Pak Dosen 22

10.8K 274 13
                                    

17.04

"Ade, bunda tinggal sama bubu dulu ya sayang?, jangan nakal ya kamu, jangan nyusahin bubu oke??"

"Ote bunda!!!"

"Bunda sama ayah pulang dulu ya"

Cup

Nana mengecup pipi gembul Jisung, setelah itu kembali ke dalam mobil, tempat dimana Jeno menunggu dirinya disana.

Sebelumnya, jam 3 tadi, Jeno dan nana mengantarkan Jisung kepada sang bubu, ya tujuan nya.. tau lah ya.

Jauh nya rumah bubu ke rumah Jeno itu cuma makan waktu beberapa menit, gak terlalu jauh, gak terlalu deket.

Sesampainya..

"Mas em.." panggil nana ke Jeno yang masih enggan dan takut dengan wajah Jeno yang niatnya nanti malam sudah ia ketahui.

"Iya? kenapa sayang?" tanya Jeno

"Mas.. nanti malem.. gajadi ya? b-besok aja ya mas? ya mas ya?"

"Janjinya apa?" tanya Jeno

"I-iya mas, nana mandi dulu ya"

"Mandi yang bersih, usahain wangi sampe besok, kan besok kamu gak akan mandi" ujar Jeno

"Ih!"

Nana berjalan sembari bergeming kecil kesal dengan Jeno.

Setengah jam lebih nana habiskan untuk membersihkan dirinya, bahkan wanginya sudah tidak karuan.

Begitu ia keluar dari kamar mandi menuju kamar, Dirinya sudah di kejutkan dengan Jeno yang sedang menduduki salah satu sofa yang berada di kamar dengan penampilan layaknya seorang dosen dulu.

"Mas?" tanya nya.

"Udah?, pake tuh sayang" suruh Jeno yang menunjuk sepasang baju yang nana tidak ketahui baju tersebut.

Nana mendekatkan dirinya menuju baju yang Jeno maksud, alangkah terkejutnya ia melihat sebuah rok hitam pendek, kemeja crop serta dasi hitam yang sudah terpasang rapih di baju crop tersebut.

"Ini apa mas?" tanya nana yang masih bingung.

"Pake aja"

"Ko mas pakean nya gitu? mau kemana kita?" ujar nana sambil memakai baju nya memunggungi Jeno.

"Mas kangen masa masa kita waktu di kampus sayang"

"Ya terus?, kenapa aku di suruh pake baju gini?"

"Ya biar keliatan jadi mahasiswa, dan mas dosen nya"

"Aneh mas bajunya"

"Coba hadap mas sini, mau liat" pinta Jeno.

"Ihhh gak mau!" tolak nana mentah mentah.

Jeno mencabikan bibirnya sebentar, setelah itu ia berjalan ke arah nana yang masih setia memunggunginya.

Hanya terlihat sedikit punggung mulus nya yang sudah tertutup atasan nya dengan baju crop yang Jeno suruh pakai.

Jeno berdiri di depan nana yang sudah mengenakan pakaian nya, melihat wajah nana yang sudah memerah tak karuan dengan tangan yang masih berusaha menutupi perut nya agar tidak terlihat Jeno, namun usaha nya sia sia.

Jeno tarik ke atas kedua tangan nana, ia dorong pelan tubuh nana hingga menjadi terlentang.

Jeno ikat kedua tangan nana menggunakan dasi hitam yang bertengger di leher nya. Setelah itu ia Raup bibir ranum nana menggunakan mulutnya.

"Mpcchh.."

"Mhhm.. ah.."

Jeno biarkan tangan nana terikat, di sela sela ciuman nya tadi, tangan nya perlahan menelusup untuk membelai puting nana yang nampaknya sudah mulai terangsang hingga mencuat menyembul di balik baju crop nya.

Pak Dosen || Nomin🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang