Wonwoo sedang menunggu tunangannya bersama ayahnya di sebuah restaurant mewah yang terletak di tengah kota Seoul. Wonwoo mengeluarkan ponselnya hendak menelpon Moon Gayoung, tunangannya karena dia belum tiba padahal sudah melebihi waktu janji mereka, namun dilarang oleh Ayah Wonwoo, karena tidak masalah jika Gayoung terlambat.
Wonwoo menatap wajah Ayahnya heran, “Biasanya Ayah tidak suka orang yang datang terlambat.”
“Apa kau mau berkencan dengannya?” tanya Ayah.
“Tidak, apa asyiknya pernikahan yang sudah dirancang.” jawab Wonwoo.
“Apa kau punya sesuatu yang menyenangkan?” tanya Ayah lagi.
“Tidak ada apapun yang menyenangkan.” jawab Wonwoo.
Tak lama kemudian, Gayoung datang, dia tidak meminta maaf dan hanya berkata jika dia terlambat, karena banyak pekerjaan.
“Tidak masalah Gayong-ah. Saya jadi bisa berbicara dengan putraku.”jawab Ayah Wonwoo.
“Lalu, dimana Ayah mu? Lanjut Ayah Wonwoo.
Gayoung berkata ia lupa mengatakan kalau ayahnya tidak bisa datang karena pekerjaan.
“Kalau tahu lebih dulu aku tidak akan menyusahkan kalian berdua.” jawab Ayah Wonwoo yang merasa sedikit kecewa karena batal untuk menemui calon besannya, yang merupakan salah satu promotor terkenal di Negeri Ginseng tersebut.
“Ayah sudah membuat perjalanan yang sia-sia.” balas Wonwoo.
“Sia-sia apa? Makan malam dengan calon menantuku adalah hal yang menyenangkan. Dia cantik kan?” ucap Ayah Wonwoo mencoba mencairkan suasana.
“Tapi, dia kelihatan lelah.” balas Wonwoo.
Namu Tuan Jeon tidak terima ucapan anaknya, beliau bersikeras jika Moon Gayoung tampak cantik walapun raut wajahnya menunjukkan raut wajah lelah.
“Benar, aku lelah. Sejujurnya aku tidak merasa enak badan, jadi aku ingin istirahat tapi aku harus keluar karena masalah pekerjaan.” Ucap Gayoung memotong percakapan ayah dan putranya.
Moon Gayoung menceritakan tentang tamu VVIP bernama Johny Right, yang akan mengadakan pertunjukan disini, tapi mereka ingin tur Korea dalam satu hari, Gayoung bertanya apa Skyline Tour bisa membantu.
Ketiganya melanjutkan obrolan yang tak jauh tentang pekerjaan, hingga Tuan Jeon memutuskan untuk lebih dulu meninggalkan Wonwoo dan Gayoung.
“Boleh aku mengunjungi rumah mu?” tanya Gayoung yang ingin mengetahui dimana Wonwoo tinggal. Mereka meninggalkan restaurant dan pergi ke rumah Jeon Wonwoo.
“Mengapa kamu menyetujui perjodohan ini?” tanya Gayoung yang ingin tahu mengapa pria seperti Jeon Wonwoo yang tidak membutuhkan uang ingin menikah dengannya.
“Lalu, bagaimana denganmu sendiri? Orang yang punya keinginan untuk uang. Apa kau tidak menikahiku karena alasan yang sama?” tanya balik Wonwoo.
“Aku ingin menjelaskan sesuatu. Sebelum kita menikah kuharap kau tidak akan mencampuri kehidupan pribadiku. Siapa yang kutemui atau apa yang kulakukan. Sebaliknya aku tidak akan mencampuri siapa yang kau temui dan apa yang kau lakukan.” ucap Gayoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent Of Woman
Любовные романыSeorang wanita lajang berhenti dari pekerjaannya yang penuh kekerasan setelah mengetahui bahwa hidupnya hanya tinggal enam bulan lagi; dia bertemu dengan orang asing yang tampan dan kaya di Guam, dan keduanya jatuh cinta saat mereka mencoret daftar...