PEMUDA DAKWAH

Bab 1

"Hafizah!!! Barakallah fii Umrik!! " Seru perempuan bergamis hijau Army sambil membawa kue ditangannya. Ialah Ayudra Mahendra Putri, sahabat Hafizah yang tidak tau malu, tapi malu-maluin. Hafizah kaget lantas Ayu tidak mengucapkan salam saat masuk ke dapur. "Iya,,makasih Ayu, kamu sendiri? " tanya Hafizah melihat hanya Ayu saja yang datang. "Eiitss tunggu, " Ayu mengambil sesuatu di sakunya. "Apa ini!? " Hafizah terkejut, Ayu memakaikan penutup mata kepadanya. " Udah ikuti aja. " Ucap Ayu sambil menuntun Hafizah.

"Hafizah mau dibawa kemana? " "Dibawa ke rumah sakit. " ketua Ayu. "Hah? " Hafizah bingung. "Udah ikutin aja Hafizah.. "

Lampu berkelap-kelip membentuk menyilang dari satu tiang ke tiang lain. Meja bundar ditutupi dengan kain putih dan kursi berbantal disusun dengan rapi. Ada lorong sebagai tanda masuk ke taman tersebut. Bagian lorong depan dihiasi dengan balon-balon dan lampu bohlam berwarna ungu. Dalam lorong yang terbuat dari kaca transparan ini dihiasi dengan gorden bernuansa ungu putih. Bola-bola kecil di langit-langit dalam lorong menambah nuansa lorong aesthetic. Dengan langit malam yang cerah dan bintang-bintang menyinari langit gelap malam hari.

"Okey, dah sampai"
"Eh, Eh, Ayu kamu dimana? Jangan tinggalin Hafizah.. " Rengek Hafizah yang tiba-tiba pegangan tangan dilepaskan oleh Ayu.

"Ayu.. Jangan gitu.. Hafizah takut... " Hafizah menangis ditempat. Tiba-tiba di belakang Hafizah ada yang memeluknya dari belakang.

"Barakallah fii umrik ukhti."
Bisik seseorang yang memeluk Hafizah. Hafizah bingung, ia mendengar suara tersebut tidak asing baginya dan suara itu seperti lelaki. Lelaki tersebut perlahan membuka penutup mata dan dengan sigap Hafizah membalikkan badan nya kearah seseorang lelaki tersebut. Hafizah terbungkam tak percaya, mendapati tatapan seorang lelaki tersebut.

"A-abang? "

"Abang.. Hiks... " Hafizah memeluk erat yang ia panggil Abang. Ialah Azmi Fathan, kakak laki-laki Hafizah.

"Sudah, jangan nangis... Ada Abang disini. " Ucap Azmi memeluk adik perempuannya. "Hiks... Hiks... " Hafizah semakin menangis atas kerinduan dengan Abangnya. "Eh adek Abang ga boleh nangis... Ini kan hari dimana seorang bayi cantik dilahirkan kedunia atas izin Allah SWT." Azmi menangkup wajah Hafizah yang sudah basah dengan air mata. Hafizah terharu, ia tidak bisa mengucapkan satu katapun.

"Tuan putri, masuk yuk sudah ditunggu banyak orang didalam. Jangan lupa pakai cadarnya." Azmi memberikan cadar yang biasa Hafizah pakai. Sudah terlihat, kepekaan Abang Azmi terhadap adiknya.

Mereka berdua berjalan beriringan memasuki lorong taman. Hafizah dengan gamis warna ungu muda dengan hijab berwarna sepadan. Dengan cadar warna putih membuat menambah aura kecantikannya. Walaupun tertutup tapi kecantikannya tetap terlihat. Tapi inilah kecantikan sesungguhnya. Azmi dengan setelan kemeja putih dengan sarung hitam bermotif cipratan ungu.

Mereka berdua telah melewati lorong tersebut. Hafizah terkejut, dihadapannya telah ada Abi Agus, ayah Hafizah. Abi Agus memasangkan mahkota kecil diatas kepala Hafizah dan memberikan setangkai bunga mawar putih ke Hafizah. "Barakallah Fii Umrik Hafizah, salah satu putri Abi yang sangat Abi sayangi. " Abi memeluk putri kesayangannya. "Terimakasih Abi, Hafizah juga sayang Abi. "

"Ekhm, Abangnya ga di ajak nih. " Azmi mengkode Abi dan Hafizah. "Yaudah Abang, sini peluk bertiga. " Ajak Hafizah kalau tau Abang Azmi juga ingin ikut berpelukan. Mereka berpelukan bagaikan teletabis, dan.... Cekrek..

"Sahabatnya gak diajak juga nih. " Ucap Ayu, sahabat Hafizah.
"Apasih tadi foto-foto segala." Komen Azmi.
"Hehe.. Mumpung posisi romantis, buat kenang-kenangan." "Terserah" Balas Azmi.

"Hafizah, Barakallah Fii Umrik!" Ucap teman-teman Hafizah, ada Silvy, Zahra, Aisyah, dan Ayu. "Terima kasih teman-teman. Hafizah senang sekali walaupun sering berkumpul, tapi ini berkumpul yang paling bermakna bagi Hafizah." ungkap Hafizah, "Apalagi ini ada Abang Azmi juga, ya kan?" Kata Silvy. Ia tahu bahwa Hafizah sangat rindu dengan Azmi, abangnya.