***********
" Assalamu'alaikum Dear diary
Nama ku Muhammad Qaish Qureshi
Usia ku 24 tahun...
Aku ingin menceritakan sedikit kisah hidup ku yang tidak bisa ku ungkap kan pada siapapunSebenarnya aku ingin mencurahkan isi hati ku tapi pada siapa?
Lebih baik ku tulis saja semua keluh kesah ku di setiap lembar mu Agar hati ku sedikit merasa legaaku adalah seorang Ustadz yang mengajar di sebuah pesantren
Aku juga seorang muballigh yang berdakwah ke satu desa ke desa yang lain
Semua warga sangat ramah pada ku
DAN tak jarang juga beberapa warga meminta ingin berfoto dengan ku....KARENA MEREKA SERING BERTANYA PADA KU
Semua orang berkata bahwa Ustadz Qaish mirip orang Arab beberapa juga berkata Ustadz Qaish mirip Pakistani
Yaa... Aku memang memiliki Darah Arab Pakistan dan Indonesia
Ibu ku Adalah seorang gadis cantik dari Arab dan Khalid Ayah ku dia adalah keturunan Pakistan Indonesia
Ibu ku tiada karena sakit sa'at aku berusia 3 tahun dan Khalid Ayah ku dia lumpuh karena kecelakaan yang ia Alami Tepat di hari ulang tahun ku yang ke 3 tahun
Lalu Abah Arman dan umi Safitri mereka datang dan mereka hendak menjadi kan ku sebagai putra mereka karena mereka belum memiliki seorang Anak
Abi Khalid pernah berkata...
" Qaish Nak dia Adalah Abah Arman dan ini Umi Safitri sekarang Qaish ikut bersama mereka yaa nak "Sa'at itu usia ku baru 4 tahun..
Aku tidak mengerti apapun tapi tentu saja aku menangis sa'at Abah Arman menggendong ku aku menjerit dan aku pun memberontakNamun Umi Safitri langsung menggendong ku Umi dengan lembut membelai Rambut ku Umi juga mengusap Air mata ku.
Lalu Umi berkata dengan sangat lembut.
" Qaish.... Ini Umi Qaish tidak perlu takut nak Umi berjanji Akan menyayangi Qaish lebih dari apapun sekarang berhenti lah menangis nak. "Namun aku justru menangis dengan tersedu-sedu karena aku tidak mau berpisah dari Abi ku
" Qaish dengar
Ini Adalah Umi dan itu Abah.. kami Adalah orang tua Qaish jadi Qaish tidak perlu merasa takut Nak"
Ucap umi dengan mengulas senyum manisnya sembari mengusap air mata ku yang terus menetesPelukan Umi Safitri kembali membuat ku merasakan betapa hangat nya kasih sayang seorang ibu setelah Bunda ku pergi aku tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini
DAN sejak sa'at itu Aku pun mulai terbiasa hidup bersama Abah dan Umi
Mereka begitu memberi ku kasih sayang yang berlimpah hingga aku pun perlahan lupa akan masa lalu ku
Dan beberapa bulan kemudian aku pun bingung mengapa di Rumah banyak sekali orang biasanya tidak seperti ini ujar ku dalam hati sa'at itu
Lalu Abah TIBA-TIBA berlari dan langsung menggendong ku dengan senyum bahagia yang tak lenggang dari wajah nya
" Qaish kamu akan segera menjadi seorang Abang sayang!! "
Ucap Abah Arman dengan tersenyum bahagia Sembari menggendong ku dengan erat di pelukannyaAku pun bingung dan tidak tau harus berkata apa sa'at itu?
Lalu seorang kakek datang dan berkata
" Arman selamat!!!
Sudah sepuluh tahun kalian menikah Akhirnya kalian akan di karuniai Anak pertama selamat Arman! "Aku masih ingat.
Ekspresi Abah sa'at itu TIBA-TIBA berubah
DAN Abah pun berkata pada kakek itu dengan tegasnya
" Tepat nya Anak ke dua ku paman."DAN aku pun melihat sendiri ekspresi bingung kakek itu yang sepertinya tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi
Lalu kakek Nanang datang dan langsung berkata dengan penuh senyuman " Anak manis ini Adalah putra pertama Arman dan Safitri keajaiban terjadi setelah sepuluh tahun menikah Arman dan Safitri tak kunjung di karuniai seorang bayi tapi sa'at malaikat kecil ini
Masuk ke rumah ini semua nya berubahSenyum bahagia selalu menyertai orang orang yang melihat wajah manis nya dan
Kemudian Safitri hamil setelah Anak manis ini menganggap Safitri sebagai ibunyaYaa Qaish memang Adalah putra Adopsi Arman dan Safitri namun Qaish Adalah malaikat kecil putra pertama Arman dan Safitri Somad. .
Mungkin darah memang lebih kental dari air namun itu hanyalah pribahasa.. buktinya Anak ini Somad dia lebih berarti dari apapun bagi Arman dan SafitriSomad saudara ku jangan pernah kau berkata bahwa bayi yang sedang di kandung oleh Safitri adalah anak pertama Arman dan Safitri karena putra pertama mereka Adalah Qaish"
" Terimakasih Bah "
Ucap Abah Arman pada kakek Nanang dengan penuh senyuman yang menghiasi wajahnyaSa'at pengajian 7 bulanan berlangsung aku pun baru sadar apa sebenarnya itu Adik
Karena salsabila kakak sepupu ku tlah menjelaskan kan secara rinci hingga aku pun perlahan paham.
Aku tidak pernah merasa takut jika kasih sayang Abah dan umi akan berkurang untuk ku
Aku yang masih berusia 4 tahun sa'at itu justru dengan sangat tidak sabar ingin Segera melihat wajah Adik kecil ku
aku ingin bermain bersamanya aku ingin
Memberinya nama aku pun juga ingin menggendong nyaSungguh bocil yang nakal
Namun sa'at Hari yang ku tunggu tiba
Yaa benar... itu Adalah hari di mana Adik kecil ku akan terlahir ke dunia.
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Qaish
RomanceMencari seseorang yang setia itu sulit Namun yang lebih sulit adalah mencari sebuah kejujuran seseorang dalam sebuah kesetiaan... Takdir cinta dan kehidupan t'lah mengombang ambing nya hingga ketepian Fitnah dan tuduhan kejam yang sengaja di bua...