↱ 03 ೄྀ࿐

296 28 1
                                    

t h o u g h t  y o u ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

t h o u g h t y o u ;

setelah melalui cukup banyak rintangan dan melakukan banyak persiapan untuk ujian mata pelajaran sosial, hari ini adalah hari di mana ujian itu diadakan.

ruri tak bersemangat. selain karena tidak suka dengan mata pelajaran ini, gurunya pun cukup menyebalkan. pick me girl itu parah, tapi ada lagi yang lebih parah dari itu: pick me boy. dan guru sosialnya masuk ke dalam kategori itu.

kalau tak sedang membahas soal pelajarannya, kadang guru laki-laki berusia 47 tahun itu malah memamerkan kelebihannya. seperti dulu dia bercerita kalau banyak gadis yang menyukainya, tapi semuanya ditolak. ruri sih lebih mending percaya kalau bumi berbentuk pisang daripada harus mempercayai cerita itu.

hal menyebalkan lainnya, adalah terkadang beliau sengaja menggulung lengan kemejanya untuk menampakkan otot lengannya. padahal isinya lemak semua.

kalau saja nilai sosialnya di raport itu tinggi, ruri tidak mau susah-susah belajar untuk ulangan harian begini.

bukannya gimana, tiap ruri melihat buku paket sosial, dia langsung teringat pada guru menyebalkan itu.

maaf kalau kelihatannya kurang ajar. besok-besok, ruri akan lebih kurang ajar lagi.

soal sudah dibagikan, saat melewati meja ruri, guru itu mengedipkan sebelah matanya. "semangat, cantik."

EH, SIALAN!! RURI PENGEN MUNTAH.

setelah ini, mungkin dia akan berpikir digoda oleh eita lebih baik daripada mendapatkan wink menjijikan dari guru sosialnya.

"pak, inget, pak. udah punya istri," ruri membatin. sambil menahan diri untuk tidak meninju wajah guru itu.

semenit kemudian, waktu ulangan dimulai. ruri mulai membuka soal dan membacanya dengan perlahan-lahan.

soal pertama masih mudah. yang kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh juga masih sama. ruri membaca bab ini dua hari yang lalu dan dia masih ingat.

tapi begitu sampai di nomor kesepuluh, sebelas, dua belas, tiga belas, sampai dua puluh lima-soal terakhir, dan sepuluh soal esai, barulah ruri sadar, kalau dia SALAH BACA MATERI!!!!

kesialan apa lagi yang sedang menunggunya setelah ini!??

dia mau mencontek pada susi yang duduk di sebelahnya, tapi begitu melihat wajah serius cewek itu, ruri mengurungkan niatnya. lagi pula, dia takut ketahuan dan justru malah mengurangi nilainya.

selain itu, mencontek adalah tindakan curang. kalau tidak kepepet, ruri sebetulnya sangat membenci tindakan itu. karena membuat orang yang tidak belajar, bisa menyetarakan atau malah melebihi orang yang serius belajar sepertinya.

jadi ya sudahlah. terobos saja. menjawab sebisanya dengan bantuan doa. walau esai sedikit merepotkan karena ruri harus mengarang jawabannya sih. tapi dia bangga karena berhasil melewatinya tanpa mencontek.

[✔] [9] flirt ; otoya eitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang