mami kenapa?

155 12 1
                                    

Azka Kuliah:
To: Andika Patra Abimanyu

Dengan penuh sukacita, tanpa mengurangi rasa hormat. Izinkan kami untuk mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i pada pernikahan kami yang akan dilaksanakan pada.. Read More

Andy meletakkan kembali ponselnya ke atas meja sambil berdecak malas.

Kondangan lagi.. kondangan lagi.. mana gaji bulan ini sisa Rp300.000 saja gara-gara banyak kondangan. Eh, ini ada kondangan lagi.

"Ck."

"Kenapa, Ndy?"

Tiba-tiba terdengar suara yang Andy kenal. Wanita itu lantas duduk bersama Andy di depan convinience store yang letaknya tak jauh dari gedung resepsi.

"Gak papa." jawabnya datar. "Kok belum balik, Ni?"

"Iya, nunggu cowo gue jemput."

"Oh." balas Andy singkat. "Kenapa cowo lo gak ikut kondangan tadi? Biasanya kalo punya gandengan kan diajak."

"Ada meeting dia, jadi gak bisa."

"Emang cowo lo kerja dimana sih?"

"Punya usaha, kecil-kecilan gitulah."

"Oh, terus ini dia udah kelar, makanya mau jemput lo?"

"Yepp, tapi lama banget nih. Lo sendiri kenapa belom balik?"

"Lagi pengen merenung aja."

"Cieilah.. merenung." kata Niana. "Kenapa?"

"Itu.. gajian lama banget. Duit gue udah abis buat kondangan, hiks."

Niana tertawa kecil, "Sama, Ndy, gue juga."

Andy menaikkan salah satu alisnya, padahal kalau ia lihat, Niana ini sepertinya anak orang kaya, yang kalau kerja hanya untuk iseng saja, bukan untuk bertahan hidup seperti dirinya. Skincare Niana yang Andy lihat di meja kerja gadis itu saja sama seperti milik Tante Sandra, yang harganya mahal.

"Eh, cowo gue udah dateng. Duluan ya, Pacar?"

"Pacar.. pacar.."

Anak admin memang suka begitu, menggoda dirinya sesuka hati seolah ia lelaki gampangan.

Niana menenteng tasnya di tangan dan berjalan ke arah mobil yang berhenti di tepi jalan.

Sementara itu, Andy seketika langsung beranjak dari duduk sambil memandang lurus ke arah gadis yang baru saja meninggalkannya pergi. Bukan, bukan ke arah gadis itu sebenarnya. Lebih tepatnya, ke mobil yang baru saja dimasukinya.

Itu kan mobil Bang Jensen.

*****

Mami:
Pi
Aku ga enak badan
Pusing sama mual

Papi:
Ijin aja mi

Mami:
Bisa jemput?
Aku ga kuat bawa mobil

Harris lalu coba izin ke leader-nya dan HR, untungnya diperbolehkan remote setengah hari.

Ia lalu memesan ojol menuju ke kantor Aesoft yang terletak di kawasan Sudirman.

Lelaki itu menunggu di lobi bawah sebelum akhirnya Kirana muncul dengan wajah pucat.

Mereka lantas menuju ke basement dan masuk ke dalam mobil.

Harris di kursi kemudi dan Kirana duduk di sebelahnya.

"Pi..."

"Hmm."

"Kok kayaknya aku hamil ya?"

Mata Harris membuat sempurna. Keheningan pun datang menyelimuti.

"Gimana nih kalo aku hamil lagi? Aku belum siap, Pi.."

"Tau darimana? Kan belum tes?"

"Feeling, Pi."

"Feeling."

"Aku belum siap, Pi, punya anak lagi. Gimana ni."

"Kan belum tau, Mi."

Sansan FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang