Bab 14

390 62 9
                                    

sesuai janjinya zean mengajak shani ke suatu tempat untuk menghiburnya

"loh panti asuhan?"

"iya, anak anak pasti seneng liat kamu nari" excited zean

"nari, aku kan gada persiapan apa apa engga aku ga mau zean"

"shani shani tunggu, ayo dong kamu kan udah lama ga nari setelah kamu liat ini kan kamu belum pernah tampil lagi"

shani keheranan mengapa zean tahu bahwa shani sudah lama belum menari setelah bisa melihat lagi

"kamu tau dari mana?"

"aduh gue keceplosan lagi dasar ni mulut" batin zean

tiba-tiba anak panti datang menyambut shani dan zean, setidaknya itu bisa merubah situasi barusan

"kakak zean!"

"hai kalian, udah pada siap belum?" tanya zean pada anak panti

"udah dong kak, kak mana hiburannya?"

"yusuf saskia inget ga yang kaka zean bilang di telpon tadi"

"oh inget kak, ayo temen temen kita masuk" anak anak panti pun masuk terlebih dahulu

"apaan yang di telpon" tanya shani

"ada deh, ayo masuk" jawab zean

zean memainkan wayang kulit untuk persembahan yang pertama anak anak panti terhibur begitupun dengan shani, mereka tertawa, tersenyum dengan bahagia

"ngeliat apa yang zean lakukan sekarang bikin aku kagum sama dia, rasanya nyaman banget kaya sama gracio dulu" batin shani

"tepuk tangan" ucap zean semuanya memberikan tepuk tangan untuk zean

"kak gada hiburan lain ya" tanya salah satu anak panti

"siapa bilang kita masih punya hiburan kok mau liat ga?"

"MAU!" kompak anak panti

shani, dan anak panti mereka semua menari bersama sama dengan kompak, zean tersenyum melihat shani kembali ceria itu yang ia harapkan

zean sekarang sudah kembali di kediamannya namun ternyata saat sampai di rumah ada gracio yang sedang menunggu

"ekhemm udah dari mana lu, abis sama shani lo?" tanya gracio

"aduhh gue ngaku apa engga ya" batin zean

"heh gue tanya abis dari mana, sama shani"

"bos tau ya hehe"

"hehe hehe nyengir lo, gue tuh binggung deh, nyuruh gue buat putusin shani biar hubungan lo sama dia kelar tapi kenapa tiba-tiba jadi deketin dia lagi"

zean binggung harus menjawab apa

"ya shani kan abis putus sama bos, jadi gue hibur dia gue yakin sih bos dia pasti benci banget sama lo"

"iya shani bakal benci sama gracio yang ga pernah ngajak dia pacaran sama sekali"

zean binggung bagaimana pun ini salah tapi tidak sepenuhnya salah dia kan? dia hanya mencintai gadisnya yaitu shani, apa yang salah mungkin memang ini sudah menjadi jalan takdir untuk zean, "ah udahlah gue balik eneg liat muka lo lama lama." gracio pergi dengan kesal dan uring uringan.

hari ini shani meminta zean untuk menemaninya datang ke pesta temannya, zean tentu saja tidak menolak dia mengiyakan ajakan shani

sampai disana dengan mobil putih, shani keluar dengan menggunakan dress berwarna putih dan zean menggunakan pakaian sederhana saja yang penting rapih dan sopan pikir zean, mereka berdua sampai di sambut dengan menyalanya kembang api di atas langit, shani sekilas melihat zean yang sedang melihat ke atas

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang