1. Dear diary Qaish

184 83 96
                                    

***********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***********

" Assalamu'alaikum Dear diary

Nama ku Muhammad Qaish Qureshi

Usia ku 24 tahun...
Aku ingin menceritakan sedikit kisah hidup ku yang tidak bisa ku ungkap kan pada siapapun

Sebenarnya aku ingin mencurahkan isi hati ku tapi pada siapa?
Lebih baik ku tulis saja semua keluh kesah ku di setiap lembar mu Agar hati ku sedikit merasa lega

aku adalah seorang Ustadz yang mengajar di sebuah pesantren

Aku juga seorang muballigh yang berdakwah ke satu desa ke desa yang lain

Semua warga sangat ramah pada ku
DAN tak jarang juga beberapa warga meminta ingin berfoto dengan ku....

KARENA MEREKA SERING BERTANYA PADA KU

Semua orang berkata bahwa Ustadz Qaish mirip orang Arab beberapa juga berkata Ustadz Qaish mirip Pakistani

Yaa... Aku memang memiliki Darah Arab Pakistan dan Indonesia

Ibu ku Adalah seorang gadis cantik dari Arab dan Khalid Ayah ku dia adalah keturunan Pakistan Indonesia

Ibu ku tiada karena sakit sa'at aku berusia 3 tahun dan Khalid Ayah ku dia lumpuh karena kecelakaan yang ia Alami Tepat di hari ulang tahun ku yang ke 3 tahun

Lalu Abah Arman dan umi Safitri mereka datang dan mereka hendak menjadi kan ku sebagai putra mereka karena mereka belum memiliki seorang Anak

Abi Khalid pernah berkata...
" Qaish Nak dia Adalah Abah Arman dan ini Umi Safitri sekarang Qaish ikut bersama mereka yaa nak "

Sa'at itu usia ku baru 4 tahun..
Aku tidak mengerti apapun tapi tentu saja aku menangis sa'at Abah Arman menggendong ku aku menjerit dan aku pun memberontak

Namun Umi Safitri langsung menggendong ku Umi dengan lembut membelai Rambut ku Umi juga mengusap Air mata ku.
Lalu Umi berkata dengan sangat lembut.
" Qaish.... Ini Umi Qaish tidak perlu takut nak Umi berjanji Akan menyayangi Qaish lebih dari apapun sekarang berhenti lah menangis nak. "

Namun aku justru menangis dengan tersedu-sedu karena aku tidak mau berpisah dari Abi ku

" Qaish dengar
Ini Adalah Umi dan itu Abah.. kami Adalah orang tua Qaish jadi Qaish tidak perlu merasa takut Nak"
Ucap umi dengan mengulas senyum manisnya sembari mengusap air mata ku yang terus menetes

Pelukan Umi Safitri kembali membuat ku merasakan betapa hangat nya kasih sayang seorang ibu setelah Bunda ku pergi aku tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini

DAN sejak sa'at itu Aku pun mulai terbiasa hidup bersama Abah dan Umi

Mereka begitu memberi ku kasih sayang yang berlimpah hingga aku pun perlahan lupa akan masa lalu ku

Dan beberapa bulan kemudian aku pun bingung mengapa di Rumah banyak sekali orang biasanya tidak seperti ini ujar ku dalam hati sa'at itu

Lalu Abah TIBA-TIBA berlari dan langsung menggendong ku dengan senyum bahagia yang tak lenggang dari wajah nya

" Qaish kamu akan segera menjadi seorang Abang sayang!! "
Ucap Abah Arman dengan tersenyum bahagia Sembari menggendong ku dengan erat di pelukannya

Aku pun bingung dan tidak tau harus berkata apa sa'at itu?

Lalu seorang kakek datang dan berkata
" Arman selamat!!!
Sudah sepuluh tahun kalian menikah Akhirnya kalian akan di karuniai Anak pertama selamat Arman! "

Aku masih ingat.
Ekspresi Abah sa'at itu TIBA-TIBA berubah
DAN Abah pun berkata pada kakek itu dengan tegasnya
" Tepat nya Anak ke dua ku paman."

DAN aku pun melihat sendiri ekspresi bingung kakek itu yang sepertinya tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi

Lalu kakek Nanang datang dan langsung berkata dengan penuh senyuman " Anak manis ini Adalah putra pertama Arman dan Safitri keajaiban terjadi setelah sepuluh tahun menikah Arman dan Safitri tak kunjung di karuniai seorang bayi tapi sa'at malaikat kecil ini
Masuk ke rumah ini semua nya berubah

Senyum bahagia selalu menyertai orang orang yang melihat wajah manis nya dan
Kemudian Safitri hamil setelah Anak manis ini menganggap Safitri sebagai ibunya

Yaa Qaish memang Adalah putra Adopsi Arman dan Safitri namun Qaish Adalah malaikat kecil putra pertama Arman dan Safitri Somad. .
Mungkin darah memang lebih kental dari air namun itu hanyalah pribahasa.. buktinya Anak ini Somad dia lebih berarti dari apapun bagi Arman dan Safitri

Somad saudara ku jangan pernah kau berkata bahwa bayi yang sedang di kandung oleh Safitri adalah anak pertama Arman dan Safitri karena putra pertama mereka Adalah Qaish"

" Terimakasih Bah "
Ucap Abah Arman pada kakek Nanang dengan penuh senyuman yang menghiasi wajahnya

Sa'at pengajian 7 bulanan berlangsung aku pun baru sadar apa sebenarnya itu Adik

Karena salsabila kakak sepupu ku tlah menjelaskan kan secara rinci hingga aku pun perlahan paham.

Aku tidak pernah merasa takut jika kasih sayang Abah dan umi akan berkurang untuk ku

Aku yang masih berusia 4 tahun sa'at itu justru dengan sangat tidak sabar ingin Segera melihat wajah Adik kecil ku
aku ingin bermain bersamanya aku ingin
Memberinya nama aku pun juga ingin menggendong nya

Sungguh bocil yang nakal

Namun sa'at Hari yang ku tunggu tiba

Yaa benar... itu Adalah hari di mana Adik kecil ku akan terlahir ke dunia.

*********

Ustadz QaishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang