Green
- Of Life, Growth, Harmony, Ambition, Greed, and Jealousy.
.
.
"Sial! Argh...!"
Cassandra mendengus frustrasi dan membuang apapun yang ada didepannya. Itu terjadi karena Biani tidak mengangkat telepon darinya lagi. Cassandra biasanya tidak akan menelepon Biani kecuali dalam keadaan darurat, karena sahabatnya tidak bisa mendengar dan harus bergantung pada perangkat lunak di ponselnya untuk menerjemahkan suara menjadi teks. Sebuah fitur perangkat yang Biani benci untuk digunakan, karena itu membuatnya merasa begitu menyedihkan dan tidak berguna. Cassandra benci saat perasaan Biani seperti ini muncul, jadi dia selalu menghindari untuk meneleponnya.
Namun kali ini, Cassandra mengirim spam ke ponsel Biani dengan panggilan, alasannya karena wanita muda itu telah menghilang dari muka bumi, lagi. Persis seperti yang terjadi ketika ibu Biani meninggal karena kecelakaan beberapa tahun yang lalu, dia menghilang begitu saja tanpa jejak. Butuh segala upaya dari Cassandra untuk akhirnya menemukan sahabatnya yang hilang.
"Aku kehilangan dia lagi..." Cassandra menjambak rambutnya dengan frustrasi dan duduk di kursi pengemudi.
Cassandra menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mengantar Biani pulang ke rumah tadi malam. Dia tahu sahabatnya punya sesuatu yang sedang mengganggu pikirannya, namun dia gagal dalam menjaga sahabatnya. Cassandra menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mau memeriksa keadaan Biani setelah mengantar Maurine pulang ke rumah, dia terlalu bingung setelah pengakuan tiba-tiba dari sekretaris itu. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena mempercayai Maurine saat wanita itu mengatakan bahwa Tarra akan mengantar Biani pulang dengan selamat. Dan kini Cassandra juga menyalahkan Tarra atas hilangnya Biani.
Butuh waktu beberapa menit untuk Cassandra tiba di kantor pusat Rallyandè Corporation. Dia bergegas masuk tanpa mempedulikan seorang security yang menegurnya. Ini bisa menimbulkan keributan jika media mengetahui bahwa CEO Azzario Grup berada di Rallyandè Corporation, namun sepertinya Cassandra tak mempedulikan itu. Yang dia inginkan adalah mengetahui dimana keberadaan Biani sekarang, dia selalu putus asa dan tidak akan berpikir panjang jika itu menyangkut sahabat kesayangannya. Dia akan berani menghadapi dunia demi wanita yang dicintainya. Cassandra takut Biani akan melakukan hal-hal konyol seperti mencoba bunuh diri, karena ini bukan pertama kalinya bagi Biani menghilang.
"C-CEO Cassandra..." Resepsionis di lantai pertama tampak sangat bingung dengan kunjungan mendadak yang dilakukannya.
"Apa CEO Tarra ada di ruangannya? Saya ingin bertemu dengannya." Cassandra bahkan tidak menghentikan langkahnya saat dia berjalan menuju lift.
Resepsionis itu berlari mengejarnya dengan putus asa dengan dua security di belakangnya. "Ms. Cassandra, mungkin saya harus meminta Sekretaris Maurine untuk mengantar Anda?"
Wanita dan dua pria itu sedikit bergidik ngeri melihat tatapan tajam Cassandra. Menyadari bahwa tidak pantas baginya untuk tiba-tiba masuk ke kantor Tarra sembarangan, dia menghela nafas panjang dan menerima saran resepsionis. Sang resepsionis menghela nafas lega dan berjalan cepat kembali ke mejanya, dia segera menghubungi Maurine melalui telepon.
Tidak lama kemudian terlihat Maurine sedikit berlari keluar dari lift. Wajahnya memerah ketika dia mendekati Cassandra. CEO Azzario itu berjalan ke arah lift.
"Sekretaris Maurine, CEO-mu ada di ruangannya, kan? Oke, ayo antar aku ke sana." Cassandra melewati sang sekretaris dan masuk ke lift tanpa menunggu jawaban darinya.
"Tunggu, Ms. Cassandra!" Otak Maurine bahkan belum memproses apa yang dikatakannya. Dia lalu berlari mengejarnya, "Apa ada yang salah, Ms. Cassandra? Anda datang berkunjung tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan. Suasana hati Ms. Tarra sedang tidak baik hari ini, jadi saya takut—" Mulut Maurine terdiam saat Cassandra melotot ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRING ME BACK TO THE LIGHT
RomanceSetelah kecelakaan fatal yang menimpanya, Biani Audya kehilangan kemampuan mendengar yang membuatnya menutup diri dari semua orang terdekatnya. Selama bertahun-tahun, Biani hidup dalam keheningan dan kegelapan hatinya. Hal itu membuatnya memilih unt...