Tiga rumah 03

23 17 40
                                    

Senyumannya yang begitu bahagia, fisiknya yang terlihat baik-baik saja. Mereka mungkin tidak akan percaya jika orang seperti itupun ternyata menyimpan luka yang dalam. Andaikan mereka melihat mata itu, mata yang menipu orang-orang dengan energi kebahagiaan. Aku melihatnya dan aku berharap bisa menjadi pelipur lara, serta seseorang yang dia butuhkan.❞  ~Keanu Zafar

23:11
-Yang terkenang dan yang ingin di lupakan-

Drapetomania akan menggunakan alur maju mundur. Karena ini dominan menceritakan persahabatan, jadi bisa saja tiba-tiba menceritakan masa SMP maupun SMA.

Baca dengan teliti dan happy reading Wanbuuu🤗

🏠 🏠 🏠

Jika di tanya dari salah satu kita bertiga, kenangan apa yang paling berharga selama kita menghabiskan waktu pertemanan kita? Mungkin banyak versi masing-masing dari mereka, tapi Jenna yakin ada satu yang akan membuat kita sepakat bahwa momen ini adalah sejarah yang tidak boleh kita lupakan.

Kembali ke beberapa tahun yang lalu, 29 Februari 2020. Waktu ketiga perempuan itu masi duduk di kelas IX SMP, dimana waktu luang mereka masi banyak, dan kenangan ini di pelopori oleh Elnara Fidelia. Ya, sungguh, Jenna tidak bercanda. Siapa sangka anak yang terkesan tomboy itu ternyata salah satu penggemar Devano Danendra, penyanyi tampan anak bunda Iis Dahlia.

"Emang keburu ya, kalau pulang sekolah terus berangkat kesana?" tanya Nayara. Pipi yang masi sangat tembam membuat wajah Nayara terlihat begitu bulat, belum lagi rambut gelombangnya yang tidak pernah di gerai dan selalu di ikat kuda.

Jenna dengan pandangan fokus ke lapangan. Menatap anak laki-laki seangkatan yang tengah bermain bola basket di istirahat kedua.

"Gimana kalau besok kita ngga usah berangkat sekolah?" celetuk Jenna.

"Ngaco!" protes Nayara cepat.

"Anak-anak kelas pasti ada yang cepuin kita, kenapa bisa ngga berangkat barengan gini," jelas Nayara.

Mereka bertiga hanya satu kelas saat kelas delapan, dan terpisah saat kenaikan kelas. Walau begitu, kelas mereka berdekatan dan tentu saja markas mereka adalah depan kelas Jenna yang memang berada di tengah antara mereka. Seperti sekarang, mereka tengah duduk di depan kelas Jenna, mendiskusikan keberangkatan mereka besok.

"Bener, lagian kalau ngga berangkat. Lo juga pasti bakalan di marahin Jen. Ngga berangkat sekolah, tapi malah pergi ke kota," tutur Elnara yang ikut fokus menatap anak laki-laki bermain bola dengan sinar matahari yang begitu terik.

"Ya, mau gimana lagi El. Dari pada lo gagal ketemu depon," ujar Jenna cemberut.

Ketiga cewek itu menghela nafas panjang. Besok adalah jadwal Devano datang ke kota mereka untuk mempromosikan album barunya yang berkolaborasi dengan KFC. Elnara bilang, dia ingin sekali bertemu Devano walau harus membeli albumnya dulu untuk bisa foto bersama dan tentunya jarak yang tidak dekat. Itu sebabnya, baik Nayara maupun Jenna tidak mungkin membiarkan teman mereka pergi sendirian, terlebih di kota yang jaraknya cukup jauh dari desa mereka.

"Gini aja deh," interupsi Elnara.

"Besok setelah pulang sekolah, kita langsung berangkat ke sana. Ngga perlu siap-siap lagi, cukup ganti celana hitam sama baju pink lalu, kumpul di rumah gue."

"Gimana?" tanyanya serius.

"Lo bisa ngga Jen?" tanya Nayara. Mengingat Jenna tinggal di desa yang berbeda dengan mereka.

DrapetomaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang