tanya Atlantik yang terlihat sangat frustasi.
Bayangkan saja, baru saja ingin bersantai tapi anaknya itu malah minta hal yang di luar nalar.
"Nih!"
Samudra menunjukkan chattingannya dengan Cila kepada Papahnya. Atlantik langsung terkekeh. Jadi, ini alasan Samudra meminta semua harta miliknya? Tidak menyangka Samudra ternyata persis seperti dirinya, bahkan sangat persis.
Atlantik mengubah posisi duduknya, Dia menyenderkan tubuhnya ke sofa.
"Mending Cila buat Papah aja, Sam. Dia suka cowok yang banyak duit, sedangkan kamu duit aja masih minta sama Papah," ucap Papah memancing Samudra.
Samudra mendelik. "Nggak usah macam-macam! Gue bilangin Mamah lo, Pah!" geram Samudra tak terima jika gadisnya akan di ambil oleh sang Papah.
"Heh! Nggak sopan sama orang tua," tegur Atlantik.
"Ngaku juga kalau udah tua," kekeh Samudra. "Udah tua tuh tobat."
"Pokoknya aku mau semua harta Papah atas nama aku, titik."
••••
Sesuai dengan janji tadi siang. Cila datang ke apartemen milik Samudra. Gadis itu masih menggunakan seragam sekolah dengan sebuah cardigan biru yang menutupi seragam atasnya. Jarak apartemen Samudra memang tidak terlalu jauh dari sekolah. Apalagi tadi Cila di antar oleh Pasifik menggunakan Motornya.
Saat ini, Cila sudah duduk bersama Samudra. Hanya ada keheningan di antara keduanya. Tak ada yang membuka suara. Keduanya sama-sama memiliki ego dan gengsi yang tinggi.
Tatapan Samudra sangat datar. Menatap gadisnya yang begitu santai dengan tangan yang memainkan ponsel. Dapat Samudra lihat, Cila sedang asik scroll tiktok.