Bab 12

366 61 8
                                    

shani mengajak gracio ke taman yang sama pada saat dia masih buta 

"cio kamu inget gasi di tempat itu, kamu pernah metikin aku bunga sampai kamu di marahin penjaga taman" 

"hadehh ini gue bener bener ga ngerti sih, shani ngomongin apa zean kan ga cerita apa apa sama gue" batin gracio

"iyaa, ya ingetlah yang waktu kamu seneng banget kan aku kasih bunga itu ke kamu" 

"seneng banget?"

"iyaa waktu aku kasih kamu bunga itu, kan kamu seneng banget"

"tapikan bunganya ga sampe ke aku, karna langsung di ambil sama penjaga taman terus kita kabur"

gracio kehabisan akal karena binggung harus mencari alasan seperti apa

"iyaa maksud aku waktu kamu liat, aku yang kasih bunga itu kamu tuh seneng banget" 

keduanya saling menatap dengan gracio yang sudah keringat dingin, rasanya dia ingin berlari sekencang mungkin pergi dari sana 

"WAKTU ITU AKU GABISA LIAT CIO" 

"maksud aku gini waktu, waktu aku yang ngasi bunga itu kamu waktu itu seneng loh yakan?" gracio berbicara sembari berjalan dengan di ikuti shani dari belakang 

tiba tiba saja ada seorang pengamen yang mengentikan shani dan juga gracio

"mba mba. kalian pacaran?" tanya ibu pengamen itu

"iyaa" jawab shani tersenyum 

"mba kamu tuh cantik. tapi sayang hati kamu jahat, kamu penghianat"

ibu pengamen itu memutar lagu di radio nya 

"cio, lagu ini"

"ini lagu apaan si. ini shani pasti punya momen sama zean yang ada lagu ini deh" batin gracio 

"iya" jawab gracio dengan singkat karna dia sendiri jelas binggung zean tidak menceritakan apapun tentang hubungan mereka dulu

"terakhir kali saya ketemu mba di taman ini saya melihat mba begitu... bahagia. mba berdansa, tersenyum, tertawa, saya melihat ada cinta di laki laki itu untuk mba dan sebaliknya mba pun begitu" ucap ibu pengamen itu

"iya sampai sekarang kok bu" jawab shani tersenyum menatap gracio

ibu pengamen itu menatap gracio dan mencoba mengingat wajah laki laki itu yg bukan lain ialah zean 

"mba saya pikir waktu itu cinta kalian tulus dan selamanya. TAPI TERNYATA MBA BERPALING KE LAIN HATI" 

shani sontak terkejut mendengar penuturan dari ibu pengamen itu karna jelas yakin gracio yg dulu dan sekarang adalah orang yang sama yang menemani shani pada saat dia buta

"b-berpindah ke lain hati gimana maksud ibu"

"cinta yang tulus itu sulit. dan hanya orang bodoh, hanya orang bodoh yang menolak cinta sejati yang datang untuk dia, saya berdoa kepada tuhan semoga laki laki yang bersama mba itu akan mendapatkan pengganti yang lebih baik dari mba" 

"maaf bu tapi saya bukan perempuan yang suka main hati, dan laki laki di samping saya ini adalah laki laki yang sama" ucap shani dengan nada sedikit tinggi

"yakan cio" 

"yaiyalah, udahlah shani udah kita mending pergi aja kamu jangan ladenin orang gila" jawab gracio pelan namun masih terdengar oleh si ibu pengamen 

"eh eh apa kamu bilang kamu ngatain saya gila, saya ini orang jalanan tapi saya tidak gila" 

di saat itu juga datang pengamen lainnya datang dengan mksd membela tapi dengan cara yang salah, gracio dan shani tidak ingin ambil pusing hingga akhirnya mereka memilih untuk melarikan diri

"cio kenapa kita harus kabur si, kan bisa langsung ngomong baik baik, lagian kenapa ya ibu tadi bilang aku bawa cowo yang beda"

"ya namanya juga orang gila, mau kita ajak ngobrol gimana pun ga bakal nyambung" panik gracio

"kenapa jadi panik gini ya, kenapa juga gue jadi ketakutan" batin gracio 

"cio mereka di sini" bisik shani 

"kamu tenang aja ya" 

shani dan gracio bersembunyi dari kejaran pengamen itu, karna panik gracio malah memeluk shani

"ini gue nyuruh shani tenang, tapi gue sendiri malah yang ga tenang" batin gracio

saat di rasa semuanya aman mereka memutuskan untuk segera pergi, namun saat ingin melangkahkan kaki gracio malah mendapat pangilan telpon 

"sebentar ya ada telpon" ucap gracio menjauh dari shani 

"cassie. kamu jangan telpon aku dulu, aku lagi sibuk" bisik gracio dalam telpon bersama cassie 

"cassie? pasti ada cewe lain yang lagi nungguin dia" batin shani 

belum semenit saat gracio dan shani melangkahkan kakinya tbtb gracio mendapatkan telpon lagi 

"CK AMPUN DEH AH APALAGI SI" ternyata gracio mendapatkan telpon dari zean, saat menelpon zean mendengar bahwa shani mengajak gracio ke tempat lain

"pendopo merah di taman bunga" ucap zean 

"kalo di tempat ini kamu nget kan terakhir kita ngapain?" tanya shani 

gracio hanya terdiam dan tersenyum kikuk 

"lupa? gracio aku ga ngerti sama kamu, emang kejadiannya udah berminggu-minggu yang lalu tapi itukan spesial banget, kamu tau kamu ngelakuin apa? kamu nyanyi buat aku" ucap shani lirih

"suasananya jadi ga enak gini, ini kayanya gue turutin aja kemauannya zean buat putusin dia" batin gracio

"shani ada yang pengen aku omongin sebentar sama kamu" ucap gracio

tiba tiba pengamen yang tadi mengejar gracio dan shani datang lalu memukul nya, tapi sayangnya pukulan itu malah terkena zean yang menolong keduanya

"tunggu!" ucap ibu pengamen, dia melihat wajah zean dan gracio secara bergantian 

"mba, inikan cowo yang waktu itu sama mba pada saat mba buta" ucap ibu pengamen itu menunjuk pada zean

bukan hanya zean dan gracio yang terkejut shani pun tak kalah lebih terkejut dengan apa yang ibu pengamen itu katakan, shani menatap gracio dan zean yang masih terkapar di bawa karna terkena pukulan pengamen

"apa bener yang di ucapin ibu ini, jawab jujur!" ucap shani

"shani kamu dengerin penjelasan aku dulu ya" ucap gracio

"penjelasan apa, penjelasan kalo ternyata selama ini bener yang ada di samping aku pada saat aku buta itu zean bukan kamu iya?" ucap shani menatap zean dengan kecewa

zean hanya terdiam tidak berbicara apapun, gracio daritadi memberikan kode supaya zean juga ikut menjelaskan

"shani kamu harus percaya kalo yang ada di samping kamu selama ini aku bukan zean"

"iya bener yang ada di saat kamu buta itu bukan aku shan tapi gracio" akhirnya zean angkat bicara, gracio pun mengangguk berusaha membenarkan agar shani percaya

tapi shani malah menggelengkan kepala dengan tersenyum berusaha untuk percaya pada keduanya

"aku bakalan cari bukti kalo omongan kalian itu bener adanya" ucap shani pergi meninggalkan keduanya

"lu si kacau gini kan jadinya" ucap gracio

"kok gue si bos" jawab zean

zean melihat gracio sedang gelisah

"sibos kok gelisah, jangan jangan bener lagi dia ada rasa sama shani" batin zean




TBC!!

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang