Mencari seseorang yang setia itu sulit
Namun yang lebih sulit adalah mencari sebuah kejujuran seseorang dalam sebuah kesetiaan... Takdir cinta dan kehidupan t'lah mengombang ambing nya hingga ketepian
Fitnah dan tuduhan kejam yang sengaja di bua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***********
Setelah mengucapkan janji akan menjalani Ta'aruf dengan Rindu Hati Qaish pun merasa sangat mengganjal Seakan hati nya menolak perjodohan yang sudah ia setujui beberapa waktu yang lalu itu....
" Aku Seakan sudah mengambil keputusan yang bukan berasal dari hati ku... Astaghfirullah.... Di sisi lain Rindu Adalah Bidadari syurga yang akan menjadi ma'mun ku Di sisi lain hatiku seakan berkata lain. Astaghfirullah...
Rindu adalah gadis yang sangat baik Aku akan berusaha membahagiakan nya InsyaAllah... " Ucap Qaish dalam hati dengan melamun menatap Langit Senja yang berwarna jingga....
Perlahan umi pun duduk di sebelah Qaish yang sedang melamun...
"Sudah dapat jodoh cantik baik solehah itu harusnya bahagia.. Tapi kenapa yaa Anak umi kok malah ngelamun sendirian di sini..? " Ucap umi yang meledek Qaish...
" Qaish cuma pengen cari angin umi.. " Jawab Qaish dengan tersenyum tipis..
" Kamu nggak bahagia sama perjodohan ini..? " Ucap umi dengan menatap Qaish...
Perlahan Qaish pun tersenyum... Dengan memalingkan wajahnya Qaish pun menjawab " Bahagia umi.. "
" Kamu jangan bo'ong... Umi tau kalo kamu lagi ada masalah pasti kamu bakalan duduk termenung seorang diri.. Dengan menatap langit..
Umi tau kalo kamu itu lagi ada masalah Nak...katakan pada umi agar hatimu merasa lega... " Ucap Umi
" Hm.. Tidak umi Qaish baik baik saja. Umi tidak perlu khawatir.." Ucap Qaish..
" Mungkin lisan bisa berkata dusta.. Namun mata itu jujur...
Meskipun Qaish berkata tidak namun mata Qaish t'lah mengatakan semua nya.. " Ucap umi dengan mata berkaca kaca..
Deg seketika hati Qaish pun Semakin merasa bersalah pada Rindu karena t'lah mendustai cinta nya...
" Astaghfirullah... Aku merasa begitu bersalah.. Seharusnya aku jujur saja jika aku hanya menganggap Rindu sebagai sahabat tidak lebih.. " Ucap Qaish dalam hati...
Seketika Umi dan Qaish pun terkejut sa'at Abah datang dan langsung berkata. " Umi pak kyai...beliau ingin pamit.. Ayoo cepat. " Ucap Abah dengan menarik tangan umi
Di depan pintu pun pak kyai yang hendak berpamitan pun memeluk Abah selayaknya seorang saudara...
" Semoga ini akan menjadi awal yang baik bagi kedua belah pihak keluarga kita Atas Ridho Allah..." Ucap Pak kyai dengan senyum yang tak lenggang dari wajah nya..
