NLNS 26

1.7K 218 12
                                    

※﴾★﴿※

Kasus yang terjadi pada Johnny akan skandal antara dirinya dengan seorang siswi SMA perlahan mereda, dan justru sebaliknya, berita mengenai Lee Eun Hye, bibinya, yang justru semakin tersebar dan tidak bisa dikendalikan. Banyak berita dan ujaran kebencian yang dilemparkan pada keluarga bibinya, termasuk Jeno dan Haechan.

"Kau tidak mau membantu ibumu?" tanya Johnny pada Dong Eun saat keduanya tengah duduk dengan tenang di halaman belakang kediaman Seo.

"Tidak, biarkan saja, memang mereka butuh untuk disadarkan, tidak selamanya mereka akan terus merasa aman dengan segala bentuk tindak kejahatan yang mereka lakukan." Dong Eun meraih cangkir berisi coklat panas dengan marshmellow dan meminumnya.

"Aku masih tidak percaya dengan kelakuan saudara kembarku sendiri, bagaimana bisa dia bermain dengan kekasih sahabatnya sendiri." Dong Eun menggelengkan kepalanya sembari meletakkan kembali cangkir di tangannya ke atas tatakan.

"Jaemin sudah baik-baik saja, begitu juga dengan Yuta, saat ini keduanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Yuta dengan perusahaan wine juga bengkelnya, lalu Jaemin dengan brand butik juga café miliknya." Balas Johnny, jemarinya meraih ponsel dan membukanya, dia mencari kontak Jaemin dan mengetikkan sebuah pesan, ia bertanya apakah si manis itu ada waktu atau tidak akhir pekan ini.

"Ah benar, aku sempat mendengar, appamu meminta tolong kepada Tuan Choi, orang tua Yuta dan Jaemin, tapi sepertinya tidak berjalan dengan baik," Johnny meletakkan ponselnya dan menatap Dong Eun yang hanya menampilkan ekspresi tidak peduli.

"Yahh~ orang waras mana yang mau membantu keluarga dari orang yang sudah menyakiti anaknya?" Dong Eun menyandarkan punggungnya, menatap ke halaman kediaman Seo yang nampak sangat asri dan cantik, belum lagi sang kekasih hati tengah menikmati kegiatan berkebunnya dengan sang bibi. Seulas senyum terukir di bibirnya saat melihat bagaimana senangnya Neve dengan kegiatannya ini.

"Rencanamu bagaimana? Jadi mengambil alih perusahaan utama?" tanya Johnny.

Dong Eun menatap sang kakak sepupu dan tersenyum, seringai, "Menurutmu, hyung?"

※﴾★﴿※

Jaemin tengah sibuk dengan buku memasaknya di dapur rumahnya dan Yuta saat suara bel pintu terdengar.

"YUTA HYUNG BUKA PINTUNYA!!!" teriak Jaemin dari dapur, sedangkan Yuta yang sedang terbaring sembari bermain ponsel mengerang pelan, namun dia tetap memaksakan diri untuk keluar kamar dan membukakan pintu pada siapapun itu yang menganggu waktunya bersantai di hari Sabtu, dia butuh istirahat karena nanti malam ia harus ke arena balap.

"Kau sibuk apa sih, Na?" tanya Yuta yang melihat adiknya nampak serius menatap buku menu.

"Oh diamlah, aku sedang berusaha mambuat tiramisu, nanti juga aku membaginya denganmu, sudah sana bukakan pintunya, hyung." Yuta mendengus pelan, namun ia tetap menurut, dilangkahkan kakinya mendekati pintu, dia berhenti di sebelah jendea yang masih tertutup tirai dan sedikit menyibaknya, melihat siapa pengganggu di hari Sabtunya.

"Oh!"

Yuta segera membukakan pintu, terlihat di depannya sosok Lai Guanlin, adik sepupunya yang memang sempat mengatakan akan berkunjung kemarin setelah mereka bertiga dipertemukan di café Jaemin.

"NANA GUANLIN DATANGGG!!!!"

Pemuda Lai itu tersenyum kikuk, "Halo~"

※﴾★﴿※

"Wajahmu jelek sekali, ada apa?" Mark bertanya pada Taeyong yang tengah duduk di depan televisi dengan wajah yang terlihat buruk.

"Aku ingin menemui Yuki tapi dia bilang tidak ingin diganggu siapapun, bahkan telepon atau pesanku tidak dibalas!" erang Taeyong kesal. Mark yang melihat tingkah sang kakak geleng kepala.

[TAEYU/JOHNJAEM] New Lovers New StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang