•Bab 3• Estelle Astra

18 6 0
                                    

"Kala siang hari bintang tak nampak. Tetapi kala malam datang, bintang terlihat paling menawan."

•♪•

"Keponakanku, semoga berhasil. Hati-hati, hutan Celestria cukup berbahaya." Marvis menepuk pundak Lucas.

Hari menjelang siang, sudah saatnya Marvis kembali ke luar negeri. Dalam lubuk hati yang paling dalam, Lucas tidak ingin sang Paman pergi. Tidak ada yang bisa Lucas lakukan selain mendoakan sang Paman agar bisa berhasil dalam segala usaha yang ia jalani. Lucas tidak bisa mengelak bahwa terkadang ia berharap Marvis akan membantu keadaan perekonomian dirinya. Namun semua itu Lucas tepis karena ia tahu bahwa di sana, Marvis juga sedang berusaha untuk meraih kejayaan.

Dari kejauhan, Marvis melambaikan tangan dengan ransel di pundak. Lucas membalas lambaian itu kemudian bergegas masuk kembali ke dalam rumah. Hari ini adalah hari dimana Lucas akan berangkat menjelajahi hutan Celestria. Celestria adalah nama kota yang menjadi tempat tinggal Lucas. Nama kota itu juga diabadikan sebagai nama hutan yang berada di wilayah tersebut.

"Ibu, Lucas berangkat sekarang." Lucas memeluk sang Ibunda. Ia dengan sengaja tidak memberitahu perihal kejadian ledakan semalam. Dikhawatirkan Ibu Lucas tidak akan mengizinkan Lucas untuk pergi ke hutan Celestria.

***

Pepohonan lebat diiringi daun berguguguran. Angin berhembus dengan ramah memberikan ketenangan bagi siapapun yang merasakan. Burung bersenandung ria di pucuk pohon sembari menyaksikan syahdunya langit. Hutan Celestria, hutan dengan segudang keindahan namun menyimpan banyak keajaiban.

 Hutan Celestria, hutan dengan segudang keindahan namun menyimpan banyak keajaiban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas berjalan dengan santai agar ia tidak terlalu membuang banyak energi. Sampailah ia di sebuah bukit dengan view menghadap ke kota Celestria. Ya, bukit itu adalah bukit yang terkena ledakan kemarin. Sebenarnya, Lucas merasa khawatir beristirahat di tempat ini. Namun kekhawatiran itu ia tepis karena pemandangan di bukit ini begitu indah. Lucas membuka roti gandum lalu membagi roti tersebut menjadi dua bagian. Satu potong roti ia simpan untuk makan malam. Lucas harus menghemat perbekalan karena ia hanya membawa 7 buah roti yang cukup untuk makan selama 7 hari.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aşk Multiverse (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang