"Bangsat anjirt Nan badan gue pegel semua," ucap ohm sambil duduk di salah satu meja di kantin jurusan management.
"Sama tangan gue juga sakit, mana baju gue bau lagi ukh huek," ucap Nani duduk di samping ohm melihat bajunya yang penuh dengan noda, membuatnya jijik.
"Kalian sie pake telat segala, tau sendirikan kalo senior kita galak galak semua, nih" ucap Win yang baru datang sembari membawa dua minuman untuk diberikan kepada dua temannya yang sedang kelelahan itu.
"Jangan salahin gue, gue udah dateng pagi jam setengah sebelasan tapi dia nih, belom siap siap juga," ucap Nani sambil menunjuk ohm yang hanya cengar cengir
"Gue lupa kalo jam 11 mulainya hummm, gue kira jam 1 siang baru mulai terus nih ya gue tambah lama gara gara ada panggilan alam, dan itu ga bisa gue tolak," ohm menggaruk tenggkuk lehernya yang tak gatal lalu meminum minuman yang di berikan win.
"Eh Nan tapi Lo ada kepikiran sesuatu ga buat besok, anjirt kita harus perkenalan diri didepan anak anak lain," lanjut ohm menatap Nani yang tidak bereaksi apapun.
"Menurut gue bagus kalo perkenalan diri besok si," ucap Win asal pada kedua temannya.
"Bagus dari mananya iwin, yang ada gue malu nyet."
"Halah kek yang punya malu aja, nih ya Lo berdua itu udah dikenal banyak human dijurusan kita kan lumayan jadi terkenal," Win menjawab protes dari Nani."Iya juga win, ah kalo terkenal nanti pasti banyak cewe cewe yang kenal juga kan, udh bisa punya pacar gue," ucap anak playboy diantara mereka dan tidak usah diragukan lagi itu adalah Ohm.
"Makin jadi lu sekarang hah," ucap Nani menanggapi ucapan Ohm "semenjak lulus SMA Lo jadi makin playboy," lanjut Nani yang kesal melihat sifat playboy ohm yang semakin menjadi jadi. Dan hanya di jawab tawaan kecil dari Ohm.
"Udah si Nan,"
"Udah gimana win? Ni anak makin playboy semenjak lulus SMA, apa Lo ga sadar?"
"Iya nan gue sadar tapi ohm itu aduh apa ya..."
"Ohm kenapa? Atauuuu ada orang yang buat Lo jadi kek gini ya, ngaku deh ada apaan kok gue kagak tau sie."Ucap Nani protes pada kedua temannya yang sepertinya menyembunyikan sesuatu dari dirinya.
"J-jadii-" saat win ingin membuka suara tiba-tiba hp Nani berbunyi menandakan ada seseorang yang tengah menelfonnya, lalu dengan cepat Nani mengangkat telfonnya.
"Halo phi?"
"Kok belum pulang?"
"Phi dew gue Masi ada di kampus ini baru selesai."
"Lo tadi janji ke gue pulang jam 4 sore."
"Aduh phiii-"
"Sekarang udah jam setengah lima."
"Iya ini cabut."Lalu Nani menutup telfon itu, berdiri dari duduknya dan memakai jaketnya serta mengambil kunci motornya yang berada di tasnya.
"Eh win ohm gue udah di cariin gue cabut dulu ya.""Phi yang manatuh bukan phi Bright ya," ucap Win sambil menunjuk nunjuk kepergian Nani.
"Haduh mentang mentang udah punya pacar, tinggal bareng sama phi pacar jadi lupa sama kita kita ya win."
"Huum," sindir teman teman Nani padanya."Haduh dengerin kalian yang ada gue pulang tengah malem, dah deh duluan gue baay~" Nani pun pergi ke parkiran motornya lalu langsung melajukan keluar kampus.
"Ohm..... are you okay?" ucap Nani memperlihatkan raut wajah temannya yang kini sedikit ditekuk.
"Udahlah Win, udah punya pacar dia gue ga bisa terus nyimpen perasaan ini," ucap ohm dengan senyuman kecil diwajahnya tanpa makna.
"Lo ga mau ngungkapin perasaan Lo aja, mungkin hubungan Nani sama phi dew dewwnya itu ga sebaik kelihatannya."
"Ga bisa win, udahlah itu juga udah dulu, dan sekarang gue bakal ngambil hatinya phi manis di bar," ucap ohm dengan senyuman khasnya membuat win sedikit lega
"Phi bar yang buat Lo tepar beberapa hari lalu disaat Lo patah hati?" Dan dijawab anggukan oleh Ohm "phi bar yang menurut Lo manis yang suka main sama cowo manis juga?" Tanya win sekali lagi pada ohm.
"Iya iiwiiin phi manis yang sempet godain Nani juga pas kita mau lulus, dia juga sempet bilang Nani manis hahahaaa."
"Bangsat lah ohm mending lu jauhin deh phi itu, gara gara dia, Lo makin jadi playboy," ucap Win menegur ohm tapi win tidak bermaksud menghakimi Ohm, dia hanya menyarankan ohm menjauhi phi itu karna menurut nya phi itu kurang baik.
"Hadueh win Lo itu berlebihan."
"Gue ga tau phi itu masukin apaan ke kepala Lo tapi gue liat liat phi itu playboy parah, liat aja circle nya mereka di bar uuuuy, udah aura aura menguar ke playboyyan."
"Nggak win, phi manis gue itu nggak playboy. Sepertinya yang dia bilang dia cuma suka main main sama cowo manis, tapi banyak yang salah kita dia playboy." Ucap ohm mencoba meyakinkan.
"Apa bedanya anjirt playboy sama main main anak orang."
"Bedahlah win, kata phi manis itu dia punya temen yang beneran playboy luar dalem orang nya tinggai plus udah kerja gitu. Katanya dia suka one night stand sama cewe dan ga bakal sex bareng sama orang yang sama."
"Bang bangke, itu bukan playboy lagi kali ohm, itu brengsek namanya," win menepuk jidatnya tak habis pikir dengan phi yang diceritakan ohm.
"Moga aja phi Bright gue ga kek gitu deh dan ga ada Deket Deket sama human human seperti itu," lanjut win sambil gerakan tangan seperti berdoa."Iya, gue jadi penasaran cowo Nani kek mana ya, orang nya baik kah? Nani selama ini ga ada cerita apa apa ke kita tentang kekasihnya," ucap ohm penasaran dengan mata melihat keatas seperti membayangkan sesuatu.
"Gua yakin orangnya baik, dan spek kek phi Bright, soalnya Nani udah bawa laki laki itu ketemu ayahnya."
"Anjirrrr win iyakah? Kapan?"
"Kalo ga salah sebulan lalu, dia pernah bilang ke gue juga kok dia lagi mau cari pacar." -win"Tapi anehnya Nani punya kekasih setelah dia bilang ke bokapnya dia punya pacar..... Apa ini kebetulan? Atau emang sebelumnya dia udah pdkt an sama phi dew itu tapi kita ga tau?"
"Atau mungkin Nani cuma nyewa pacar?"
"Nggak mungkin kali ohm, kalo begituan pasti udah ketauan sama bokap Nani."
"Lo tanya aja phi Bright Lo itu, mungkin aja dia udah ketemu sama kekasih Nani atau mybe aja bereka Deketkan, dan Nani kenal phi itu dari phi bright."
"Iya Lo bener juga OMO gue jadi punya alasan chat phi Bright," ucap Win dengan excited membuat ohm tertawa kecil. Kemudian mereka meninggalkan area kampus dan pulang kerumah masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
friend with benefits (Dewnani)
RomanceNani yang selalu balapan dibelakang ayahnya kini harus dijodohkan dengan Bright seseorang yang telah ia anggap kakak sendiri. Ditambah lagi Win sahabat Nani menyukai Bright bagaimana Nani tega menerima perjodohan ini? Ia terpaksa menjalin hubungan...