❝Jadi orang yang punya segalanya pun ternyata tidak bisa memberikan kebahagiaan. Justru bersama siapa kalian di dalam rumah itu yang lebih penting dari segalanya.❞
~ Nayara Khalisa10:04
-Tentang tiga kepala-Drapetomania akan mengunakan alur maju mundur. Karena ini dominan menceritakan persahabatan, jadi bisa saja tiba-tiba menceritakan masa SMP maupun SMA.
Baca dengan teliti dan happy reading Wanbuuu🤗
🏠 🏠 🏠
Ramainya kelas tidak membuat Nayara tergerak untuk ikut gabung. Baginya kumpulan itu sangat terlihat membagi kelompok dengan beberapa standar. Dan, sepertinya di IPA 2 terbagi empat kelompok di dalam kelas.
Kelompok pertama di barisan depan meja guru, siswa dan siswi pintar yang sudah berdebat rumus. Kelompok kedua duduk di depan papan tulis, anak laki-laki yang suka mencari masalah dan tebar pesona. Di barisan meja belakang, terdapat kelompok perempuan dengan bibir terlihat seperti habis makan darah dan wajah yang seperti berbedakan tepung terigu, tengah bergosip ria.
Yang terakhir, tentu saja di barisan meja kedua dari pintu, anak-anak yang tidak ingin terlihat menonjol, atau lebih ke masa bodo, tengah berkumpul. Dan, Nayara berada di kelompok terakhir itu.
MBTI Nayara adalah INTP. Dia hanya aktif dan memiliki energi banyak saat bermain dengan kedua sahabatnya saja, di luar itu dia akan terlihat seperti anak polos yang sangat pendiam. Begitu kiranya orang-orang melihat dia, berbeda dengan Elnara dan Jenna yang menganggap dirinya adalah manusia yang tiba-tiba suka bertindak gila dan bertingkah seperti kucing kecil.
Kepribadian Nayara yang seperti itu, tak ayal membuat anak laki-laki di kelasnya yang berjumlah sepuluh orang itu sangat suka sekali menggodanya. Contohnya seperti sekarang ini.
"Lo bisa marah ngga sih, sebenarnya?" tanya Davka.
Nayara mengernyit heran menatap teman kelas laki-laki yang kini duduk di depannya.
"Kenapa tanya gitu? Gue juga kan manusia biasa, udah pasti bisa marah," jawab Nayara.
"Masa sih, lo manusia biasa? Ko keliatan kaya bidadari gini," ucap Davka sembari menopang dagu dengan kedua tangannya. Menatap Nayara lamat-lamat, membuat perempuan berwajah tembam itu merasakan panas di pipi bulatnya.
"Apa sih, Dav. Cringe banget gombalan lo," sewot Disa teman sebangku Nayara.
Davka tidak memperdulikan Disa. Matanya malah menatap rambut panjang bergelombang milik Nayara.
"Boleh gua kepang nggak?" pinta Davka.
"Can, tadi gua lihat lo bawa penjepit rambut yang lucu-lucu tadi, mana? Mau pinjam dong buat gua pakein di kepala Nayara," ucap Davka membuka kedua telapak tangannya lebar, ke hadapan Cantika. Perempuan yang tempat duduknya kini dia tempati.
Cantika yang tengah berselfi ria sambil berdiri menyender dinding, menghentikan kegiatannya. Ia menurut, mengambil kotak berukuran sedang dari dalam tas. Di bukanya kotak itu yang berisikan aksesoris kepala.
"Gila, lo bawa semua itu setiap hari ke sekolah?" tanya Disa mengangga tidak percaya.
"Iya, dong. Gue kan harus selalu terlihat comel," ungkap Cantika berpose dua jari di pipinya sembari tersenyum manis ke Disa. Perempuan dengan rambut sedikit yang di ikat setengah dan di beri pita besar di belakang kepalanya itu, memang sangat suka memakai hiasan kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
Drapetomania
Teen FictionMereka mengatakan, jadi anak bungsu adalah suatu kenikmatan. Mendapat banyak kasih sayang dan perhatian dari saudara atau kedua orang tua. Tapi mari kita lihat kenyataan ini sejenak. Bagaimana jika saudara kalian gagal dalam karir, hidup atau hubung...