𝐁𝐚𝐛 𝟐

74 38 25
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum para reader's. cerita Pemuda Dakwah update lagi.

Pantau terus yah Cerita Pemuda Dakwah. Happy Reading✨

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛


Azmi pun mengejar Hafizah.

“Izah..Izah.. Berhenti!!!.” Dengan sigap Azmi menarik tangan Hafizah.

“Apa Abang!!”

“Izah!!” Ucap Azmi dengan nada tegas. Membuat Hafizah takut. Ia pun menangis dalam menundukkan kepalanya.

Azmi memeluk Hafizah agar menangis di dalam pelukannya, Azmi tau cara agar Hafizah menjadi tenang dan tidak menangis lagi. “Duduk dibangku itu yuk” Hafizah pun menurut perkataan Azmi.

“A-abang..” ucap Hafizah terisak tangis yamg masih dipelukan abangnya.
“Hmm…”
“Abang marah ama Izah?”
“Enggak, marah sedikit”
“Abang…:” Hafizah mencubit tangan Azmi karna geram, masih sempat-sempatnya Azmi bercanda. Tetap stay cool.
“Sakit Izah…” Rengek Azmi.

“A-abang”
“Iya”
“Maafin Izah..”
“Hmm…”
“Abang… Hiks…” Hafizah menangis semakin dalam ke pelukan Abangnya.
“Udah ga usah nangis lagi, gak usah dipikirkan. Percuma kamu nangis.” Bisik abang Azmi mengelus kepala Hafizah. “Tapi bang… Abi ga berubah-ubah…”
“Biarin aja dulu, ingat besok Izah ada kegiatan. Udah disiapin semua?.” Azmi berusaha mengalihkan topik pembicaraan agar Hafizah tidak memikirkan hal itu lagi.
“Hah? Kegiatan?”
“Iyalah, jangan bilang kalau Izah lupa?”
“Hehe enggak bang… Udah Hafizah siapin kok”

●○●○●○●○

“ABANG AZMI!!!”

“Ada apa nak, kok teriak teriak gitu?” Tak sengaja Abi datang setelah dari taman. “Ini lo Abi, kenapa barang-barang nya Hafizah jadi banyak gini. Izah mau kemah bukan pergi dari rumah…” Ucap Hafizah kesal Hafizah hanya membawa barang-barang nya di 1 tas besar dan 1 tas serut.

Setelah Hafizah meletakkan tas nya di depan rumah tadi, lalu ia pergi ke kamarnya. Mandi,dandan, makan,dan segala macam yang ia lakukan. Saat ia kembali, sudah ada 4 tas besar dan 2 kardus berjejer di depan rumah. Hafizah berfikir ini adalah kelakuan jahil abangnya.

“Mana sih Abang, lama banget.”
Hafizah berjalan masuk kedalam rumah dengan perasaan kesal. Abi Agus hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya.

“ABANG” Ia melihat abangnya yang sedang mengoles roti dengan selai coklat.
“Apa” dengan tanpa permisi Hafizah mengambil roti yang sudah dioles selai oleh Azmi.
“Izah.. Ini punya Abang.”
“Kan Abang bias bikin lagi” Tanpa merasa bersalah, Hafizah pergi meninggalkan Abangnya begitu saja.

Sambi berjalan menuju ke halaman rumah, seketika ia ingat tujuannya Hafizah menghampiri Abangnya adalah ingin memarahinya.

“Ish Izah kok lupa sih, gara-gara roti nih Izah lupa kalo mau protes ke Bang Azmi” Hafizahh membalikkan badan dan berjalan menuju ke dapur yang sebelumnya ia bertemu dengan Abangnya.

“Abang”

Hafizah melihat sekeliling dapur. Tetapi Hafizah tidak menemukan Abangnya. “Kemana sih Abang Azmi si jahil itu? Cepet banget ilangnya.”

PEMUDA DAKWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang