Bab 6. Kesempatan ✨

436 26 0
                                    

Di Ruangan itu kini hanya menggema suara mereka berdua

"Ughh...ah p-phiii ssh- sudhaah akhh.."

"Sekali lagi." Dew mamaju mundurkan pinggulnya memperdalam juniornya kedalam hole Nani

"Rileks sayang ukh terlalu ketat," dew mencoba bergerak lebih cepat

"Ahhh phii akh"

Dew membalik tubuh Nani menjadi doggy style mencoba bergerak lebih cepat, membuat Nani melenguh mengeluarkan air mata

"Beb aku akan keluar," dew merasa lahar panasnya akan keluar memperdalam juniornya dan menempatkan disana lebih lama

"Phii jangan didalam akhhhh ahhh phiii huh"
"Sangat nikmat hahh."

"Akh phii hang nghh ngat," Nani merasa lahar dew keluar didalamnya membuat Nani juga keluar membasahi seprei yang ia tindihi.

Dew melepaskan tautan mereka melihat cairannya keluar dari hole Nani bercampur dengan darah segar, membuatnya tersenyum.

"Untuk sekarang sampai sini saja," dew mengecup dahi Nani, sedangkan Nani sudah terlelap dalam tidurnya. Melihat itu dew berbaring dan ikut terlelap di samping Nani.

.

.

.

.

Kini hari menjelang siang, mereka berdua Masi tertidur lelap. Tidur Nani terganggu karena cahaya yang masuk melalui sela sela jendela

"Ugh gue pusing banget bangsat shit pinggang gue juga sakit banget," Nani berusaha bangun dari tidurnya memegang pinggang nya yang terasa terbelah menjadi dua.

Nani melihat sekeliling "njirt ini bukan kamar gue Cok," Nani melihat sekeliling nya menemukan Dew yang masih tertidur tapi hanya memperlihatkan rambutnya wajahnya dew tertutup selimut.

Nani terkejut merasakan tangan kekar yang memeluk pinggangnya. Membuatnya melepaskan selimutnya menemukan Dew yang hanya memakai boxer dan ia yang ternyata tidak memakai sehelai benang pun.

Nani meloncat dari tempat tidur danmencoba memahami keadaan,

"Ada apa denganmu?" Ucap dew dengan suara khas bangun tidurnya dew bangun dan duduk dipinggir kasur sambil menghadap Nani yang terduduk di lantai menutupi badannya dengan selimut.

"Apa yang udah Lo lakuin ke gue?" Nani bertanya dengan menatap mata dew

"Gue hanya melakukan apa yang Lo minta, salah?" Nani mengernyit dan berdiri memungut bajunya yang berserakan dikamar itu. Kemudian memakai bajunya.

"GUE PERGI," Nani mengatakan itu lalu pergi keluar dari kamar tapi di pertengahan pintu ia berhenti lalu berfikir
"Bukannya ini kesempatan gue? Gue bisa aja jadi pacar orang itu. Gunain kesempatan ini buat bikin dia nurut ke gue"

Nani kembali berjalan kedalam melihat Dew yang telah tapi dengan kemejanya "kenapa Li balik?" Tanya laki laki yang dilihat Nani

"Gue mau minta tanggung jawab," ucapan Nani mengehentikan gerakan dew yang sedang menggulung lengan kemejanya.

"Buat apa? Lu kan cowo meski gue keluar didalam, Li ga akan hamil."

"Iya tapi ini pengalaman pertama buat gue, dan Lo ngerebut keperawanan gue. Gue ga terima sesuatu yang harusnya dimiliki kekasih gue malah jadi milik Lo."

Dew memutar bola mata lalu menatap Nani "apa yang Lo mau?"

Senyum Nani terlihat, ia menunjukkan smrik nya
"Gue mau Lo jadi pacar gue," dew yang mendengar hanya bisa melongo ia tidak percaya dengan apa yang laki-laki cantik ini katakan.

"Gini ya bro gue ga tau nama Lo sapa tap-"
"Nani," ucap Nani memotong ucapan dew "nama gue Nani," lanjutnya

"Oke Nani gue ga pernah menjalin suatu hubungan yang serius apalagi jadi kekasih orang hahah kata itu asing banget di telinga gue."

"Kalau asing bukan berarti Lo ga akan melakukan hal itu ya kan?" Kali ini dew hanya menatap Nani lalu menyuruhnya duduk di pinggir kasur. Sedangkan dew mengambil kursi yang tersedia di kamar itu lalu duduk menghadap Nani.

"Gini Nani gue ga akan suka sama hubungan kek gitu, karena Dimata gue hal itu hanya merepotkan sajaa."

"Jadi Lo ga akan coba lagi sama gue?"

Pertanyaan Nani membuat dew bingung "maksudnya dia nyoba tidur lagi sama dia gitu? Atau dia suka perasaan tadi malem? Hem jujur tadi malem itu lumayan, ga pernah ada cewe yang gue tidurin seenak itu" pikir dew membuat banyak pertentangan dipikiran nya.

"Yaudah gimana kalo Li jadi temen tidur gue aja?" Tawar Dew sambil mengangkat kedua alisnya

"Gue ga mau jadi pemuas lo aja mending ga usah deh," dew menahan tangan Nani "yaudah yaudah, sekarang gue tanya apa yang buat Lo mau jadi pacar gue?"

"Karena lo dah tidur sama gue," dew hanya memijak dahinya "ga mungkin karena itu aja."

"Haduh orang ini Napa si, malu gue kalo harus bilang alasan gue ya kali gue bilang ga mau di jodohin, eh tapi kalo gue beneran di jodohin gimana. Gimana nasib win entar."

"Gini Lo tinggal jadi pacar gue sehari aja, apa si susahnya?"

"Kenapa Lo pengen banget gue jadi pacar Lo dan itu cuma buat sehari? Nanggung amat, diluar noh kalo gue mau pacaran gue bisa aja sama cewe ga sama cowo modelan Lo gini."

"Heh tiang bendera dengerin kalo bukan karna perjodohan gue ga bakal mau juga punya pacar kek Lo," nani menampar mulutnya ya ampun bagaimana ia bisa mengatakan hal itu.

"Perjodohan? Hah Masi aja zaman sekarang kayak gitu?"

"Bangke ya ada lah kalo emang itu semua demi bisnis, manusia tua penggila bisnis pasti akan merelakan anaknya," dew tercengang mendengar ucapan Nani. Bener juga pikirnya gimana kalo dew juga ga punya pacar dan nyokapnya yang cerewet itu bakal jodohin dia.

Aduh nggak nggak (dew menggeleng geleng kan kepalanya)

"Yaudah gini aja, gimana kalo bikin perjanjian sama gue," tawar Nani tiba-tiba

"Perjanjian?" Dew mengernyit sedikit penasaran tapi ragu "perjanjian gimana tuh?" Lanjutnya

"Jadi gini lo jadi pacar buat ketemu bokap gue semalem ini aja, setelah itu Lo ga ada sangkut pautnya lagi sama gue."

"Nggak gue ga mau kayak gitu, mungkin aja bokap lo bisa tau kalo Lo pura pura, mana mungkin kan Lo cuma sama gue pas malem itu aja bokap Lo bakal curiga," timpal dew

"Gini mending Lo jadi teman tidur gue, tapi disaat yang bersamaan gue jadi pacar pura pura Lo, tapi tetep ga ada orang yang tau kalo kita pura pura," tanya dew menatap Nani menunggu reaksi Nani.

"Jadi kita ga bener-bener pacaran?" Tanya Nani membulatkan matanya dan di jawab anggukan oleh dew.

"Kita saling kasi keuntungan tapi Lo harus datang kalo gue minta datang, dan kita ga akan ikut campur dalam kehidupan pribadi kita masing-masing"

"Oke gue setuju tapi inget Lo harus pura-pura jadi pacar gue dihadapan temen dan keluarga gue, kalo semisal Lo suka ke orang bilang ke gue," Dew hanya mengangguk ngangguk berdiri dari duduknya.

"Gue mau ke kantor," ucap dew sambil memakai jas nya "gue minta nomer Lo," ucap Nani sambil menyodorkan hp nya,dew pun mengetikkannya

"Jangan lupa nanti malem Lo datang kerumah."

"Secepat itu?" Tanya dew heran
"Bokap gue pengen ketemu kekasih gue, jadi Lo harus pinter-pinter bertindak," Nani menunjuk dew dengan jari telunjuk nya.

"Hem"
"Yaudah gue duluan papay"

Nani pergi keluar dari kamar itu disusul oleh dew yang terkekeh melihat ekspresi Nani yang entah kenapa menurut nya lucu.

friend with benefits (Dewnani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang