PART 10

171 2 0
                                    

❤️WELCOME❤️
🫰I GOT YOU🫰

Seperti yang sudah di rencanakan, malam ini Angga dan para bawahan nya pergi menuju ke tempat orang yang sudah mengambil senjata milik nya.


Mobil sedan hitam itu berhenti tak jauh dari tempat yang tak lain adalah markas milik musuh nya, Ronald adalah musuh yang dengan berani mengambil senjata kesayangan Angga.

"Kalian masuk lebih dulu" ucap Angga melalui in ear yang tentu saja dapat di dengar oleh para bawahan nya.

Semua bawahan yang turut ikut bersama Angga perlahan bergegas masuk, mereka semua mendobrak masuk markas milik Ronald membuat orang - orang yang berada di dalam markas tersebut kaget.

Angga masih memperhatikan markas itu dari dalam mobil, membiarkan para bawahan nya melawan anak buah Ronald.

"Bos, semua nya nya aman" ucap seseorang dari balik in ear yang di dengar oleh Angga.

Pria tinggi itu mulai mengambil senjata yang berada di mobil nya dan keluar dari dalam mobil, kaki nya melangkah dengan angkuh ke arah markas Ronald.

Dor.. Dor..

Bunyi tembakan mulai bersahutan saat Angga menginjakkan kaki nya di dalam gudang, mata tajam nya dengan awas mengamati sekitar guna melihat musuh yang bersembunyi.

Jari nya dengan cepat menarik pelatuk pistol hingga sebuah peluru mengenai tepat pada kepala sang musuh, kaki jenjang nya menendang pintu gudang yang memang belum terkunci.

Disana Ronald sedang mengamati senjata yang sudah dia rampas dari gudang milik Angga, hingga pria itu tak menyadari kehadiran orang yang tak lain adalah Angga.

"Sedang mengamati barang saya?" tanya Angga dengan datar sembari menurunkan tangan nya.

Ronald sedikit terlonjak mendengar suara yang tak asing di telinga nya, dia menoleh ke arah belakang dan menemukan Angga sedang berdiri di ambang pintu dengan pistol di tangan nya.

"Saya kesini mau ngambil kembali apa yang menjadi hak saya" ucap Angga lagi dengan nada yang kelewat dingin.

"Haha ambil lah kalau bisa" balas Ronald dengan remeh, tak lama banyak anak buah Ronald yang keluar dari persembunyian mereka.

"Cuma segini?" tanya Angga mencoba merendahkan mereka

"Serang dia" ucap Ronald kepada para bawahan nya.

Dengan gerakkan gesit nya Angga berhasil melewati beberapa belati yang hampir mengenai perut nya, tangan nya dengan cepat menarik pelatuk membuat beberapa orang tumbang karena nya.

Ronald hanya menatap Angga yang bergerak dengan gesit menghindari para bawahan nya, memang seorang Angga tak bisa dia remehkan.

Beberapa menit kemudian Angga kembali berdiri menatap Ronald dengan lebih tajam, kaki jenjang nya menginjak salah satu dada dari anak buah Ronald sembari tersenyum sinis.

"Sialan" desis Ronald menatap Angga dengan tajam.

Pria itu mengambil pistol milik nya dan mencoba menembakkan ke arah Angga, namun lagi - lagi pria itu berhasil menghindari peluru yang menuju ke arah nya.

Angga turut menembakkan peluru ke arah Ronald dengan cepat hingga salah satu dari peluru itu mengenai dada kanan Ronald, Angga tersenyum lebih tepat nya menyeringai menatap sang lawan yang terduduk.

"Jangan berani mengambil apa yang sudah menjadi milik saya, atau nyawa kamu yang jadi taruhan" ucap Angga sebelum dia menembakkan peluru tepat di kepala Ronald hingga pria itu tewas.

















































































































































































.
.
.
.

lanjut

My husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang