𝐁𝐚𝐛 𝟔

46 25 26
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

Regu Elang telah mencapai di pos 3. Dimana ditugaskan untuk menjawab sandi-sandi pramuka. Mereka di berikan kertas soal dan kertas jawaban. Waktu mengerjakan hanya 15 menit.

“Waktu dimulai dari sekarang.” Ucap Kakak DG yang menjaga pos 3.

“Ini ada 4 sandi. Kita bagi tugas. Aku ama Devan mengerjakan sandi kotak 1, Imam dan Zam-Zam mengerjakan sandi Morse, Roy dan Abhian mengerjakan sandi kotak 3, dan sandi kimia Akmal dan Zayyan. Oke kerjakan sekarang cepat.” Perintah Hafiz. 

Mereka bekerjasama mengerjakan tugasnya dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh.

“Van, kamu masih ingatkan tentang sandi kotak 1?” Tanya Hafiz kepada Devan.
“Ingat lah. Jangan kira gua suka bolos pramuka.” Ketus Devan.
“Kalo gitu kamu kerjain yang nomor 3-4 aku 1-2, oke.”
“Iya dah sini kertas sama soalnya.” Devan pun mulai mengerjakan tugasnya.

Sedangkan Akmal dan Zayyan…

“Mal, kau kan pinter IPA, jadi kamu aja ya yang ngerjain. Aku gak terlalu paham tentang sandi kimia, mana banyak lagi.” Ujar ngeluh Zayyan. “Enak banget jadi orang, makanya kalo ada pramuka tu berangkat bukannya sok sibuk.” Omel Akmal. “Bilangin Hafiz loh.” Ancam Akmal.
“Lah yo jangan, Zay ga mudeng sandi kimia.”
“Makane mangkat ora mbolos terus!” Akmal semakin emosi, sampai-sampai Hafiz mendengar mereka berdua rebut. Hafiz pun sudah selesai dengan tugasnya lalu menghampiri Akmal dan Zayyan.

“Ada apa ribut-ribut. Udah selesai?”

“Eh Hafiz.”Sontak Akmal dan Zayyan kaget dengan kedatangan Hafiz.

“B-belum, gara-gara Zayyan aku jadi emosi.” Ujar Akmal.

“Eh apaan cuman Zayyan bilang kalo ga bisa sandi kimia. Ups..”  Zayyan keceplosan sendiri.

“Dah biar aku bantu. Zayyan ikut ama Imam tuh.”

“Lah tugasnya Hafiz?”

“Tugasku dah selesai. Waktu kita tinggal 10 menit lagi.”

“Wahh matursuwun, Hafiz paling joss.” Zayyan girang ada Hafiz yang baik hati, saat ada kesulitan pasti ada Hafiz solusinya.

“Emang susah sandi kimianya?” Tanya Hafiz kepada Akmal.
“Tidak juga, cuman Zayyan aja yang kebanyakan alesan.” Protes Akmal.
“Dah, waktu kita gak banyak, kerjain.”
“Tapi…”
“Apa Mal?”
“Aku lupa cara terjemahin sandi kimia. Hehe”
“Hadehh sama aja kau kayak Zayyan.” Akmal tersenyum malu ternyata dia sendiri juga tidak paham tentang sandi kimia.

“Gini, biar aku yang kerjakan sambil jelasin biar kau paham.” Ucap Hafiz.

“Beneran?” Tanya Akmal tidak percaya.
“Iyalah, kalo aku jelasin doang, waktu kita habis.”
“Wahh PINRU kita sangat apikan..”

“Sok baik.” Ternyata ada yang diam-diam mendengarkan percakapan mereka dan mengucapkan perkataan yang buruk. Ucapan tersebut di dengar oleh mereka.

“Siapa hah yang bilang kayak gitu tadi, sok bisa sok bisa emang situ paling bisa apa.” Tutur kesal Akmal.
“Akmal.. Tahan emosi jangan baper begitu. Mungkin bukan ke kita yang ngomong kayak gitu.” Hafiz pun mulai mengerjakan tugasnya dan sekaligus menjelaskan ke temannya itu.

PEMUDA DAKWAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang