12.

11.4K 1.1K 35
                                    

..

Azura membuka matanya, hari bebas setelah ulangan pertama membuatnya ingin bermalas-malasan. Sayangnya, Ia malah berakhir di perpustakaan.

Ketika pandangannya jelas setelah bangun tidur. Matanta secara langsung menemukan wajah Callian di hadapannya.

Tidur menghadap wajah Zuya.

Kalau di pikir-pikir. Callian terasa begitu tampan baginya. Entah karna sudah terbiasa melihat Declan dengan wajah yang tak jelek.

Melihat wajah Callian, rasanya seolah sedang di berkahi.

Jarinya terangkat tanpa sadar. Menyentuh bulatan alumunium atau apalah itu, Zuya tak paham, yang berada di bawah bibir Callian. 

'Ini apa?' Suaranya pelan.

Namun seolah Callian sebegitu peka. Dia menangkap jari kecil Zuya. Dia terbangun dan menatapnya seolah tengah mengusilinya.

"U-ugh- lepas Callian."

Callian tersenyum hingga matanya tenggelam. Mempertahankan genggamannya pada jemari lembut Zuya. Di depan bibirnya.

"Kenapa pegang-pegang tadi?"

Zuya mengalihkan pandangannya. Tak mau menatap Callian dengan wajah malunya. Dia juga tak tahu mengapa dengan begitu mudah Ia menyentuh Orang lain.

Atau mungkin, karna pagi ini Callian memperlakukannya dengan baik. Jadi Zuya merasa akrab? Mungkin.

"Kamu bisa rasain ini padahal."

Callian menuntun jari Zuya untuk kembali menyentuh tindikan bawah bibirnya.

Zuya yang di beri pernyataan seperti itu berdengung.

"Gimana caranya?"

Callian tertawa usil. Memajukan wajahnya dan berbisik pelan di depan telinganya.

"Pake bibir."

Zuya mengerjap. Ketika sadar apa yang di maksud Callian, Dia segera mengangkat buku paket dan memukuli Callian.

"Ih! Callian mesum!"

Callian tertawa- beruntungnya tak ada penjaga. Jika ada, mungkin keduanya sudah di usir dari sana.

"Lah? Mesum gimana?"

Callian memiringkan kepalanya. Satu sudut bibirnya terangkat.

"Hayo~ mikirin apa hayo?"

Zuya panik. Kelimpungan atas jebakan Callian. Dia mengerutkan bibirnya. Dengan kencang memukul paha Callian.

"Nyebelin!"

Callian tergelak. Tubuhnya Ia bawa untuk merendah. Menidurkan diri dan kepalanya di pangkuan Zuya.

Zuya melihat perilaku Callian, hanya menghela nafas dan mendongak, menyentuh hidungnya sendiri.

"Kamu ngapain, kesini?"

Azura (New seasons)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang