nineteen 🍁

156 5 0
                                    


Se orang wanita terlihat kalang kabut wajah nya begitu pucat pasi dengan nasal canula yang menempel pada hidung nya, badan nya bergetar hebat, gelisah se olah ada seseorang yang tengah mengancam nya saat ini, peluh membanjiri seluruh wajah nya, tangan terkepal menandakan ketakutan yang tiada tara, sesak yang dia rasakan saat ini, pikirannya berkelana entah kemana, satu jam setelah ia terbangun dari tidurnya karena efek obat yang ia minum dia tertidur dengan wajah gelisah nya, berusaha untuk tidak mengingat kejadian yang selalu tertohok dan menyakiti hati nya

Lisa menggeleng guna menetralkan ketakutan serta pemikiran yang membuat nya kalang kabut

Lisa masih merasa kebencian terhadap bayi itu mengguar di dalam perasaan nya, lisa berharap  bayi itu mati saja dan tidak menjadi beban untuk hidup nya,

Trauma berdatangan silih berganti, mengingat betapa manis nya kata kata jungkook yang dia lontarkan pada dirinya sebelum dia pergi meninggal kan nya demi perusahaan yang tengah ia bangun saat ini

Kata kata jimin terus terulang di dalam otak nya bak kaset yang sudah rusak

Lisa merasa was was dengan adanya bayi itu, jika bayi itu ada maka hubungan nya dengan jungkook akan selalu terjalin meski sudah bercerai sekalipun, lisa merasa takut sekarang

Seluruh tubuh lisa bergetar, setetes airmata keluar dari pelupuk matanya, semakin kesini semakin deras terisak pun berubah menjadi suara tangisan yang begitu pilu,

Lisa menatap jendela rumah sakit sepertinya sedang terjadi hujan badai di luar ada beberapa suara gemuruh petir menyambar area sekitar, membuat lisa menjadi semakin panik dan ketakutan

Lisa menutup telinganya menggunakan kedua tangan nya mata terpejam erat sembari meringkuk di atas berangkar rawat inap. tidak ada seseorang pun yang menemaninya di sana lisa meringkuk sendiri dan terisak seorang diri

Cklekk

Pintu ruang rawat inap terbuka dari sana munculah sosok jisoo yang tengah tersenyum penuh haru karena amat sangat merindukan lisa

Netra nya menyisir seluruh sudut ruangan terakhir berangkar yang di atas nya terdapat seseorang yang tengah meringkuk ketakutan sembari terisak, sontak jisoo pun segera menghampiri nya lalu mengusap kepala yang telah di penuhi peluh sembari menatap nya dengan wajah sendu,

Lisa terjengit kaget segera menatap siapa  yang baru saja mengusap kepala nya

Mata nya menatap sosok jisoo yang juga tengah menatap nya dengan sendu

Lisa bangkit dengan untuk duduk dengan sekuat tenaga dan di bantu jisoo

Lisa terisak menyalurkan betapa ia tersiksa nya dengan semua ini,

Rosé menjauhi nya karena menolak bayi itu untuk di gendongnya, mungkin rosé tengah marah pada nya

Bahkan jennie pun sempat memarahi nya tadi karena lisa menolak untuk memberikan asi pada baby alana,

Lisa benar benar merasa tersudutkan

Jisoo menatap wajah lisa yang begitu kacau balau, setega itukah mereka menyudutkan lisa dengan cara seperti ini, tidak mengerti kah mereka bahwasanya lisa baru saja melewati jurang yang teramat dalam, berusaha melawan malaikat maut untuk tidak menjemput nya saat itu juga, dengan tega nya mereka menjauhi lisa hanya saja lisa sedang tidak ingin berdekatan dengan anak nya

Mereka benar benar tidak memberi kan nya waktu untuk lisa terbiasa dengan kehidupan nya saat ini,

"eonnie..." ucap lisa parau dan begitu lemah dengan badan yang kembali bergetar ketakutan airmata nya kembali keluar deras mata bulat itu terlihat amat sayu

my little princess Is my Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang