PART 40 TAMAT

144 1 0
                                    

❤️WELCOME❤️
🫰I GOT YOU🫰

Semoga kalian suka sama cerita nya dan jangan lupa menghargai karya orang, vote ya.
.

Noel membantu melepaskan seatbelt milik Zara dan juga milik nya lalu kedua nya turun dari mobil, berjalan dengan cepat ke resto itu dan menghampiri Yana.

"Kak Yana" panggil Noel, wanita yang di panggil pun menolehkan kepala nya menatap Noel dan Zara yang berdiri di samping meja nya.

"Kakak kemana aja? Kenapa pergi? Kakak tau ngga kak Angga sakit karena terus nyari kakak?" pertanyaan bertubi - tubi Zara berikan untuk Yana.

"Mas Angga sakit apa?" tanya wanita itu.

"Kak Angga susah makan selama kakak pergi, dua puluh empat jam dia nyari kakak" jawab Zara dengan sedih mengingat bagaimana Angga yang terus mencari Yana bahkan saat pria itu sakit.

"Aku tau kakak marah sama kak Angga tapi ngga sepenuhnya salah kak Angga kak, itu permintaan mama sama papa buat ngga ngasih tau kakak yang sebenarnya karena mereka takut kakak kecewa sama mereka" ucapan Noel sedikit terhenti mengingat kembali apa yang Angga ucapkan pada nya saat pertama kali dia di bawa pria itu.

"Mama sama papa sengaja jodohin kakak sama kak Angga buat lunasin hutang mereka, kak Angga udah baik sama keluarga kita tapi mama sama papa malah kasih tau kelemahan kak Angga ke musuh kak Angga. Malam itu waktu kejadian kak Angga sangat marah dia mau ngasih tau kakak kalo mama sama papa meninggal karena kak Angga tapi papa bilang buat ngga ngasih tau kakak jadi kak Angga bikin seolah itu kebakaran" jelas Noel panjang lebar membuat Yana menangis.

"Pulang ya kak, kasian kak Angga" bujuk Zara sembari mengusap tangan Yana, wanita itu menganggukkan kepala nya.

"Ayo pulang, kakak mau minta maaf sama mas Angga" ucap Yana di sela sesenggukan nya.

Mereka bertiga berjalan keluar dari resto menuju ke mobil yang terparkir tak jauh, Noel membuka pintu penumpang untung sang kakak dan juga Zara.

"Aduh! Perut kakak sakit" ucap Yana sembari meremas tangan Zara.

"Duduk kak kita ke rumah sakit" sahut Zara, Yana pun masuk ke dalam mobil dan mendudukkan diri nya begitupun dengan Zara dan Noel.

Mobil itu melaju dengan cepat menuju ke rumah sakit terdekat, kakak nya akan melahirkan.

Setelah beberapa saat mobil itu berhenti, Noel keluar lebih dulu memanggil perawat untuk membawa sang kakak yang akan melahirkan.

"Tolong sus kakak saya mau lahiran" ucap Noel sembari membuka pintu mobil, suster itu membantu Yana keluar dari mobil dan mendudukkan nya di kursi roda.

"Zara kamu ikutin kak Yana ya, kakak mau telfon kak Angga dulu" ucap Noel pada gadis di samping nya, Zara pun mengangguk lalu mengikuti suster yang membawa Yana.

-

Beberapa jam kemudian setelah menunggu dengan cemas, suara tangisan bayi mulai terdengar membuat keempat orang yang berada disana tersenyum haru.

Beberapa saat setelahnya Yana dan bayi nya di pindahkan ke ruang inap vvip atas permintaan Angga, pria itu menatap sang istri yang masih memejamkan mata nya.

Begitupun dengan sang anak yang juga masih tidur di box bayi, tak lama Yana pun membuka mata nya menatap pria yang sudah dia tinggalkan untuk beberapa bulan.

Air mata Yana mengalir menatap Angga yang terlihat menyedihkan, suami nya kurusan dan mata nya menghitam.

Tangan Yana terangkat mengusap mata Angga membuat pria itu memejamkan mata nya, tangan Angga memegang tangan Yana dan menciumnya dengan pelan.

"Jangan pergi lagi" bisik Angga, Yana merasakan suhu tubuh pria itu sedikit panas membuat air mata nya mengalir dengan deras.

"Maaf mas" ucap Yana di sela tangis nya.

"Noel udah cerita semua nya, aku minta maaf ngga dengerin penjelasan mas dulu" lanjut wanita itu membuat Angga tersenyum.

"Iya, kita perbaiki semua nya ya jangan pergi lagi kaya kemarin saya hampir gila karena jauh sama kamu" ucap Angga membuat Yana mengangguk.

Dia akan selalu bersama Angga dan sang anak selama nya, tidak akan pergi tanpa mendengarkan penjelasan dahulu.

"Nama anak nya siapa mas?" tanya Yana pada sang suami

"Arshaka Wijaya" jawab Angga dengan senyum yang menghiasi wajah nya, Yana menganggukkan kepala nya setuju.

Sedangkan di bandara, Zara terus memeluk Jaema yang akan pergi ke Amerika menggantikan diri nya untuk pulang ke rumah.

Jaema memutuskan untuk pulang dan menemui orang tua nya seperti yang Zara minta.

"Udah ah lepas bentar lagi take off" ucap Jaema melepaskan pelukan sang adik, gadis itu menatap Jaema sedih.

"Ngga usah sedih kan disini ada Noel, kalo si sipit itu nakal lapor aja ke kakak oke?" ucap Jaema mengusak rambut sang adik gemas.

"Kakak nanti ajak mereka pindah kesini aja biar ngga bolak balik" ucap Zara yang hanya di angguki oleh Jaema.

"Bro titip adek gw ya, jangan di bikin nangis ntar gw yang turun tangan" Jaema merangkul bahu Noel yang hanya tertawa pelan.

"Aman bro, bocil satu ini bakal gw jagain hati - hati lu disana di tunggu kabar pindah kesini nya" sahut Noel menepuk bahu sahabat nya.

"Dah gw pergi, Ra kakak berangkat ya" ucap Jaema sembari menggeret koper nya.

Punggung Jaema perlahan menjauh, menghilang di kerumunan orang. Pada akhir nya semua akan baik - baik saja seiring berjalan nya waktu dan keikhlasan, memaafkan memang berat namun apa salah nya mencoba memaafkan dan menerima cobaan.












































































































.
.
end

My husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang