|•About 1•|

25 12 6
                                    

"tidak selamanya yang buruk akan tetap buruk."

💙

_Aeleasha Adzania Abhizar_

***
💙💙💙

"Leaaa...?" Teriak seseorang dari arah depan geng

Sontak saja teriakan itu, dapat memalingkan semua wajah ke arah suara tersebut.

"Bang Rendy." ucap Lea kaget dengan membelalakkan matanya.

Melihat Lea yang masih tertegun di tempatnya, para preman itu pun langsung lari pontang-panting sambil menahan rasa sakit akibat perkelahian tadi, dan meninggalkan geng tersebut.

Sekejap keheningan pun berlalu...

"Oh, jadi kau masih ngelakuin kelakuan liar mu seperti ini ya?" tanya Rendy masih menahan emosinya yang siap meledak.

"Jadi, gini bang__"

"Enggak ada gini-ginian!
Bawa motor kamu, ikut Abang pulang." Titah Rendy sembari melempar jaketnya ke arah adiknya.

"Tapi bang." Sela Lea.

"CEPAT! Abang paling enggak suka ngulang perkataan." gertak Rendy yang mulai memanas, sambil menaiki motornya.

Akhirnya Lea pun hanya bisa mengangguk patuh dan mengikuti abangnya pulang

Lea tidak ada pilihan lain selain mengikuti Rendy kembali ke rumah, sambil mengendarai motor pikirannya melayang.

Memikirkan entah apa yang akan terjadi padanya nanti, jika ayah ibunya mengetahui bahwa ia mulai berkelahi lagi selama setahun lebih. semenjak ia masuk sekolah  kelas 1 SMA ia mulai terjun liar seperti anak-anak muda lainnya.

Karna keras kepala dan emosionalnya yang sulit ia kontrol, sehingga Lea sering menggunakan kekerasan fisik ketika sedang menemui masalah.

Sudah seringkali ia mendapat surat peringatan dari guru BK di sekolahnya, bahkan orang tuanya sering di panggil untuk mendiskusikan masalah kedisiplinannya di sekolah, yang sering bolos, membuat onar, dan memukuli teman-temannya di sekolah.

Dan oleh sebab itu ayahnya sering menghukumnya akibat kesalahannya itu dan mengancam lea untuk memasukkannya ke pondok pesantren ketika penaikan kelas, karna ancaman sang ayah. Lea pun belajar dari kesalahan-kesalahannya untuk memperbaiki dirinya agar tidak di masukkan ke pondok pesantren.

Namun ternyata kesadarannya itu membuat para preman yang pernah menakutinya menjadi kembali memusuhinya dan mulai mengganggu anak-anak pengamen di jalanan lagi. Memalaki dan memaksa mereka untuk memberikan uang kepada para preman itu. Cukup lama ia berdiam diri sampai akhirnya ia kembali membuat para preman itu tunduk padanya.

Sayangnya, ia tak menyangka bahwa
Abangnya mengetahui hal tersebut bahkan menyaksikan dengan kedua mata kepalanya sendiri.

***
💙💙💙

Selang beberapa saat sampailah mereka di sebuah rumah besar yang mewah, dengan pintu gerbang yang terbuka lebar. halaman rumah yang luas nan hijau, serta taman bunga yang luas di samping rumah besar itu. Membuat sejuk pandangan mata, beberapa mobil dan motor terparkir rapih di garasi, ya betul rumah ini adalah rumah tampat tinggal Lea beserta keluarganya.

About Aeleasha(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang