003

2.3K 171 8
                                    

Enjoy this story

"Eugh" Rose terbangun dari tidur nyeyaknya. Wanita 20 tahun itu memegang kepalanya yang sedikit pusing lalu melirik jam di atas nakasnya --- jam 12 siang

"Sakit" Rose mati matian menahan air matanya yang sebentar lagi lolos dari kedua kelopak matanya, menahan sakit yang teramat di daerah kewanitaannya dan di daerah pantatnya

Rose memejamkan matanya,kilasan kilasan semalam dimana dia di gagahi oleh para suaminya dengan lancang terputar kembali di otaknya. Rose tidak bisa menahan air matanya, akhirnya air mata yang di tahannya mati matian itu lolos begitu saja dari kedua mata indahnya

Ceklek

Rose dengan cepat mengusap air matanya lalu berakting seolah olah dia sedang tertidur

"Aku tau kau sudah bangun" perlahan tapi pasti Rose membuka matanya dan langsung mendapati suami keduanya alias Joshua dengan senyum manisnya

"Yang lain sudah berangkat berkerja. Mereka menitipkan salam kepadamu" ucap Joshua sembari mengusap pelan pipi gembil milik istrinya itu

"Ingin mandi atau sarapan terlebih dahulu?" tanya Joshua

"sarapan" jawab Rose dengan nada lemahnya

Joshua mengangguk paham lalu membantu Rose mendudukkan tubuh tanpa busana itu dan menarik kursi rias yang ada di kamar itu untuk dirinya duduk

Joshua menyuapi istrinya dengan telaten. Inilah sisi yang di sukai Rose dari suami keduanya, dia sangat lembut terlepas dari penyakit gangguan jiwanya itu

Joshua bisa menjadi sangat lembut bila dalam mode warasnya, tapi bakal menjadi lebih jahat dari Jeonghan bila sedang dalam mode psychopatnya

Saat makanan sudah habis, Joshua menyimpan piring putih itu di atas nakas lalu memberikan Rose minuman kesukaan wanita itu

"Terima kasih" ucap Rose pelan,Joshua membalasnya dengan anggukkan

"Bagaimana dengan semalam? Kau menyukainya?" tanya Joshua

Rose terkesiap, dia sungguh tidak menyukainya. Membayangkan penis Joshua dan Jeonghan yang memasukki daerah kewanitaan Rose secara bersamaan lalu penis Mingyu dan Minghao yang memasukki lubang pantatnya, dia benar benar seperti di lecehkan.

Belum lagi Hoshi dan Wonwoo yang bermain dengan payudaranya,Rose benar benar merasa di lecehkan. Tapi bila dengan suami sendiri apa bisa di sebut pelecehan?

"Kau melakukan perawatan vagina ya? Daerah vaginamu selalu ketat" ucap Joshua sembari mengingat ingat saat semalam dia mengagahi Rose bersama Jeonghan dan merasakan betapa sempitnya vagina Rose

Rose tidak menjawab pertanyaan Joshua dan memilih kembali merebahkan dirinya dan kembali memejamkan matanya

Joshua yang melihat Rose mulai terlelap akhirnya memutuskan untuk keluar kamar istrinya dengan piring dan gelas kosong di tangannya

Saat pria Hong itu sudah berada di bawah, dia di kejutkan dengan kehadiran Hoshi yang mukanya terlihat sangat pucat

"Kau kenapa?" tanya Joshua saat setelah meletakkan piringnya di tempat cucian piring

"Tidak tau hyung,aku tiba tiba mual dan menginginkan pizz--tunggu kau mengganti parfume ya?" ucap Hoshi seraya menjepit hidungnya dengan jari telunjuk dan tengahnya

"Tidak kok, kau kenapa sih?" ucap Joshua

"Bau parfumemu tidak enak hyung itu membuatku mual" ucap Hoshi

"Kau kenapa Kwon Soonyoung?" ucap Joshua jengah

"Aku mual,aku sudah menjawabnya tadi" ucap Hoshi

"Kau hamil?" tanya Joshua

"Mana ada? Kau gila ya? Aku pria" ucap Hoshi

"Atau jangan jangan" kedua pria itu berpandangan lalu berlari ke arah kamar Rose secara bersamaan

"ROSIE!" Kedua pria itu kompak terdiam kala mendengar suara gemericik air dari arah kamar mandi. Ah Rose sedang mandi

"Kau memikirkan apa yang aku pikirkan tidak?" tanya Joshua dan Hoshi mengangguk

"Kalau begitu kita tunggu Rose selesai mandi" Hoshi lagi lagi mengangguk dan mengikuti Joshua masuk ke dalam kamar istrinya itu

Joshua mengirimkan pesan singkat kepada Woozi --- dokter pribadi keenam orang itu sekaligus teman dekat mereka,Joshua menyuruh Woozi untuk datang ke mansion tempat tinggal mereka yang langsung di balas iya oleh Woozi atau bernama lengkap Lee Jihoon itu

30 menit menunggu akhirnya Rose keluar juga dari kamar mandi dengan handuk yang melilit menutupi setengah badannya. Wanita itu terperanjat kaget dengan muka memerahnya

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Rose

"Woozi akan datang memeriksamu, cepatlah memakai bajumu" bukannya menjawab, Joshua malah membicarakan hal lain

Rose hanya mengangguk sebagai jawaban dan dengan kilat menyambar baju apa saja di lemarinya dan memakainya dengan cepat

Rose mau bertanya untuk apa ia di periksa namun di urung ketika melihat tatapan tajam Hoshi dan Joshua yang seolah olah akan menerkamnya saat itu juga

"Woozi sudah di bawah" ucap Hoshi saat melihat pesan singkat yang di kirimkan oleh Woozi yang mengatakan bahwa ia sudah berada di bawah

"Suruh dia masuk dan ke sini" ucap Joshua mutlak seperti perintah

Hoshi hanya mengangguk dan mengetik balasan singkat kepada Woozi dan kembali menaruh ponselnya di saku celananya

Tidak sampai lima menit Woozi sudah berada di dalam kamar Rose dengan tampilan khas dokternya itu

"Jadi siapa yang harus aku periksa?" tanya Woozi

"Istri kami" ucap Joshua

"ada apa dengan Rose?" tanya Woozi sembari menyuruh Rose untuk berbaring di atas kasur berwarna baby pink itu dan Rose hanya bisa menurut saja

"Rose sehat, yang sakit itu Hoshi. Dia mual mual dan mengidam selayaknya orang hamil padahal dia itu pria" ucap Joshua

Woozi yang mendengar hal itu sontak mengangguk mengerti lalu mengeluarkan benda persegi panjang atau bisa di sebut testpack

"Coba gunakan ini Rose" ucap Woozi sembari memberikan testpack itu kepada Rose dan Rose hanya mengangguk mengiyakan dan mengambil testpack itu dari tangan Woozi lalu pergi ke kamar mandi kamarnya

"Jika hasilnya positif, aku rasa itu anaknya Hoshi" ucap Woozi

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanya Joshua

"Tentu saja bisa, kenapa kau tampak protes?" ucap Woozi

30 menit Rose kembali dengan muka cerahnya, wanita 20 tahun itu memberikan testpack itu kepada Woozi yang langsung di sambut dengan senang hati oleh Woozi

"Hasilnya positif. Selamat atas anak pertamamu Rose" ucap Woozi

"Aku sarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit. Tapi mengingat para suamimu itu gila jadi aku akan melakukan pemeriksaan rutin tiap minggu, bagaimana?" dan Rose mengangguk antusias

"Oke aku permisi. Dan ku mohon kepada kalian selama Rose hamil jangan melakukan hal hal gila di luar nalar manusia" ucap Woozi sebelum benar benar pergi dari hadapan ketiga orang itu

Senyum Rose belum luntur dari bibirnya,ia sangat bahagia karena akhirnya ia bisa memilikki seorang anak.

Rose terperanjat kaget saat ada dua pasang tangan kekar memeluk tubuh rampingnya

"Terima kasih sayang" ucap Hoshi sembari mengecup kepala Rose berkali kali

"Hmm sama sama" ucap Rose. Rose sebenarnya ingin mengatakan "Tumben sekali kau mengucapkan terima kasih?" namun ia urungkan karena status suaminya itu. Jujur Rose masih sayang nyawa

"Aku akan mengabari yang lain, kita akan merayakan kehamilan pertamamu, bagaimana?" Rose mengangguk antusias. Dia tidak menyangka seorang kelainan jiwa seperti suami suaminya itu bisa romantis juga

"Kalau begitu bersiaplah, kita akan pergi jalan jalan"























Tbc

MY LOVELY PSYCHO [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang