Bab 1. perkenalan keadaan

749 28 0
                                    

Nani Hirungkit sekarang usianya menginjak 18 tahun kuliah di kampus GMM jurusan teknik bersama sahabat nya yaitu Ohm Pawat. Mereka berdua bersama Win telah bersekolah di tempat yang sama sendari SMP, SMA hingga kuliah. Tapi bedanya win jurusan management.

Sahabatnya bernama Ohm Pawat seumuran dengan nani memiliki orang tua yaitu, MewGulf. Ohm juga berasal dari keluarga pebisnis hanya saja lebih ke entertainment
Ada juga Win Metawin orang tuanya memang sudah dekat jadi tidak heran Win dan Nani dekat.

Ada juga Bright Vachirawit 3 tahun lebih tua diatas Nani, ia merupakan rekan kerja ayahnya. Meski bisa dibilang Bright pengusaha muda tapi hasil kerjanya dan kegigihannya tidak bisa di abaikan. Mungkin hal itulah yang membuat sahabat Nani Win menjadi tertarik pada Bright, tetapi untuk saat ini itu bisa dibilang hanya perasaan sepihak saja.

Disisi lain
Ayah Nani seorang pebisnis memiliki 2 perusahaan ternama dikota itu "pak Nanda Hirungkit" namanya, sedangkan ibu Nani telah meninggal saat melahirkan Nani. Sejak saat istrinya meninggal ayah Nani seperti membenci Nani yang merebut orang tersayang nya. Padahal kalau dipikir pikir bukankah Nani juga termasuk bagian dari diri istrinya?

Tapi mungkin tuan Nanda menganggap Nani hanyalah alasan Istrinya meregang nyawa, ia hanya membiayai Nani selama ini tanpa memberikan perhatian dan kasih sayang. Nani hanya dirawat oleh pengasuh nya sendiri kecil, meskipun semua kepenuhannya dipenuhi Nani tumbuh menjadi anak yang suka balapan, minum dan menyukai dunia malam. Meskipun begitu nilai Nani tidak pernah turun dan selalu bagus karena pikirannya, dia bisa menarik perhatian ayahnya dari nilainya.

Tapi semua itu nihil,saat Nani menginjak bangku kelas 12 SMA ayah Nani tau kalau Nani selama ini ikut balapan
"ANAK KURANG NGAJAR, APAKAU SELAMA INI TIDAK DIAJARI BAHWA KELUARGA KITA TIDAK PANTAS UNTUK BALAPAN SEPERTI ITU."
Nani hanya terdiam

"BAYANGKAN APA YANG AKAN MEDIA KATAKAN TENTANG PERUSAHAAN AYAH NANTI, KAU HARUS MENJAGA MARTABAT KELUARGA INI KARNA KAU PENERUS SATU SATUNYA."

"kalau begitu buat orang lain saja yang jadi penerus Poo, Nani tidak pernah ingin menjadi penerus perusahaan,"

TPLAKK
ayah Nani memukul pipi Nani hingga memerah membuat sudut bibir sang penerima pukulan sedikit berdarah sambil meringis kesakitan.

"JIKA SAJA KAU TIDAK MENBUNUH IBUMU KAU PASTI AKAN MEMILIKI ADIK, DAN PO TIDAK PERLU REPOT MEMBUATMU MENJADI PENERUS."
Nani hanya terdiam, tak bisa dielakkan dilubuk hatinya ia juga merasa bersalah atas kematian ibunya.

"Sudahlah anak seperti kau ini tidak bisa dibiarkan masuk ke kamar, malam ini kau tidak bisa keluar dari sana," Nani pun langsung pergi meninggalkan sang ayah dan naik ke kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya.
Malam ini Nani tidak pergi keluar kamar barang selangkah pun.

Nani seperti sudah terbiasa dengan keadaan ini merasa tenang dan pergi tidur. Semua pasti akan membaik bila semalaman dia tidak pergi kemanapun lalu esok harinya akan kembali seperti semula.

friend with benefits (Dewnani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang