Bab 4

635 51 7
                                    


kantor rama

"saya rasa kita lebih baik pake flane satu karna dengan begitu keuntungan yang kita dapatkan jauh lebih besar"

"tapi resikonya terlalu besar, lebih baik pake cara yang aman"

"tapi pak kalau kita g berani ngambil resiko kita tidak akan mendapatkan untung yang lebih banyak"

"sebaiknya, biar bu Shani yang memutuskan bagaimana bapak bapak"

"setuju/setuju"

"okay bu shani silahkan melihat kembali perbandingan diagram nya, m-maaf bu shani maksud saya biar saya yang menjelaskan kembali"

"g perlu kamu ralat, kamu sudah menghina saya karna saya tidak bisa membaca diagram yang sudah kamu buat" lantaran sakit hati Shani berniat pergi dari ruang meeting namun di saat bersamaan rama yaitu papa shani datang

"Shani..."

"pak andra dan bu Shita udah menghina aku pah mereka pikir aku g berguna karna aku g bisa membaca diagram yang udah mereka buat"

"maaf pak Rama saya tidak bermaksud berbuat seperti itu pak" ucap shita

"Shani papa yakin mereka g sengaja berbicara seperti itu apalagi menganggap kamu sebagai anak yang g berguna"

"papa g ada di sini tadi, papa g tau gimana ceritanya"

"papa ingin tolong kamu"

"aku g perlu di tolong pah, aku g perlu di kasihanin sampai diagram aja harus di jelasin, aku udah bisa terima keadaan kalo aku emng g ada gunanya aku g ada artinya aku g perlu di tolong" ucap Shani lalu pergi meninggalkan semua orang yg ada di ruang meeting termasuk papanya

"mba, mba shani mau kemana mba"

"gausah tolong saya"

"tapi mba saya harus jagain mba Shani"

"saya bukan anak kecil, saya g butuh kamu" ucap shani dengan emosi

di sisi lain Rama sedang menelpon Jinan yang sedang berkumpul dengan circle arisannya

"hallo pah, ada apa?"

"jiwa Shani benar benar tertekan, dan dia berlum bisa menerima kenyataan kalo dia sudah tidak bisa melihat lagi"

"hah kok bisa Shani ngomong kaya gitu"

"papa minta tolong sama mama, tolong carikan psikolog untuk Shani siapa tau kalo Shani di dampingi dengan psikolog dia lebih bisa menyesuaikan diri"

"haduhh pah cari psikolog itu gampang papa cari aja di internet habis itu kan ada nomor telponnya papa tinggal hubungin aja, mama g bisa pah mama tuh lagi sibuk sekarang plis deh"

"mama ini sibuk apa sih hah yang papa tau mama itu hanya duduk duduk sama temen temen mama yang baru buka cafe itu, papa ini sudah stress masalah kantor di tambah lagi dengan psikologis nya shani akibat kebutaan matanya tolong papa tidak mau tau carikan psikolog buat Shani sekarang."

"yaudah yaudah oke ntar ya ntar cariin psikolog buat shani ya papa"

shani sedang berjalan di area pasar entah apa yg ingin dia lakukan tapi di sisi lain juga Zean melihat Shani yang sepertinya kesusahan

"Shani dia ngapain sendirian" ucap zean dalam hati, Zean memutuskan turun dari mobil karna ingin membantu shani

"awss"

"kamu punya mata gasih, jalan g liat liat" ucap seseorang dengan emosi yang tidak sengaja Shani senggol

"m-maaf maaf"

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang