Cegil & Cogil

2.8K 52 9
                                    

Hubungan Edward dan Meira semakin hari semakin terlihat harmonis, satu Antero sekolah bahkan sudah tau bahwa Meira adalah kekasih Edward anak pemilik sekolah yang sering membuat onar, namun sejak bersama Meira cowok begajulan yang sering melanggar aturan sekolah itu berubah 180 derajat.

Berbeda dengan Edward dan Meira, sahabatnya Alika masih terus bertengkar dengan Angga meskipun mereka sering nongkrong bersama atau ikut ketika Edward dan Meira ngedate.

Setiap Meira ngedate Alika selalu ikut menemani gadis itu. Hal itu Alika lakukan sejak Meira menceritakan kejadian di padang ilalang dua bulan lalu. Hari itu Meira dan Edward pulang sekitar pukul 8 malam, Alika yang mengkhawatirkan sahabatnya itu langsung mengintrogasi Meira begitu Edward meninggalkan rumah Meira.

Flashback on

Alika mondar-mandir sambil menggigit kukunya di depan pintu rumah Meira, menunggu Meira pulang, sesekali ia melihat jam di handphone-nya, sudah menunjuk pukul 8 malam. Ia juga kembali mengecek aplikasi WhatsApp untuk melihat apakah chatnya sudah centang dua atau masih centang satu.

"Kenapa sih nomor mereka sama-sama gak aktif" Alika mengerang frustasi. Pasalnya Meira tidak pernah pulang selarut ini.

Lima menit berlalu,suara mobil memasuki pekarangan rumah, Alika langsung menatap Meira dan Edward galak.

"Kalian kemana aja sih? Ini udah jam berapa?" Cerocos Alika marah.

"Tadi macet" Jawab Edward.

"Ya setidaknya tuh kabarin, ini sama sekali gak ada kabar, di telfon juga gak aktif" Alika mengeluarkan unek-uneknya.

"Tadi HP-ku mati, aku gak bawa powerbank, terus juga gak ada charger" Jawab Meira.

"Yaudah sana loe pulang, udah jam segini gak boleh bertamu ke rumah cewek" Alika mengusir Edward, ia juga langsung mengandeng Meira untuk masuk ke rumah.

Edward terkekeh melihat Alika yang mengamuk "good night sayang, besok aku jemput ya, dahh" ucap Edward pada Meira.

"Hati-hati ya, kabari kalau udah di rumah, see yaa" Meira melambaikan tangannya pada Edward.

Sesampainya di dalam rumah Alika langsung lanjut mendumel. "Loe diajak kemana sih sama dia, dari pulang sekolah lho kalian pergi dan baru balik sekarang, mana kalian pergi berdua lagi,emang loe gak takut kalau Edward ngapa-ngapain loe,mana lembek banget, disentil dikit loe juga pingsan" Ucap Alika panjang lebar.

"Gatau nama lokasinya, lewat tol gitu, tapi bagus ka tempatnya, di padang ilalang gitu" jujur saja gadis itu lupa menanyakan nama tempat yang mereka kunjungi.

"Anjir loe di bawa ke luar kota sama dia, wah gila, kok bisa sih loe gak nyadar kalau dibawa ke luar kota" Alika kaget bukan main karena Edward membawa Meira cukup jauh dari kota mereka.

"Ya gua gak sadar kalau dibawa ke luar kota, soalnya selama di jalan tuh dia bawa mobilnya ngebut, gue nangis karena keinget kejadian pas kecelakaan, tau-tau kita udah di padang ilalang tuh aja" Meira kembali menjelaskan sambil mengganti seragam sekolahnya dengan piyama tidur.

"Loe gak diapa-apain kan sama dia, loe gak digrepe-grepe kan, sumpah tuh cowok brengsek banget bawa mobil ngebut-ngebut" Alika semakin emosi mendengar cerita Meira.

"Enggak diapa-apain kok" Jawab Meira berbohong "cuma dicium aja" gumamnya pelan nyaris berbisik, ia mengira Alika tidak akan mendengarnya, namun ia lupa jika Alika memiliki indra pendengaran yang tajam.

"Bangsat dia nyium loe?" Suara Alika naik satu oktaf karena tidak menyangka Edward berani mencium Meira.

"Eng enggaak, dia gak cium guee" Meira berusaha untuk mengelak, ia gugup dan wajahnya memerah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cegil Vs CogilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang