"Emang kamu lihat muka ku perduli gitu?"cetus Leo mendengus nafas pendek.
Dia sangat bosan tiap kali dia harus diberi hadiah begini oleh warga sekolah yang mengidolakan dirinya. Bukan cuma hari ini saja tetapi hari-hari sebelum nya juga begitu.
Bahkan di hari pertama dia masuk sekolah sudah banyak yang memberinya hadiah, membuat dia kesulitan saja.
"Tapi kak diterima aja nggak apa-apa"
"Gue nggak butuh hadiah dari lo!"
"Tolong berikan alasannya apa sampai kakak nggak mau terima?"
"Gue nggak perlu alasan karna untuk menolak atau menerima itu hak gue"
"Aku mau kakak berikan alasan jelas baru aku akan berhenti mengejar kakak"
Siswi cantik tersebut masih ngotot memberikan hadiah untuk Leo yang sudah 2 tahun ini menarik perhatiannya, tapi tetap saja selalu dapat penolakan dari Leo.
"Gue nggak--"
"Lee Ouyin"
Ucapan Leo berhenti saat mendengar teriakan tidak sopan dari adik tingkat nya yang lain.
Leo menatap pria manis didepannya yang sedikit lebih pendek darinya,bahkan hanya sebatas dadanya saja.
Dia Zayyan murid yang sering memberikan dia hadiah atau bekal untuk makan siang.
"Apa?"nada Leo semakin datar dia tak suka sikap Zayyan yang tak sopan.
Semua murid menatap kedua remaja tersebut, ini sudah pemandangan biasa bahkan semua murid sudah hafal. Namun tetap saja mereka tetap menonton
"Ajay udah bawah bekal untuk Leo"
"Yang sopan sama senior!"
Zayyan hanya mampu menyengir lucu, dia lupa kalau senior didepannya ini tidak suka dipanggil nama saja tanpa embel-embel kak.
"Ah iya. Kak Leo dimakan ya, tadi Ajay masak ini penuh kesabaran semua itu untuk kakak"
Leo cuma mengangguk lalu mengambil bekal ditangan Zayyan dan membawanya keruangan tempat biasa dia nongkrong jika tak ada kegiatan dikelas.
"Lo ngapain sih?"siswi tersebut menatap Zayyan kesal karna gara-gara Zayyan aksinya tadi jadi gagal lagi.
"Memberi bekal kepada kak Leo"
"Lo gak liat gue udah ada
"Ya mana Zayyan liat, tadi berdiri saja jadi Zayyan gak liat"
"Berani lo sama gue?"
"Lha kita sama-sama makan nasi ngapain Ajay takut?!"tantang Zayyan membuat siswi tersebut makin marah tapi gak bisa berbuat apa-apa atau dia akan ditendang dari sekolah ini.
Siswi tersebut pergi meninggalkan Zayyan dengan amarahnya, tapi Zayyan mana perduli dia juga mala melanjutkan langkah nya kekelas.
.
.
.Seperti hari-hari sebelumnya Leo kini berdecak malas menhadapi siswi didepannya ini. Dari banyak nya murid mengejar dia, Leo paling malas menhadapi siswi didepannya ini.
"Lo liat cincin dijariku?"Leo memperlihatkan cincin dijari manisnya yang kelihatan mengkilau diterpa cahaya.
Siswi tersebut mematung sementara teman Leo cuma tersenyum remeh akan tingkah adik kelas mereka ini yang tiada kapok mengejar Leo.
"Nggak apa-apa kalau kak Leo udah tunagan kan belum menikah"
"Dasar bodoh kamu nggak liat itu cincin pernikahan hah?"seru Lex menatap tajam siswi didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot story=LeoZay
Historia CortaHanya berisi one shoot Leo Zayyan Jangan salpak ya