PART 4

1.2K 80 0
                                    

Tokk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tokk...tokk...


" Mas aran ini bunda, kamu ada di dalem mas? " Panggil sang bunda

Merasa tidak ada jawaban wanita yang di sebut bunda itu mencoba buka pintu kamar anak sulungnya yang ternyata tidak terkunci.

" Mas bunda masuk ya "

Ceklekk!

Sang bunda mengedarkan pandangannya mencari keberadaan anak sulungnya. Sang bunda menemukan sang anak yang duduk di balkon, sang bunda menghampiri sang anak.

"

Mas lagi apa di luar ngelamun malam malam gini " Ucapnya membuyarkan lamunan sang anak

" Masyaallah ada bidadari "

" Aku lagi cari angin aja sih bun, lagi ara suntuk aja seharian banyak tugas di sekolah " Ucap ara menampilkan senyuman

" Aduh kesian anak bunda pasti cape, semangat ya mas " Ucap shani memeluk tubuh sang anak, ara pun membalas pelukan sang bunda lalu memberikan kecupan di kening.

"Terimakasih bundaku tersayang " Ucap ara yang masih mendekap tubuh shani.

Bunda shani tersenyum dengan jawaban sang anak, Shani membalas dengan kecupan di kedua pipi ara.

Bunda shani melonggarkan pelukan dan beralih menatap mata sang anak, bunda shani tau ada sesuatu yang tengah terjadi pada sang anak, ada kelelahan, kerisauan, di balik mata anak sulungnya.

" Bunda kenapa liatin ara kaya gitu?" Ucap ara

" Bunda mau nanya deh, tapi mas jawab jujur ya, jangan sembunyiin apapun ke bunda, janji?" Ucap bunda yang masih menatap mata ara, ara mengerutkan keningnya ia tidak mengerti dengan sikap dan pertanyaan sang bunda.

" Bunda mau nanya apa?, serius banget hemm " Lembut ara

"Mas baik baik aja kan?, gaada yang mas sembunyiin dari bunda, kalau ada sesuatu mas bilang sama bunda, jangan di pendem sendiri" Ara yang mendengar penuturan sang bunda terkekeh, kenapa bundanya begitu lucu saat mengkhawatirkan nya.

"

Bunda lucu banget sii, bawel banget kaya burung labet hahaha " Ledek ara

" Ih malah ngatain bundanya kaya burung, kurang ajar kamu mas, orang bunda cantik gini, bunda aduin papah kamu " Ucap bunda menampilkan wajah kesal nya. Ara yang melihat wajah sang bunda tertawa, kenapa bundanya begitu menggemaskan.

Cup!

" hahaha bunda gemes banget sii, bercanda bunda, cantik banget si bundahara aku, piss jangan aduin aku ke papa ya ngeri besok ban motor aku gaada satu " Ucapnya setelah mencium kening sang bunda

BAYANGAN LUKA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang