005

506 55 10
                                    

Kontrak BLACKPINK resmi perpanjang !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kontrak BLACKPINK resmi perpanjang !!


#Jisooside



Jennie sialan! Dia sudah membuatku malu karena perlakuannya barusan. Dengan wajah bodohnya dia malah bertanya kenapa wajahku memerah. Dasar Kim Jennie, dia polos apa bodoh. Dia tidak tahu bahwa perlakuannya yang membuatku malu dan gugup aish.

Bukan pertama kali tubuhku merespon sentuhannya. Yah aku selalu nyaman ada disisi Jennie, dia mampu membuatku bahagia ketika ada didekatnya. aku menyayanginya. Aku tidak suka ketika dia menjauh, aku tidak suka ketika ada yang lebih dekat dengannya dari pada aku. Aku marah pada siapapun yang dekat dengannya. Aku kadang bingung dengan perasaan semacam ini.

Jennie keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya. Ck, dia sangat menawan dengan rambut basahnya itu. Ku pandangi gerak geriknya sesekali. Aish ayolah, ada Haein, ada apa denganku ini!

"Jadi, kita akan kemana hari ini?" Tanyanya sembari memakai pakaiannya membelakangiku, namun dia melirikku lewat cermin didepannya.

"Kemana saja, asal keluar bersamamu." Dia melotot. Apa aku salah bicara?

"Kau tidak mengajak kekasihmu liburan? Dan malah menggangguku."

Aku cemberut merungut. "Dia ada acara dengan keluarganya, Jennie. Lagi pula apa salahnya kita keluar bersama, bukankah ini sudah sering terjadi? Atau kau sudah tidak menyayangiku huh? Kau ada teman baru, lalu kau mengabaikanku?" Aku terluka mendengar kata katanya.

"Chu, bukan itu maksudku?"

"Jika kau terpaksa menemaniku lebih baik tidak usah! Aku akan pergi sendiri. Kau istirahat saja. Maaf sudah mengganggumu." Kataku memotong kaliamatnya, lalu keluar dari kamarnya. Jennie sudah berubah. Dia tidak menyayangiku lagi.

"Chu, hei maafkan aku. Aku tidak bermaksud begitu." Dia mengejarku dan menarik lenganku, kini kami berhadapan. Dia memegang tanganku dan menatap ku sendu. Aku menatapnya namun dengan cepat aku memutus kontak antara kami.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu, maaf jika ucapanku menyinggung perasaanmu." Aku diam tidak merespon. "Tunggu sebentar, aku tutup pintu dulu." Dia pergi dan kembali dengan cepat. Sedangkan aku sudah masuk kedalam mobilku.

Setelah dia masuk, aku menjalankan mobil dengan pelan meninggalkan tempat itu. Kami hanya diam, suasana hening dan menjadi canggung. Aku fokus pada jalanan tanpa menoleh pada Jennie

"Kau masih marah?" Tanya Jennie padaku. Aku menggeleng tanpa menoleh padanya.

"Jika kau tidak marah, bisakah kau melihat kearahku? Dan tersenyum." Katanya lagi. Aku hanya diam fokus pada jalanan.

Jennie menghela nafas.

"Apa kita akan pergi dengan suasana seperti ini? Mungkin orang akan menganggap kita bertengkar nanti. Ah tidak! Bukan menganggap, tapi kita memang benar benar bertengkar." Lirihnya pelan. Aku menoleh sekilas. Dia sedang menunduk memainkan bajunya. Sepertinya dia sedih karena tidak mendapat respon dariku. Sesaat kami menjadi hening kembali.

M I A N H A ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang