018

676 54 0
                                    

Bahagiaku simple. Liat book tamat beban ngurang satu avv:v

Enjoy it

Jeonghan, pria itu masuk ke dalam markas The Lee sendirian tanpa ada yang menemaninya. Dia menodongkan pistolnya ke kiri dan ke kanan. Waspada jika ada yang tiba tiba menyerangnya.

"Mereka memasang jebakkan" gumam Jeonghan seraya menatap beberapa anak panah yang sudah tertancap apik di beberapa tembok

Jeonghan menyembulkan kepalanya dan melihat ada tombol merah disana. Ia yakin itu adalah tombol agar panah itu berhenti menyerang

Jeonghan membuat strategi agar bisa sampai kesana hidup hidup. Setelah memikirkannya ribuan kali, akhirnya Jeonghan memunculkan badannya dan mulai berlari berlawanan arah dengan ribuan anak panas itu.

Karena strategi yang ia buat, jadi mempermudahnya melewati kumpulan anak panah itu dan memencet tombol merah yang menyala nyala dan anak panah pun terjatuh seketika.

"Itu mudah" ucap pria Yoon itu.

Jeonghan kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan selanjutnya. Namun, saat dirinya menginjak salah satu kotak dilantai, tiba tiba saja lantai lantai itu berjatuhan dan menyisahkan 15 kotak untuk menyebrang.

Jeonghan mengedikkan bahunya tidak peduli dan memilih mengeluarkan tali yang selalu dia bawa dan menembakkannya keatas dinding tembok dan bergelayutan disana.

"Mereka kurang jago memasang jebakkan" ucapnya saat berhasil melawati jebakkan kedua

"Dan mana jebakkan lainnya?"

"Disini. Inilah jebakkan ketiga" Jeonghan menoleh kearah asal suara dan mendapati Sangyeon yang sedang tersenyum sinis kearahnya.

"Oh ini akan sangat mudah" keduanya terlibat perkelahian sengit. Pukulan, tendangan, dan lainnya tidak dapat dihindari. Hingga akhirnya

BUGH

Sangyeon tumbang.

Jeonghan menatap Sangyeon sebentar lalu masuk kedalam ruangan berpintu hitam yang menjulang sangat tinggi.

Saat pintu itu terbuka, tampaklah Rose yang menangis dalam diam. Jeonghan berlari kecil kearahnya kemudiam memeluk wanita kesayangannya itu

"Rose-ya kau aman, aku disini" gumam Jeonghan. Mendengar suara Jeonghan, suara isak tangis Rose berangur angsur mereda.

"Apa yang mereka lakukan kepadamu sayang? Jawab aku" ucap Jeonghan seraya menangkup kedua pipi gembil milik Rose

"Mereka melecehkanku" jawab wanita itu sesegukkan

"Kau aman sekarang" lalu Jeonghan kembali mendekap wanita itu erat.

"Aku takut oppa. Aku takut" ucap wanita itu lagi. Jeonghan menggeleng "Kau aman love. Kau aman" ucap pria itu

"Sekarang kita keluar dari sini. Jangan menangis oke? Aku akan selalu bersamamu"

"Ouh sangat mengharukan" Jeonghan menoleh dan mendapati Saerom, Hyunjae, dan juga Taeyong ada disana

"Lihatlah, disini kita bisa melihat jika seorang mafia sedang jatuh cinta" cibir Taeyong. Jeonghan merubah posisinya menjadi berdiri dan menatap nyalang Taeyong.

"Kau apakan istriku?!" tanya Jeonghan dengan kencangnya.

"Sedikit mencicipi tubuh murahan--"

BUGH

Taeyong yang belum ada persiapan langsung saja jatuh tersungkur dengan tidak elitenya.

"Sialan kau Lee Taeyong" ucap Jeonghan. Auranya benar benar menyeramkan

MY LOVELY PSYCHO [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang