sedative 41 🍁

176 13 2
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul enam pagi, tampak chaeyoung dan kedua orang tuanya tengah sarapan bersama, hanya keheningan yang membaluti antara mereka bertiga, tidak ada percakapan sama sekali

Sesekali pula chaeyoung menatap sang ibu yang terlihat begitu sembab mungkin ibunya itu menangis semalaman

"chaeyoung kapan kau akan bertugas di busan, bukan nya kau sudah mendapat gelar mu menjadi dokter di sana" hae joon bertanya memecah kan keheningan antara mereka bertiga

Chaeyoung langsung menoleh dan menatap sang ayah

"benar appa tiga minggu lagi, sekarang aku ingin cuti terlebih dahulu" ujar chaeyoung

Hae joon menggeleng kan kepalanya

"belajarlah disiplin chaeyoung, kau anak keluarga hae joon dan seharusnya kau menujukan sikap kedisiplinan mu terhadap para pekerja di sana, jangan se enak hati kau mengambil cuti setelah mendapat kan gelar, akan rusak reputasi keluarga kita chaeyoungie" tegas hae joon namun memanggil nama chaeyoung dengan nama yang selalu lisa lontarkan untuk nya,

Chaeyoung meringis

"b baik appa".

Hae joon mengangguk lantas dia berdiri mengambil jas yang tersampir di penyangga kursi milik nya, sepertinya hae joon sudah ingin berangkat kerja

Hae joon mengecup kening sang istri kemudian beralih mengecup kening putri sulung nya seperti biasa ritual itu sudah di adakan semenjak chaeyoung dan lisa kecil, mereka melakukan hal seperti itu sebelum berangkat, dan semua nya harus melakukan nya, tanpa dengan alasan

"aku pergi dulu yeobo"

Ji woo mengangguk dan tersenyum kecut

"appa pergi dulu chae, belajar lah disiplin" ucap hae joon tegas menatap putri sulung nya sekejap setelah itu me lenggang pergi sembari memakai jas milik nya

Chaeyoung menghembus kan nafas lega setelah sang ayah pergi, lantas dia melirik sang ibu yang terlihat bungkam sedari tadi, tidak biasanya

" eomma...." baru saja chaeyoung ingin bertanya tentang lisa yang tidak ikut sarapan bersama mereka

Tiba tiba ji woo berdiri dan pergi begitu saja tanpa dalih sedikit pun, hanya menyisakan chaeyoung yang menatap nya dengan tatapan heran

Akhirnya chaeyoung mengurung niat untuk bertanya kemudian menghela nafas kasar

"ada apa dengan eomma" gumam chaeyoung pada dirinya sendiri

"huft kenapa semua orang terlihat berbeda hari ini" tanya chaeyoung setelah itu meneguk air putih milik nya hingga tandas

...........

Hembusan nafas berat itu keluar dari bibir ranum milik lisa, dia begitu tercekat dengan kehidupan nya saat ini, kenapa takdir selalu melantur entah kemana, terkadang lisa hanya ingin menertawakan dirinya sendiri karena berlumuran dengan takdir yang begitu menyedihkan, kedua kalinya lisa harus berusaha melupakan sejenak orang orang yang dia sayangi, di negri orang ini lisa hanya ingin kedamaian tanpa di ketahui oleh siapa pun lisa belajar ikhlas dan belajar mandiri menyembuhkan rasa ego tinggi dan depresi yang bahkan tak kunjung pergi menyisakan diri yang begitu rapuh ketika di caci maki, tidak seperti dulu yang selalu kuat dan tangguh menjalani nya tanpa rasa beban sedikit pun yang selalu mengganjal nya

Tetapi lihat lah sekarang dia begitu rapuh dan menyedihkan dengan mengepal obat penenang di genggaman nya, dia tidak henti henti nya memandang obat yang selama ini membantu nya agar tertidur dengan nyenyak ketika obat itu bereaksi setelah di minum oleh nya

Lisa menghela nafas yang terasa tercekat sebelum tangan itu terangkat mengarah kan obat penenang pada mulut nya dengan tangan yang bergetar tremor

Lisa terlonjak ketika terpisan tangan keras itu mendarat pada lengan nya sehingga obat yang akan hendak ia minum berjatuhan berserak di lantai

my little princess Is my Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang