GAUA 18 Kenyataan Menyakitkan

95 4 2
                                    

HAPPY READING

"Pak taksi berhenti di perempatan depan sana, saya mau beli sesuatu dulu," tutur Alessia kepada supir taksi itu.

"Siap Dek," jawab supir itu,." Dek kamu masih sekolah?"

"Iya pak, saya kelas 2 SMA di SMA lentera," jawab Alessia.

"Oh yah anak saya juga bersekolah disana," ujar supir itu.

"Wah sangat kebetulan yah pak, pasti anak bapak sangat bangga memiliki seorang ayah yang baik seperti bapak? Bapak terlihat sangat pekerja keras soalnya," tutur Alessia.

"Hahaha anak saya sangat baik dan begitu polos, dia bersekolah disana karena beasiswa yang didapatnya. Justru saya yang bangga memiliki anak seperti putriku," ujar pak supir.

"Oh iya dek sudah sampai," sambung sang supir itu sembari menghentikan laju mobilnya.

"Iya pak tunggu sebentar,"

Alessia turun dari taksi dan berjalan kearah tempat penjual sate, dia memang menginginkan sate mungkin tengah mengidam. Untung saja penjual sate itu sudah berdagang dijam setengah tujuh ini, sebab kalau hari Jumat selalu dijam sembilan malam an mulai bukanya.

Alessia melototkan matanya disaat matanya tak sengaja menatap wajah seseorang yang di kenalnya, dia menutup sebelah wajahnya tidak ingin dilihat oleh orang itu.

"Pak Tono, saya beli sate ayam tiga bungkus, yang cepat yah pak," ujar Alessia.

"Kenapa harus cepat nak rindu bukannya kamu sering makan disini?" Tanya pak Tono yang tengah mengipas sate yang tengah dibakar.

"Saya sedang ada urusan pak, cepat yah pak saya tunggu didalam taksi. ini uangnya pas," ujar Alessia sembari menyerahkan uang pas, setelahnya dia berlari ke arah taksi dan memasukinya.

"Astaga dasar anak itu," gumam pak Tono.

"Kenapa pak!" Tanya satu pemuda diantara tiga pemuda.

"Oh tidak ada nak Lino, tadi salah satu langganan saya yang bernama rindu sedang bertingkah aneh," jawab pak Tono.

"Gue tadi kayak ngelihat Alescha ada disini," ucap jovian kepada kedua sahabatnya.

"3mang bener pak cewek tadi Alescha?" Tanya Felix ke pak Tono.

"Siapa Alescha? saya tidak mengenalnya," Ujar jujur pak Tono.

"Halah halu doang si jovian mah mentang mentang baru ditolak pikirannya udah melayang kemana kemana," cibir Lino dengan menyodorkan uang untuk sate yang dimakan oleh mereka bertiga.

"Wah, baru ditolak cinta nak jov?"

"Iya pak temen saya nih udah ditolak cintanya sama dua cewek, tahun kemarin dan hari ini," ujar Felix.

"Kamu sabar aja nak jov nanti kalau jodoh mah nggak akan kemana, contohnya istri saya dia dulu temannya mantan pacar saya. Tapi yang saya nikahin malah istri saya yang membuat saat yang status pacar saya itu marah dan meminta putus,"

"Jadi pak Tono suka sama dua cewek? Yang satu pacar pak Tono dan satu lagi teman pacarnya pak Tono?" Tanya Felix.

"Enggak sebenarnya saya menikahi istri saya itu karena fitnahan warga Saya yang ingin menjenguk mantan pacar saya yang lagi malah bertemu pacarnya di sebuah pos ronda, dulu itu hujan jadi saya berlindung disana untuk menghindari hujan 3h malah ketemu Minah yang ternyata ada disana untuk menghindari pernikahan,"

"Dan disana para warga malah menikahkan saya dengan Minah yang statusnya istri saya sekarang," tutur pak Tono.

"Kalo mantan pak Tono saat mengetahui hal itu?" Tanya Felix dengan jiwa gibahnya yang muncul keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Galtero Alessia Untuk Alescha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang