CHAPTER 14

344 29 1
                                    

"astaga bosannya~" keluh seorang pemuda yang sedang duduk di sebuah taman yang berada dilingkungan sekolah. iya duduk santai sambil menengadahkan kepalanya, setelah pelajaran selesai ia memilih jalan-jalan mengelilingi area sekolah dan ia kagum karena sekolah ini memang mewah dan suasana tidak membuat bosan ketika melihatnya.

Namun entah kenapa ia bosan sekali, mungkin karena ia tidak punya teman jadinya ia tidak bisa bercakap dengan siapapun. Sedang asik melamun tiba-tiba seseorang memanggilnya dan ia pun segera melihat siapa yang memanggilnya.

"Hei apakah kau murid pindahan itu?" tanya seorang siswi pada pemuda itu

"Yap!! namaku ni-ki orang terdekat ku biasa memanggil ku seperti itu" ucap pemuda itu yang lain adalah Ni-ki

"ahh begitu rupanya,oh ya! namaku eunchae salam kenal" ucap siswi bernama eunchae
sambil mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Ni-ki dengan mengulurkan tangannya kemudian melepaskannya.

"kau tidak bermain atau sekedar bincang-bincang dengan teman sekelasmu?"

"tidak aku malas saja, lagipula aku belum terlalu biasa dengan sekolah ini" ucap Ni-ki

"hmm baiklah" ucap eunchae

"oh ya apakah kau sudah mengelilingi sekolah ini?" tanya eunchae pada Ni-ki

"belum sepenuhnya aku lihat" ucap Ni-ki

"kalau begitu aku akan mengajakmu berkeliling" ucap eunchae dengan bersemangat

"wait wait..kau kenapa semangat sekali? kita baru saja kenal" ucap Ni-ki yang sedikit bingung dengan gadis di depannya ini

"hehehe sebenarnya aku di tugaskan oleh Lee saem untuk mengajak mu berkeliling sekolah ini dan juga apakah tidak tau bahwa aku ketua kelasmu?"  ucap eunchae

"ah maafkan aku yang tidak memperhatikan pada saat itu aku gugup jadi tidak tau"ucap Ni-ki

"baiklah tidak apa-apa, kalau begitu ayo!" ucap eunchae

mereka berdua pun berjalan mengelilingi sekolah dan yang paling banyak bicara adalah eunchae, gadis itu banyak sekali bertanya kepada Ni-ki dan Ni-ki hanya bisa menjawab seadanya karena jujur gadis ini membuat ia sedikit pusing dengan pertanyaan yang begitu banyak.

"aku ingin bertanya sesuatu padamu"ucap Ni-ki

"hmm? silahkan" ucap eunchae

"apa kau kenal Kim sunoo?" ucap Ni-ki

"tentu saja aku kenal, dia anak yang periang dan juga manis tapi...."

"tapi kenapa? apa dia nakal?" ucap Ni-ki lagi

"Bukan nakal malah dia sangat baik pada semua orang dan dia pernah membantu ku saat aku kesulitan" ucap eunchae sedikit menunduk ketika menceritakan sikap sunoo

"lalu kenapa ekspresi mu begitu? bukankah itu bagus" ucap Ni-ki

"aku tidak bisa berbuat apapun ketika dia dibully, aku menyesal tidak bisa berbuat apa-apa" ucap eunchae semakin menunduk sedih

"d-i bully? sunoo? kenapa?" Niki sampai melotot ketika bertanya seperti itu, ia tidak menyangka akan mendengar berita ini

"entahlah aku juga tidak tau apa alasan mereka berbuat itu" ucap eunchae

Ni-ki menarik nafas kasar sambil berkacak pinggang ia mengalihkan emosinya dengan mendengus kasar, ia berfikir benarkah sahabat kecilnya dibully? tapi kenapa?

"kau baik-baik saja? kenapa kau terlihat begitu kesal?" ucap eunchae menatap Ni-ki bingung tapi masih dengan ekspresi sedihnya

"siapa yang tidak kesal ketika seseorang yang tidak tau apa-apa dibully, kalau aku jadi temannya akan ku balas perbuatan mereka" ucap Ni-ki dengan tegas namun dengan suara seperti berbisik di kalimat terakhir

"kau akan membalasnya? jangan lakukan itu kau akan dalam masalah nantinya" ucap eunchae memperingati Ni-ki

"kenapa begitu? dia perlu keadilan kau tau" ucap Ni-ki sediki tidak terima dengan ucapan eunchae

"karena.. karena yang membully sunoo adalah anak-anak kelas tingkat dua dan mereka sangat berpengaruh, mereka anak-anak dari pejabat-pejabat tinggi" ucap eunchae

"kau takut karena mereka anak pejabat? cihh tidak berlaku untuk ku, aku tidak peduli jika mereka anak pejabat atau anak siapapun itu keadilan harus ditegakkan" ucap Ni-ki dengan menggebu-gebu ia sangat kesal dengan pernyataan itu.

"walaupun kau orang penting ataupun orang berpengaruh tapi jika kau salah tetap saja salah" ucap Ni-ki sekali lagi dan eunchae menyimak dengan menganggukkan kepalanya membenarkan kata Ni-ki

"hufff~aku kesal sekali dengan manusia seperti itu" ucap Ni-ki lalu berjalan kembali mendahului eunchae

"hei tunggu aku!" eunchae berjalan cepat agar bisa menyamai langkah Ni-ki

tak membutuhkan waktu lama mereka berdua sampai di belakang sekolah, tidak ada apa-apa selain tumpukan kayu bekas Perbaikan dan gudang sekolah.

"yakk!! kau kenapa kearah belakang sekolah?" ucap eunchae sedikit kewalahan dengan langkah Ni-ki

"ini tempat terakhir yang aku datangi" ucap Ni-ki tanpa memperhatikan eunchae yang sedikit berkeringat karena dirinya karena ia sedang asik melihat sekelilingnya

"sudahlah aku akan kembali ke kelas saja,kau tidak lupa arah kelas kan?" ucap eunchae lalu melenggang pergi meninggalkan Ni-ki yang masih memerhatikan tempat itu

"huff~" karena bosan ia pun berbalik ingin kembali ke kelas namun belum berapa langkah ia mendengar sesuatu dari dalam gudang. ia mendekati pintu itu dan saat di sentuh tangannya pintu itu tiba-tiba seperti di gedor-gedor namun dengan pelan.

"yakk!! tidak mungkin sekolah ini ada hantunya" ucap Ni-ki ia merasa takut juga kaget

"si-apapun t-olong bukaka-n pintu"

suara itu terdengar serak dan lirih namun masih di dengar oleh Ni-ki, ia menempelkan telinganya ke pintu itu dan seperti terdengar deru nafas yang seperti habis berlari.

"apa kau manusia!?" ucap Ni-ki bertanya namun sedikit berteriak

tidak ada jawaban sama sekali dari dalam gudang namun pintu itu di gedor lagi dengan pelan dan terdengar suara lagi.

"ak-u ing-in kel-uar"

Ni-ki mencari-cari sesuatu disekitar siapa tau dia menemukan sesuatu yang bisa membuka pintu gudang itu, ia berniat mendobrak pintu gudang itu.

"siapapun yang ada di dalam aku akan mendobrak pintu ini jadi jangan berada didepan pintu!!" ucap Ni-ki menunggu beberapa detik lalu ia memulai ancang-ancang untuk melakukan hal itu.

Brak!

Brak!

Brak!

percobaan pertama gagal, ia mencoba mencari-cari sesuatu lagi untuk membuka pintu itu dan tanpa sengaja ia melihat sebuah benda berkilau di tumpukan kayu-kayu lapuk, dan akhirnya yang ia temukan adalah sebuah kunci.

"semoga ini cocok" ucap Ni-ki lalu mulai memasukan kunci itu setelah beberapa detik akhirnya bisa terbuka dan Ni-ki pun masuk kedalam.

dia melihat seseorang tengah meringkuk dan keadaannya begitu buruk, baju sekolah yang terlihat kusut juga kotor karena debu.

"hei kau-





"sunoo-ya!"





Ni-ki kaget melihat siapa yang ia tolong dan ternyata itu adalah sunoo sahabat masa kecilnya.

"uhukk..uhukkk" batuk sunoo semakin berat

"bertahanlah sunoo-ya kau akan baik-baik saja " ucap Ni-ki lalu menggendong sunoo ke punggungnya dan membawanya keluar dari gudang itu.




















Haloo gess
gimana kabarnya? selalu baik kan?
semoga selalu dalam keadaan baik ya

maaf ya terlalu lama up nya
kalau ada ceritanya kurang menarik bisa komen ya
soalnya belum kepikiran apa yang terjadi selanjutnya

okeyy makasih semua
wopyuuu☺️🧡

My Life (Slow Apdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang